Part 38

3.1K 148 21
                                    

"Aldrich anakmu tampan bukan?"tanya Aerilyn kepada sebuah nisan yang bertuliskan nama ALDRICH SEAN ALEXANDER"

"Hikss aldrich"Aerilyn menangis tersedu-sedu sambil mencium pipi anaknya dengan melihat kuburan tersebut

"Jac antar aku kembali ke rumah"kata Aerilyn kepada pengawal Aldrich dahulu kemudian ia berjalan ke arah mobilnya dan meninggalkan perkarangan kuburan masyarakat berpengaruh di negara itu

Mama Aldrich POV

"Bagaimana kabarnya?"tanyaku kepada seseorang

"Masih dalam pemulihan nyonya dan juga masih ada beberapa hal yang harus di urus agar tidak terjadi kesalahan nantinya"jawaban seseorang disana

"Baiklah kutunggu hingga 3 bulan lagi.Kurasa menantuku tidak sabar untuk melihatnya dan akan terkejut setengah mati melihat ia masih hidup"

"Baik nyonya besar"telfon ku matikan dan segera aku menuju ke rumah menantu dan cucuku berada untuk melihat keadaan mereka yang katanya baru saja pulang dari kuburan Aldrich

Author POV

"Cucu omaa apa kabar hemm"kata mama Aldrich yang langsung menggendong cucu satu-satunya pada saat Aerilyn membuka pintu rumahnya

"Ini omaa sayang"

"Hemm hmm"jawab bayi lucu dan tampan tersebut sambil tersenyum gemas karna omanya mencium-cium pupi tembem nya

"Aerilyn bagaimana kalau harini kita jalan-jalan?"tanya mama Aldrich

"Kemana ma?"tanya Aerilyn

"Ke mall untuk menghilangkan suntuk dan mama akan mengenalkan mu kepada para rekan-rekan suami mu dulu"kata mama Aldrich yang berusaha pelan-pelan untuk menyebut nama anaknya di depan Aerilyn

"Iya ma nanti sore Aerilyn akan bersiap-siap"jawab Aerilyn dengan tersenyum ikhlas namun mama Aldrich tidak bisa di bohongi.Dari mata Aerilyn tersimpan kerinduan yang sangat dalam untuk seseorang dan du pastikan itu adalah untuk Aldrich

***

"Ini adalah istri dari anak saya Aldrich Sean Alexander sekalian dan anak ini adalah cucu saya yang nantinya akan mewarisi semua harta milik tuan Aldrich"kata mama Aldrich dengan pakaian glamour begitu juga dengan Aerilyn.Mereka berada di sebuah romm VIP berbintang lima

"Hm permisi apakah saya boleh bertanya?"tanya seorang lelaki tampan

"Ya silahkan"jawab mama Aldirch

"Bukankah Aldrich sudah meninggal?bagaimana jika nyonya Aerilyn yang cantik ini menjadi istri saya saja?lagi pula harta saya tidak jauh berbeda banyaknya dengan yang dimiliki oleh anak anda yaitu Aldrich.Dengan saya menikahi Aerilyn yang cantik jelita ini tentu nanti bayi ini akan kami urus bersama-sama"jawab pemuda yang dari tadi sorot matanya tidak terlepas dari Aerilyn yang sangat cantik dengan gaun yang sangat indah

Dengan saya menikahi Aerilyn yang cantik jelita ini tentu nanti bayi ini akan kami urus bersama-sama"jawab pemuda yang dari tadi sorot matanya tidak terlepas dari Aerilyn yang sangat cantik dengan gaun yang sangat indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bisakah anda bicara anda?saya masih mencintai dan menyayangi suami saya sekalipun ia telah tiada.Jika ia berada disini sekarang kau pasti akan dibunuh!"kata Aerilyn yang langsung berdisi dari duduknya karna emosi

"Tuan Dekan yang terhomat,saya membuat pertemuan ini agar kita semua saling mengerti nantinya bahwa cucu saya akan menjadi ahlis waris satu-satunya dan bukan menawarkan lamaran anda yang sangat tidak pantas tersebut"kata mama Aldrich yang berusaha tenang

"Mengapa? tenang saja soal bayi itu aku dan Aerilyn yang cantik ini nantinya akan mengurusnya"katannya dengan angkuh sedangkan para rekan lain hanya terdiam

"SUDAH CUKUP"bentak Aerilyn yang kemudian keluar dari ruangan itu dan Arland di bawa oleh baby sister kepercayan mereka

Menarik'batin Dekan

"Tuan Dekan yang terhormat,tidak bisakah anda menghargai saya sebagai pembuat acara ini?dan tolong mengerti perasaan menantu saya dan sekali lagi jangan pernah ganggu menantu saya dan saya rasa untuk hadirin sekalian acara kita cukup sampai disini karna saya sungguh sudah muak karna seseorang disini"kata mama Aldrich yang kemudian keluar dari room tersebut sedangkan beberapa orang mulai berbisik-bisik kecuali Dekan yang termenung memikirkan Aerilyn itu

GIMNA?

PLEASE BE MINE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang