9 - His Chat

3.3K 487 12
                                    

“Wen, makan yuk. Pusing banget gue,” ajak Seulgi pada Wendy.

Perkuliahan baru saja selesai. Seluruh mahasiswa merasakan kepenatan yang luar biasa. Terbukti saat dosen mengakhiri perkuliahan para mahasiswa di kelas Wendy langsung berhamburan keluar kelas.

“Yuk. Tapi sebentar gue mau ke perpus dulu ya, mau balikin buku.”

“OK.”

Mereka pun berjalan beriringan keluar kelas. Sesampainya di perpustakaan kampus, Wendy langsung mengembalikan buku yang ia pinjam. Namun, ketika selesai dan ingin menuju ke kantin, mereka ditahan oleh seseorang yang memanggil Wendy.

“Wendy, tunggu.” Wendy membalikkan badannya untuk melihat orang yang memanggilnya. Dia adalah Do Kyungsoo, ketua UKM musik yang Wendy ikuti.

Kyungsoo berhenti didepan Wendy. “Wen, gue bisa minta bantuan ngga sama lo?”

“Bantuan apa, Kak?”

“Kita kekurangan orang buat isi acara festival musik. Gue mau minta tolong lo akustikan nanti di acara itu. Lo bersedia ngga?”

“Lho, bukannya Eunji ya yang isi?”

“Awalnya iya. Tapi kemarin dia masuk rumah sakit. Ada gangguan sama tenggorokannya. Please banget, mau ya, Wen?”

Wendy tampak berpikir sejenak. Kalau ia mengiyakan, berarti ini adalah pertama kalinya dia tampil langsung di hadapan seluruh penghuni kampus. Apalagi festival musik nanti adalah salah satu acara besar yang dimiliki kampusnya. Otomatis juga akan banyak mahasiswa kampus lain yang datang.

“Aku pikirin dulu ya, Kak.”

“Ok, deh, Wen. Tapi jangan lama-lama ya. Gue duluan.”

Setelah kepergian Kyungsoo, Wendy dan Seulgi kembali berjalan menuju kantin. Selesai memesan makanan dan duduk di salah satu meja, tidak ada pembicaraan antara mereka. Mereka asyik dengan makanan mereka masing-masing. Sepertinya, mata kuliah yang mereka ikuti tadi sangat menguras otak dan menghabiskan tenaga.

Lama mereka terdiam, akhirnya Seulgi memecah keheningan setelah ia menghabiskan makanannya.

“Wen, gue mau kasih tau lo sesuatu nih.”

“Apaan?”

“Lo inget kan kita ketemu Yoongi di mal waktu itu?”

Wendy mengangguk. Masih sibuk menghabiskan makanannya.

“Ngga lama abis dari situ, dia ngechat gue masa.” Wendy mematung ditempatnya. “Gue juga ngga tau dia bisa dapet nomer gue darimana.”

Entah kenapa makanan yang ada di mulutnya sangat sulit ketika ingin ia telan.

Ngapain Yoongi ngechat Seulgi?

“Oh ya?” Banyak pertanyaan dalam benaknya, tapi entah kenapa hanya satu kata itu yang keluar dari mulut Wendy.

Seulgi mengangguk. “Iya. Chat biasa aja sih.” Seulgi membaca percakapannya dengan Yoongi di ponselnya. “Hai, Seul, ini gue Min Yoongi. Masih inget kan? Simpen nomer gue ya, kali aja suatu saat nanti butuh. Hehehe.”

Huff..cuma chat gitu aja ternyata. Mikir apa sih gue, pikir Wendy.

“Wen, tawarannya Kak Kyungsoo tadi menurut lo gimana?” tanya Seulgi.

Wendy menjauhkan piringnya yang sudah bersih tak bersisa makanan.

“Gue bingung, Seul.”

“Bingung kenapa lagi sih, Wen? Lo terima aja deh mendingan. Ini kesempatan buat lo. It’s time to shine.” ujar Seulgi dengan antusias.

“Tapi ini acara besar, Seul. Gue belum pernah isi acara ini sebelumnya. Kalo penampilan gue jelek gimana? Pasti ngecewain kampus.”

“Lo latihan yang keras. Gue dukung lo. Gue yakin kok lo pasti bisa.” ujar Seulgi sambil mengepalkan tangannya di depan dada.

Wendy menimbang. Seulgi benar. Ini kesempatan untuknya. Belum tentu ada kesempatan kedua.

Yes, it’s time for me to shine.

.
.
.
tbc

Vote dan komennya dong, heuheu

Secret Admirer [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang