23 - Dia Membuatku Nyaman

3.3K 398 32
                                    


Wendy baru saja keluar dari gedung kampus setelah menyelesaikan perkuliahan saat dirinya melihat seorang cowok yang ia kenali berdiri di depan gedung melambaikan tangan ke arahnya seraya tersenyum manis. Wendy pun membalas senyumannya dan menghampirinya.

“Hai, udah lama?” sapa Wendy saat ia sudah berada di depan Hoseok.

“Hai. Belum kok.” jawabnya.

Hari ini, Wendy berniat pergi ke toko buku ditemani oleh Hoseok. Sebenarnya, Wendy berniat pergi sendiri, namun lelaki itu memaksa untuk menemaninya.

Semenjak di Busan, mereka dekat. Mereka sering berkomunikasi secara intens bahkan seringkali menghabiskan waktu bersama. Meskipun mereka berada dalam komunitas yang sama, hubungan mereka di luar kegiatan komunitas tidak cukup dekat. Barulah semenjak mereka mengobrol dan bercanda bersama di Busan kala itu mereka menjadi dekat.

Wendy dan Hoseok langsung menuju toko buku yang ingin mereka tuju. Sepanjang perjalanan dan selama di toko buku, mereka tidak henti-hentinya membicarakan banyak hal. Bahkan tak jarang Hoseok memberikan candaan-candaan yang membuat keduanya tertawa. Meskipun terkadang menurut Wendy candaannya garing, entah kenapa Wendy selalu tertawa. Bahkan ia sesekali menimpalinya dengan candaan juga.

Mereka terdiam hanya saat mereka makan. Seperti saat ini, setelah selesai dari toko buku, Hoseok mengajak Wendy makan di salah satu kafe.

Keterdiaman mereka ternyata membuat Wendy memikirkan banyak hal. Termasuk kejadian dimana Yoongi dan Jennie berciuman, juga kata-kata Yoongi saat mereka jogging yang menurutnya membingungkan.

Sampai saat ini, ia masih merasa sesak mengingat ciuman Yoongi dan Jennie. Bukan karena Seulgi. Tapi, sudut hatinyalah yang terus menerus merasakan sesak itu. Dan adanya Hoseok, kalau boleh jujur, sedikit menghiburnya dan membuatnya melupakan kejadian itu.

Hoseok melirik Wendy yang hanya mengaduk-aduk makanannya tanpa berminat memakannya.

“Kok nggak dimakan, Wen?” Wendy mendongak menatap Hoseok. “Makanannya nggak enak ya?”

“Eh, enak kok.” Wendy menyuapkan pasta yang ia pesan ke dalam mulutnya. Rasa pasta itu sebenarnya enak, namun mengingat kejadian itu seketika membuat mood nya berantakan.

“Lagi ada masalah?” tanya Hoseok lagi.

Wendy terlihat salah tingkah. Entah kenapa Hoseok selalu bisa membaca pikirannya.

Ia lalu tersenyum pada lelaki di depannya, menandakan bahwa ia baik-baik saja. “Nggak ada kok.”

Hoseok tak mau memaksa. Ia tahu Wendy sedang memikirkan sesuatu saat ini, namun ia lebih memilih menunggu Wendy sendiri yang bercerita padanya. Ia berpikir lebih baik menghibur wanita pujaannya ini.

“Abis ini lo ada acara nggak?”

“Nggak ada. Kenapa emangnya?”

“Kita jalan-jalan sebentar yuk."

“Jalan-jalan kemana?”

“Rahasia.”

Wendy mencebik. “Apaan sih, main rahasia-rahasiaan.”

“Udah. Ikut aja pokoknya bakalan seru.”

Mereka pun menghabiskan makanan sebelum pergi ke tempat yang dimaksud Hoseok.

Secret Admirer [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang