17 - Hot Kiss

3.6K 464 47
                                    


Hari keberangkatan menuju Busan tiba. Seperti yang Wendy duga. Sepanjang perjalanan, Jennie terus menempel pada Yoongi, meskipun lelaki itu terlihat risih. Dan Hoseok sebagai teman lama mereka tidak hentinya melontarkan godaan yang membuat Yoongi jengkel.

Seulgi sudah mengetahui perihal bergabungnya Jennie dengan komunitas. Wendy yang bercerita. Dari yang Wendy amati, sepertinya Seulgi tak mau ambil pusing.

Sesampainya di Busan, mereka disambut oleh seseorang bernama Choi Minho. Dia adalah anggota komunitas pengajar desa yang akan mereka datangi, teman Suho, yang bertanggung jawab selama mereka berada di Busan. Mereka juga sempat berkenalan dengan anggota komunitas lainnya.

Malamnya, mereka diantar oleh Minho menuju salah satu rumah untuk mereka tinggali selama berada di Busan. Rumah tersebut sangat sederhana, hanya terdiri dari ruang tengah, dua kamar tidur, kamar mandi, dan dapur.

Keesokan harinya, mereka mulai melakukan aktifitas mengajar anak-anak di desa tersebut. Mereka juga tak lupa membagikan sedikit makanan dan buku-buku pelajaran yang mereka bawa dari Seoul. Tak lupa juga mereka memberikan sedikit bingkisan pada anak-anak.

Anak-anak disana terlihat bahagia dan menerima kedatangan mereka dengan baik.

Menghabiskan waktu seharian untuk mengajar dan membantu membersihkan rumah singgah sungguh melelahkan untuk Wendy. Ia ditemani Yuju langsung bergegas merapikan diri dan pergi tidur. Namun, ada yang aneh.

Kemana perginya Jennie?

“Ju, Jennie mana?” tanya Wendy pada Yuju.

“Nggak tau, Kak. Tadi sehabis bersihin rumah singgah dia langsung pergi nggak tau kemana.”

Wendy hanya mengangguk.

Mereka memang ditempatkan di satu kamar yang sama, mengingat rumah ini hanya memiliki dua kamar. Satu kamar ditempati oleh Yoongi dan Hoseok, kamar lainnya oleh mereka bertiga.

Biarlah, nanti juga dia kembali sendiri. Pikir Wendy.

Beberapa menit Wendy mencoba untuk tidur tidak membuahkan hasil. Ia terus berguling-guling di atas kasur. Entah kenapa sulit sekali baginya untuk memejamkan mata. Padahal kegiatan mengajar seharian ini sangat melelahkan.

Bukan berarti tempat tidurnya itu tidak nyaman. Hanya saja, Wendy memiliki kebiasaan sulit tidur di kasur yang bukan miliknya.

Wendy memutuskan untuk keluar rumah, sedikit berjalan-jalan mencari udara segar.
Ia segera mengenakan jaketnya, dan berjalan mengendap-endap menuju pintu dan menutupnya pelan takut mengganggu tidur Yuju.

Begitu selesai menutup pintu dan berbalik, Wendy terkejut dengan pemandangan di depannya.

Seorang Min Yoongi sedang berciuman dengan Jennie Kim.

*****

Yoongi berjalan seorang diri di lingkungan desa Gamcheon malam itu. Setelah membantu membersihkan rumah singgah, ia diajak Minho untuk mengobrol. Tidak terasa mereka menghabiskan waktu beberapa menit untuk mengobrol. Yoongi pamit pulang ke penginapannya. Teman-temannya juga sepertinya sudah kembali ke penginapan mereka sejak tadi.

Saat masuk ke dalam rumah, Yoongi dikejutkan dengan Jennie yang tiba-tiba menghampirinya.

“Gi, aku mau ngomong sama kamu.” ujar Jennie.

“Apalagi?” tanya Yoongi malas.

“Aku janji akan jauhin kamu seperti yang kamu minta, asal kamu kabulin permintaan aku.”

Mendengar tawaran Jennie yang bilang ia akan menjauhinya, membuat Yoongi tergiur.

“Serius?”

“Ya. Asal lo mau kabulin permintaan terakhir gue.”

“Apa?”

“Cium gue. Disini.” Ujar Jennie sambil mengarahkan telunjuknya pada bibirnya. Yoongi sontak membelalak.

“Gue lagi males bercanda.”

“Aku serius, Gi, akan menjauh dari kamu dan nggak akan temui kamu lagi asal kamu mau kabulin permintaan aku yang satu itu.”

Yoongi terlihat berpikir sejenak. Kemudian menghela napas.

Baiklah. Demi agar Jennie tidak muncul lagi dalam kehidupannya ia pun menyetujuinya. Lagipula hanya ciuman singkat.

Jennie yang melihat Yoongi menyetujuinya, senang bukan main. Ia lalu memajukan tubuhnya dan mengarahkan bibirnya pada bibir Yoongi.

Tak lama, terdengar suara pintu yang terbuka di dekat mereka.

Son Wendy keluar dari kamarnya dan memergoki mereka.

Namun, hal itu tak membuat tubuh Jennie menjauhi dari Yoongi.

*****

Wendy membulatkan matanya melihat dua orang yang saling memagut di depannya.

Apa yang sedang mereka lakukan malam-malam begini di ruang tengah rumah? Apa mereka tidak takut ada yang memergoki mereka?

Wendy tahu bahwa Jennie Kim mantan pacar cowok itu. Tapi, hey, ini rumah orang. Di ruang tengah pula. Bukan mereka saja yang ada di rumah ini. Apa mereka tidak bisa melakukannya di tempat tersembunyi?

Dan Wendy semakin terkejut kala mata Yoongi melirik ke arahnya. Cowok berkulit seputih susu itu menyadari keberadaannya.

Sama halnya dengan Wendy, Yoongi pun sama terkejutnya. Mata sipitnya membulat ketika melihat Wendy berdiri mematung melihat apa yang sedang ia lakukan.

Tapi, bukannya menjauhi tubuh Jennie, lelaki itu malah semakin menikmati ciumannya, dengan mata yang menatap tajam Wendy. Entah apa maksudnya.

Tidak tahan melihat pemandangan tak senonoh di depannya, Wendy beranjak. Ia berbalik, tapi belum sempat melangkah, tubuhnya menabrak dada kokoh di depannya.

“Astaga! Kaya nggak ada tempat lain aja tuh orang.” Hoseok berdecak.

Wendy kembali melangkahkan kakinya, namun Hoseok menahan lengannya.

“Mau kemana malem-malem?” tanya Hoseok.

“Keluar, cari angin.” jawab Wendy datar.

“Gue temenin, ya?”

Wendy dengan cepat mengangguk. Ia tidak ingin berlama-lama satu ruangan dengan pasangan mesum itu.

Hoseok mengekori langkah Wendy keluar rumah.

Yoongi menatap kepergian keduanya dengan pandangan yang sulit diartikan.

Selepas kepergian Hoseok dan Wendy, Yoongi langsung mendorong tubuh Jennie di depannya.

“Udah, kan. Gue mau tidur.” Yoongi ingin beranjak namun dengan cepat Jennie menahan lengannya.

“Gi, kamu masih sayang kan sama aku? Buktinya tadi kamu balas ciuman aku.” ujar Jennie.

“Udah gue bilang berkali-kali hubungan kita udah lama selesai. Gue nggak ada rasa lagi sama lo.” ucap Yoongi tajam.

“Terus yang tadi maksudnya apa? Kenapa kamu balas ciuman aku?”

“Anggep aja yang tadi itu gue dapet rejeki dicium cewek. Sekedar itu aja.” Ucap Yoongi asal. “Gue mau tidur.” Yoongi melangkah menjauh, namun tak lama ia kembali berbalik. “Oh ya, jangan lupa janji lo. Sepulang dari Busan keluar dari komunitas dan jangan temui gue lagi.”

Yoongi memasuki kamar meninggalkan Jennie yang menunduk meratapi kesedihannya.

“Gue emang bukan buat lo, Gi.”

Tbc.

Thank you for 1K viewers, yuhhuu..
Vote dan comment nya tambah dong qaqa
Aku seneng kalo ada yang comment
Apalagi vote 😁
Menurut kalian gimana part ini?

Secret Admirer [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang