Double up..yeaay
Vote nya jangan lupa ^^****
30 September 2015
Wendy telah selesai mencatat pelajaran di papan tulis. Kelasnya sudah sepi. Hanya tinggal Wendy sendiri. Ia segera bergegas merapikan barang ke dalam tas lalu berjalan keluar kelas menuju kelas Seulgi yang terletak dua kelas dari kelasnya berada.
Sesampainya di kelas Seulgi, kelasnya juga sudah sepi. Hanya ada Seulgi disana. Sepertinya wanita itu juga sama sedang mencatat pelajaran seperti yang dilakukan Wendy tadi.
Wendy memasuki kelas, "Gue kira lo udah pulang, Seul. Gue sampe buru-buru tadi."
"Belum, Wen. Catetan dari Pak Henry banyak banget." Wendy duduk di sebelah Seulgi yang duduk di bangku paling depan. "Tunggu ya, Wen." Wendy mengangguk.
Merasa bosan menunggu, Wendy melihat-lihat ke sekeliling kelas Seulgi. Saat ia menengok ke arah belakang kelas, Wendy melihat masih ada satu tas yang terletak di salah satu kursi paling belakang.
Mungkin masih ada yang belum pulang, pikirnya.
"Selesai. Yuk, Wen." Seulgi bangkit berdiri dan merapikan barang-barangnya. Wendy segera membantu sahabatnya itu.
Tiba-tiba Wendy dan Seulgi sama-sama tersentak dengan suara pintu kelas yang dibuka dari luar. Mereka seketika menoleh ke arah pintu kelas. Muncullah seseorang yang selalu ada dalam pikiran Wendy.
Min Yoongi.
Laki-laki itu berjalan dengan gagahnya. Dengan kemeja yang dikeluarkan, satu tangannya dimasukkan dalam kantung celana, dan sebelah tangannya lagi menyisir rambutnya yang sedikit berantakan. Yoongi berjalan menuju belakang kelas ke salah satu meja yang ada disana dan mengambil tas yang Wendy lihat tadi.
Semua pergerakan Yoongi tak luput dari pandangan Wendy.
Melihat tingkah laku Yoongi yang seperti itu saja sudah membuat Wendy deg-degan setengah mati.
Yoongi berbalik lalu berjalan kembali ke arah pintu kelas. Belum sempat sampai depan pintu, Yoongi menghentikan langkahnya. Ia menoleh ke arah Wendy dan Seulgi.
Sadar akan hal itu, Wendy membeku di tempatnya.
"Pulang bareng ngga, Seul?" tanya Yoongi.
"Hah? Lo ngomong sama gue?" ujar Seulgi melongo.
"Iyalah, nama lo Seulgi, kan?"
Seulgi memutar bola matanya, "Ngga usah, Gi. Gue bareng temen gue nih." tunjuk Seulgi pada Wendy didepannya. "Lagian tumben amat."
Yoongi mengangkat sedikit sudut bibir sebelah kirinya, menyeringai. "Gue duluan deh kalo gitu."
Yoongi berjalan keluar kelas.
Seulgi pun sudah selesai merapikan barang-barangnya. "Yuk, Wen, balik."
Wendy berjalan dibelakang Seulgi sambil menunduk dalam. Bahunya merosot. Helaan napasnya ia keluarkan pelan agar tidak sampai terdengar oleh Seulgi.
Kelas udah sepi cuma ada gue dan Seulgi kaya gini aja lo ngga ngelirik gue sama sekali, Gi.
Nasib lo gini amat sih, Wen.
.
.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer [COMPLETED]
Fiksi Penggemar[Republish] Tentang Son Wendy yang memilih Min Yoongi sebagai cinta pertamanya. Lalu bagaimana dengan Min Yoongi? . . . [Cerita ringan, ngga bikin bosen] Januari 2018 - Mei 2018 #1 on Wenga (11/09/2019)