20 - Sorry, Seul.

3.2K 455 37
                                    


Berjuta kali kau menyakitiku
Namun, apa kau tahu aku merasakan ini?

• • •

“Wen,” Seulgi menyenggol lengan sahabatnya. Namun, tak ada respon dari perempuan itu.

“WENDY!! Astaga.” Wendy mengerjap, kaget dengan teriakan Seulgi.

“Kenapa sih, Seul?”

Saat ini, mereka sedang berada di kantin kampus. Kegiatan di Busan sudah selesai, dan ia sudah kembali ke Seoul, menjalani rutinitasnya kembali di kampus.

Wendy sedari tadi tidak fokus menjalani perkuliahan. Ia masih bingung memikirkan maksud perkataan Yoongi saat mereka jogging. Ia juga bingung apa ia harus menceritakan pada Seulgi kelakuan Yoongi di desa bersama Jennie.

“Lo yang kenapa? Dari tadi gue panggil diem aja. Kuliah juga nggak fokus. Kenapa sih? Lo lagi banyak pikiran?”

Wendy hanya diam menatap Seulgi. Apa iya dia harus cerita?

“Cerita dong, Wen.”

“OK, gue cerita. Tapi, lo jangan marah ya. Gue cerita ini demi kebaikan lo.”

Dengan menghela napas, akhirnya Wendy menceritakan tentang dia yang melihat Min Yoongi berciuman dengan Jennie Kim.

“WHAT?!” Seulgi membulatkan matanya. “Terus dia tau lo lihat dia?”

“Iya. Dia sempet melototin gue gitu nggak tau maksudnya apa. Mungkin dia takut kali ya gue ngomong sama lo.”

Seulgi berdecak. Terlihat sekali ia menahan kesal.

Wendy melihat itu takut sahabatnya akan kecewa karena telah dibohongi oleh kekasihnya.

“Seul, lo tenang ya.” Wendy menggenggam tangan Seulgi. Dia merutuki keputusannya memberitahu Seulgi.

“Gimana gue bisa tenang, Wen.”

“Terus, Wen, waktu lo liat kejadian itu apa yang lo rasain?”

Wendy mengernyit. “Ya gue shock lah. Ada live ciuman depan gue. Gue juga langsung kepikiran lo waktu itu, Seul.”

“Itu aja?”

Wendy mengangguk lemah. Ia tidak ingin Seulgi tahu bahwa dia merasakan sakit di hatinya saat melihat kejadian itu. Ia tidak ingin Seulgi tahu dirinya masih mencintai Yoongi. Bagaimanapun, Yoongi adalah kekasih Seulgi. Wendy tidak ingin membuatnya tambah kecewa dan sedih.

Apalagi mengingat perkataan Yoongi saat mereka jogging. Ia masih tidak mengerti apa maksud ucapan lelaki itu. Dan Wendy tidak ingin membaginya dengan Seulgi.

Seulgi mendengus kesal.

Ia tidak mengerti dengan jalan pikiran Min Yoongi.

* * *

Langkah kaki yang dibalut sepasang sepatu yang dihentakkan, terdengar cukup kencang dalam sebuah kafe yang cukup sepi malam itu.

Perempuan itu menghentakkan kakinya melangkah menuju seorang lelaki disana. Wajahnya terlihat geram, menahan kekesalan.

Begitu langkahnya sampai di depan lelaki yang sepertinya belum menyadari kehadirannya, seketika perempuan itu langsung melayangkan pukulan pada kepala sang lelaki.

PLAKK

“AWW!” Yoongi mendongak, melihat siapa yang berani memukul kepalanya. “Paan sih, Seul?”

Seulgi menjitak kepala Yoongi cukup keras.

“Lo yang apaan? Kenapa sih lo bikin gue kesel mulu?!” pekikan Seulgi membuat beberapa pengunjung dan pegawai kafe melirik ke arah mereka. Untung saat itu kafe sedang tidak terlalu banyak pengunjung.

“Bikin kesel apa sih, gue nggak ngerti.”

Seulgi lalu duduk di hadapan Yoongi. “Lo kira gue nggak tau di Busan lo ngapain aja sama Jennie?!”

Yoongi terlihat kaget. “Lo tau darimana?”

“Lo pikir aja sendiri. Siapa yang lihat lo lagi mesra-mesraan sama mantan lo?!”

“Wendy?” Yoongi menelan ludahnya kasar. “Sumpah, Seul, sorry gue nggak maksud gitu. Ini nggak seperti yang lo pikirin.”

Seulgi bersedekap, menatap Yoongi dengan tajam dan serius.

“Harusnya gue nggak setuju sama lo, Yoongi.”

Tbc.

Secret Admirer [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang