10 - Anggota Baru

3.4K 493 43
                                    


Petikan gitar mengalun indah, terdengar dari dalam kamar dalam sebuah rumah sederhana. Seorang wanita cantik sedang duduk bersandar pada kursi belajar, dengan sebuah gitar dipelukannya. Alunan petikan gitar dan suara indahnya menyatu menjadi sebuah melodi indah yang membuat tenteram bagi siapa saja yang mendengarnya.

Wendy sedang berlatih sebuah lagu untuk ia nyanyikan pada acara festival nanti. Berkat bujukan Seulgi dan tekad kuatnya untuk bernyanyi, akhirnya Wendy setuju untuk menggantikan Eunji pada festival musik terbesar di kampusnya.

Suara derap langkah yang semakin mendekat terdengar dari luar kamar.

Cklek

“Wen,” dari balik pintu kamar Wendy muncul seorang wanita yang masih terlihat cantik di usianya yang sudah tak lagi muda. “Kamu jadi pergi nggak? Katanya mau pergi. Kok belum siap-siap?”

Wendy menoleh. “Jadi, Ma. Wendy mau latihan sebentar abis itu siap-siap.”

“Jam berapa? Ini udah siang lho,”

Wendy melirik jam yang terletak di dinding kamarnya. Ia membulatkan matanya. Jam menunjukkan pukul 11.40 siang. Sementara, ia ada janji rapat dengan komunitasnya pukul dua belas siang. Saking asyiknya berkutat dengan gitar, Wendy jadi melupakan rencananya siang itu.

Sudah enam bulan ini Wendy mengikuti sebuah komunitas pengajar anak-anak kurang mampu. Dan hari ini komunitas tersebut akan mengadakan rapat di sebuah kafe. Tidak seperti biasanya, mengingat setiap kali mereka mengadakan rapat hanya menumpang di salah satu rumah anggota, ataupun di basecamp yang memang sudah disediakan untuk berkumpul. Agar tidak membuang biaya, menurut mereka.

Wendy segera beranjak, bergegas mandi dan bersiap-siap.

***

Wendy sudah sampai di kafe tempat berkumpul komunitasnya siang itu. Ia segera masuk dan disana sudah banyak teman-teman anggota komunitas yang datang.

“Hai semuanya..” sapa Wendy yang segera dibalas oleh semua orang di meja itu. “Gue belum telat, kan?”

“Belum kok, Wen.” Jawab Moonbyul, lalu Wendy duduk disampingnya.

“Lagian masih ada satu orang yang belum datang juga,” balas Kim Mingyu.

Wendy mengangguk. Dia melihat kursi disamping kanannya yang masih kosong. “Oh iya, kok rapatnya tumben di tempat kaya gini?” tanya Wendy.

“Kita punya donatur nih, Kak. Ada yang mau traktir,” jawab Dokyeom dengan menaik-turunkan alisnya.

“Serius? Siapa?”

“Ada anggota baru, Kak.” kali ini Yuju yang menjawab.

“Bener, Wen. Katanya ganteng lho.” Balas Moonbyul.

“Halah..elo pada kalo urusan cowok cakep aja cepet banget.” ucap Hoseok, yang langsung mendapat delikan dan jitakan di kepalanya dari Moonbyul yang memang duduk disampingnya.

Wendy tertawa melihat hal itu. Dia lalu beralih pada Suho, sang ketua komunitas. “Bener, Kak, ada anggota baru?”

“Iya, Wen. Dia yang minta rapat disini. Sekalian katanya mau traktir kita-kita buat perkenalan. Sebentar lagi orangnya juga datang.”

Mereka sedikit berbincang bersama. Kadang diselingi candaan yang diberikan Hoseok dan Dokyeom. Obrolan mereka terpecah oleh suara Suho yang menyapa seseorang yang baru datang dari arah pintu kafe.

“Woy. Sini, bro.” ucapnya sambil melambaikan tangan kepada lawan bicaranya. Laki-laki yang disapa oleh Suho itupun menghampiri meja mereka dengan wajah sumringah.

Secret Admirer [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang