15 - Menghindar

3.2K 467 38
                                    


Selepas festival kampus, kehidupan Wendy berubah. Bukan perubahan yang signifikan, hanya saja sekarang kemanapun ia pergi selalu ada saja yang mengenalinya. Bahkan tak jarang mereka memberikan senyuman maupun sapaan pada Wendy.

Tentu saja Wendy, yang memang dasarnya wanita yang ramah, tidak ragu untuk membalas senyuman dan sapaan mereka. Meskipun awalnya Wendy terkejut akan perlakuan orang-orang di kampus padanya ini.

Berkat penampilannya saat festival kampus, Wendy menjadi dikenal sebagai si suara merdu berwajah cantik.

Wendy sedang berjalan di koridor kampus bersama Seulgi, ingin pulang setelah selesai kuliah. Koridor yang ramai sedikit membuat Wendy risih, pasalnya semua mata saat ini memandang ke arahnya.

“Hai Wendy..”

“Wendy, suaranya bagus banget.”

Serta panggilan dan tatapan memuja lainnya. Wendy membalas mereka dengan senyuman manisnya.

Seulgi menyenggol bahunya. “Ciee..udah terkenal nih sekarang. Asyik nih gue punya temen artis.”

“Apaan sih, Seul? Artis darimana?” jawab Wendy salah tingkah.

“Lo udah populer di kampus sekarang, Wen. Gue yakin kalo kampus kita bikin daftar mahasiswa most wanted of the week, lo bakal di urutan satu.”

Wendy tertawa dan menggelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan pemikiran sahabatnya itu.

Tiba-tiba ada seorang mahasiswi yang tak ia kenal menghampiri.

“Hai, Wendy, sorry ganggu.” Perempuan itu mengulurkan tangannya. “Gue Luna.”

Wendy pun menyambut uluran tangannya. “Hai. Wendy.”

Setelah Luna berjabat tangan dengan Wendy, ia tersenyum pada Seulgi, kemudian melanjutkan. “Gini, Wen. Kira-kira minggu besok lo ada acara nggak?”

“Nggak ada. Emangnya ada apa ya?”

“Fakultas gue mau ngadain acara amal. Rencananya ada live music juga. Lo bisa nggak nyanyi di acara itu?”

“Minggu besok ya? Bisa kok.”

Luna terlihat sangat senang mendengarnya. “Ok. Gue yakin banget kalo lo nyanyi di acara kita nanti bakalan makin banyak yang mau nyumbang.”

“Bisa aja lo.”

“Serius, Wen. Yaudah kalo gitu. Gue minta nomer lo ya buat hubungi lo nanti.”

Akhirnya, Luna pun pergi setelah Wendy memberikan nomer ponselnya padanya. Mereka kembali berjalan keluar kampus.

“Bener kan gue. Lo most wanted. Buktinya fakultas lain aja sampai ngenalin lo. Diminta nyanyi di acara mereka lagi.” ujar Seulgi dengan antusias. “Lo nggak kaget apa jadi populer gini?”

“Kaget sih, nggak nyangka juga. Tapi masih biasa aja kok. Gue belum seterkenal Eunji yang udah sampai diminta tampil di acara kampus lain.”

“Gue yakin sih sebentar lagi lo diminta tampil di kampus lain juga. Secara kan festival kemarin banyak mahasiswa kampus lain yang datang. Bukan nggak mungkin mereka ngenalin lo juga.”

Wendy tak lagi menanggapi omongan Seulgi. Sahabatnya itu memang selalu berlebihan dalam segala hal.

Tin tin..

Suara klakson mobil dari belakang mereka terdengar. Wendy menoleh. Ia tidak mengenali siapa pemilik mobil itu.

Lain halnya dengan Seulgi yang terlihat berbinar melihat kedatangan mobil itu.

Secret Admirer [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang