pertemuan sekilas

3.8K 94 2
                                    


Aku tak tau persis kapan kita bertemu, yang aku tau takdir pertemuan itu akan secepatnya datang menghampiri kita.

Bandung, 12 januari 2010

"Kring kring kring....,"

Bel kedua sudah dibunyikan tanda berakhirnya aktivitas disekolah. Shenna dan Siska segera membereskan bukunya lalu berjalan meninggalkan kelas.
"Kita mau kemana habis ini,?" tanya Siska yang dari raut wajahnya ingin keluyuran hari ini.

"Ke mall...!" ucap mereka berdua bersamaan sambil menunjuk satu sama lain dengan senyuman karna mereka berdua tau selera mereka sama yaitu makan.

Siska langsung menancapkan gas mobilnya. Dia baru saja di izinkan bawa mobil dan di beri fasilitas ATM kalo udah berumur 17 tahun dan dia sudah mempunya SIM. Shenna belum diizinkan bawa mobil sendiri, dia hanya bisa di supirin, akan tetapi ia biasa membayar supir yang di tugaskan mengantar dia kemana-mana, kalau pak Bedo (supir Shenna) sih pasti ke kedai makan.
Mobil merah itu terhenti di salah satu mall di Bandung.

***

"Capek sumpah," ucap Shenna sambil menyandarkan kepalanya di kursi mobil setelah membawa belanjaannya yang ia beli.

"Yuk, balik," ucap Shenna dengan setengah sadar.

"Gimana nggak cepet cape, olahraga aja jarang syukur seminggu sekali wkwkwk," ucap Siska meremehkan.
Tak digubris Shenna hanya asik dengan kenyamanannya saat ini.

18.30 di Kota Bandung.

"Yah, kenapa nih mobil?" tanya Siska kepada mobilnya sendiri.

"Kenapa Sis?" tanya Shenna sebelum masuk kerumah.

"Bannya bocor Shen, mana aku mau pergi les lagi, Ahhh," ucapnya frustasi.

Dengan berfikir sejenak Shenna mengambil langkah cepat. "Kamu tunggu disini, aku mau ngambil mobil dulu, mumpung papa dan mamaku belum pulang. kunci aja mobilmu, besok baru diurus. Ribet kalau sekarang, mana kamu mau ke les lagi," ucap Shenna sambil merangkak masuk kedalam rumah seperti pencuri.

Beberapa menit kemudian keluarlah mobil berwarna hitam milik Shenna.

"Cepet naik," ucap Shenna
dengan gercep Siska langsung masuk ke mobil lalu mereka menghilang begitu saja.

"Wah, hebat kamu Shen, tapi kenapa papa kamu nggak izinin bawa mobil?" tanya Siska penasaran sepanjang jalan kota Bandung.

"Nggak tahu juga," jawab Shenna.

Siska sangat bersyukur karna ia membawa perlengkapannya untuk les, kalau tidak mereka harus pulang balik lagi mengambilnya. Mobil hitam itu kemudian sampai di Genie, terlihat tentor-tentor sedang menunggu di dalam.

"Aku masuk dulu yah, hati-hati kamu ntar ke tabrak semut,"

Shenna tidak langsung memutuskan untuk pulang, ia membuka ponselnya untuk mengecek pesannya terlebih dahulu.

"Kamu dari paris yah Lang?" ucap Reza kepada Galang.

"Sory, susah nyebrangnya wkwkwk," ucap Galang dengan senyum manisnya.

"Ehh, itu mobil siapa di depan?" tanya Galang lagi.

"Oh itu, yang mobil hitam itu?" jawab Reza sambil menunjuk mobil Shenna. Galangpun mengangguk.

"Tadi sih, Aku lihat Siska anak genie 4 turun dari situ, gatau supir dia kali," jelas Reza memperjelas.

"Supir gimana? Cewek cantik yang bawa kok" tepis Galang

"Palingan seumuran dengan Siska" lanjut Galang.

Galang Aditya, usianya 22 tahun. Dia kuliah di jurusan matematika di universitas bandung. Dia terkenal pintar bahkan dia adalah asisten dosen di angkatannya. Dia juga tentor matematika di Genie.

"Bro, aku balik dulu," ucap Galang sombong penuh kemenangan karna jam mengajarnya sudah selesai, sementara tentor yang lain masih lembur.

"Ish, hati-hati aja kamu di jalan," ucap Sari yang merupakan tentor akuntansi di Genie.

"Yap," Galangpun melangkah keluar Genie dan melihat kembali mobil hitam itu ternyata Zonk, ia sudah pergi dari tadi.

"Gercep amat tuh anak," lanjutnya.




Vote and comment.
Thankyou.

Galang dan Shenna [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang