Jealous

1.5K 33 0
                                    


Penantian itu akan ada habisnya, tertelan oleh waktu yang bisa saja merubah perasaan.

Shenna Alive.


Shenna berjalan menuju keluar dengan memasang muka lesunya malam ini. Ia mengalihkan pandangannya yang tadinya kosong menuju setiap sudut ruangan mencari sosok yang ia rindu, kemudian mendapati hujan yang begitu deras di luar sana. Shenna berfikir ia akan basah kuyup karena ia memarkirkan mobilnya agak jauh di depan. Shenna kemudian membuka pintu Genie untuk menunggu hujan sedikit reda di depan Genie. Shenna mengulurkan tangannya membiarkan air hujan membasahi telapak tangannya.

"Aku cemburu dengan hujan, karna dia bisa menyentuhmu sedangkan aku tidak," ucap Shenna.

"Nggak pulang?" tanya kak Reza tiba-tiba membuat Shenna menarik tangannya ke posisi semula.

"Lagi tunggu hujan sedikit reda," jawab Shenna lalu tersenyum, setidaknya malam ini ia tidak sendirian menunggu dan membiarkan fikirannya terus memikirkan orang yang sudah tak peduli dengannya. Itu terlalu bodoh.

"Aku balik duluan," pamit kak Reza saat kak Sari muncul lalu ia memegang tangan kak Sari dengan penuh kehangatan. Shenna baru tau kalo mereka memang sudah pacaran beberapa bulan lalu. Shenna hanya tersenyum melihat kak Reza menutupi kepala kekasihnya itu dengan tasnya, tak peduli ia basah. Mereka berjalan ala film romantis menurut Shenna lalu berhasil sampai di mobil lalu menghilang.

**

Shenna melajukan mobilnya pelan seolah menikmati musik yang ia putar. Kota Bandung sangat teduh malam ini. Hujan yang tadinya datang akhirnya pergi. Shenna mulai yakin dengan kata yang pernah ia dengar "Setiap yang datang, pasti akan pergi. Entah itu menutup usia atau kehendaknya sendiri.

Lagu Krisdayanti yang berjudul "Menghitung Hari" yang dirilis tahun 1999 itu mengiringi perjalanan Shenna malam ini, seorang diri yang hanya menatap fokus ke arah depan dengan menghayati lagu kesukaannya.
Suara gitar mengundang gundah itu dimulai.


Menghitung hari..
Detik demi detik, menunggu itu kan menjemukan.
Tapi ku sabar.. menanti jawabmu
jawab cintamu...

Jangan pergi..dari cintaku..
Biar saja.. tetap denganku, biar semua tau adanya..
Dirimu memang punyaku..

Shenna hanya terdiam mencerna lirik lagu yang membuatnya sesak seketika, air matanya lagi-lagi jatuh mengenang Galangnya.

Belum pernah..
Ku jatuh cinta, seberat ini seperti padamu..
Biar semua.. tahu adanya... Dirimu memang punyaku.

Tangis Shenna pecah sekencang-kencangnya, syukurlah mobil Shenna kedap suara, jika tidak orang yang lewat bisa-bisa mengira Shenna sedang kesurupan. Shenna meraba dadanya yang begitu sakit, mengambil nafas berat untuk malam ini lalu memejamkan matanya sekali. Shenna tak habis fikir ini akan sesakit ini. Dia merasa orang yang membuatnya begitu istimewa kemarin, malah membuatnya hancur dan tidak diinginkan hari ini.

***

Shenna tak mampu menegakkan kepalanya, ia hanya tunduk saat mulai masuk ke dalam untuk ke lantai dua.

Shenna merubuhkan badannya setelah menyimpan tas gucci toscanya sembarangan. Ia rasa hari ini adalah hari terberat baginya, ia harus segera mengumpulkan banyak energi malam ini karna semua sudah terkuras begitu saja. Shenna tak lupa mengecek handphonenya terlebih dahulu, ia melihat banyak pesan singkat dari Siska yang dari tadi mencoba menghubunginya, Shenna tadi memasang mode getar agar tak ada yang merusak moodnya malam ini.












Vote and comment jangan lupa.
Thankyou.





Galang dan Shenna [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang