Dia memang tak sempurna, dia memang kadang tak sesuai harapanku. Tapi, dia yang selalu ada di hatiku.
Shenna Alive.
Diperjalanan pulang, Shenna hanya diam sambil melihat setiap sudut jalan alun-alun kota Bandung. Kilauan lampu jalan dan lampu kedai kecil di pinggir jalan ditambah banyaknya orang yang sedang menunggu pesanannya. Ternyata malam itu ada pasar malam di wilayah Jl. Ir.H Djuanda. Shenna hanya terfokus pada satu titik saat sebelum motor David melewati pasar malam, Shenna melihat kembang gula yang dibungkus dengan kemasan lucu hello kitty, berhubung hello kitty adalah boneka kesukaan Shenna. All of pink.
Shenna hanya memasang duckfacenya, David yang daritadi hanya fokus melihat jalan menyadari ekspresi Shenna melalui kaca spionnya.
"Kenapa?" tanya David sekilas.
"Ohh, nggak," Shenna kemudian kembali pada posisi awalnya.
"Kamu suka sama kembang gula? mau?" tanya David.
Shenna berdehem lalu mengangguk.
"Bilang kek, kamu kaya nggak punya mulut," cibir David lalu menepikam motornya ke penjual kembang gula.
Shenna hanya menatap tajam David, dia menyesal sudah mengiyakan kalau dia mau kembang gula.
Setelah mendapatkan kembang gula incarannya, Shenna dan David duduk di trotoar dekat penjual. Shenna berharap ia bisa merasakan situasi seperti ini bersama Galang, tapi tidak. Malah David yang kini berada di sampingnya, membuat Shenna senang dari pada pergi seorang diri.
Tak cukup setengah jam mereka duduk disana. Tiba-tiba Shenna mendapati wajah orang yang tak asing baginya saat ia melihat setiap sudut wilayah disitu, samar-samar ia membereskan penglihatannya ternyata itu adalah Galang. Galang sedang asik berjalan bersama teman-temannya, tampaknya ia sangat bahagia seperti kehilangan beban, Shenna mengangkat kepalanya sedikit saat Galang mulai menjauh. Davidpun sadar atas kehadiran Galang, tapi dalam benaknya mengapa Shenna tidak menghampiri Galang. David menatap lekat wajah gadis itu, dia bisa membaca raut wajah Shenna yang kecewa.
"Yuk kita pulang, udah larut nih," ajak David yang langsung membuat perhatian Shenna teralih.
"Yuk," tak lupa Shenna berbalik ke arah Galang, memastikan Galang benar-benar pergi.
**
"Makasih Dav," ucap Shenna yang baru saja turun dari motor David, Shenna tersenyum, bagi David Romansyah itu sudah cukup untuk bayaran ojek Shenna malam ini.
"Welcome," ucap David lalu tersenyum.
**
Malam ini hampir jam setengah dua belas, Shenna tak menyentuh zona tidurnya, mengecek ulang nomor Galang untuk menghubunginya.
Sudah hampir dua belas kali Shenna menekan tombol call, tapi handphone Galang masih saja tidak aktif.
"Kenapa Galang tega?" tanya Shenna kepada dirinya sendiri dan memutuskan untuk tidur, karna menunggu yang tak pasti itu hasilnya sama 'blank'.
**
Pagi mulai datang, memberi sinar yang berhasil masuk di sela-sela tirai rajut king size milik Shenna. Shenna mengucek matanya memastikan dirinya sudah sadar dari mimpinya yang ia harap bahagia.
"Aku mimpi David?" tanyanya sendiri sambil memukul pelipisnya. Sial.
Lagu slow milik Gita Gutawa menjadi melodi untuk hari ini, dan yang lebih menarik untuk hari ini adalah hari minggu.
Shenna seakan melupakan sendunya semalam.
"Shen," panggil mama Shenna di sebrang kamar sebelum membuka pintu Shenna.
"Shen, ada David tuh dibawah," ucap mama Shenna, Shenna hanya tersendak mendengar perkataan mamanya barusan.
"Ngapain David kesini pagi-pagi begini?"
Shennapun turun, tak lupa ia mengikat rambutnya yang acak-acakkan tanpa menyisirnya dahulu. Wajah natural Shenna berhasil membuat David bahagia mendapat pemandangan pagi ini.
"Ada apa Dav?" tanya Shenna sambil menggaruk kepalanya sedikit.
"Mama yang suruh kesini, soalnya mama dan papa mau ke Surabaya hari ini," sambar mama Shenna sebelum David mengucapkan sepatah kata. Shenna hanya memasang ekspresi kagetnya lalu menatap mamanya sekilas.
"Kenapa dadakan gini?" tanya Shenna.
"Nggak dadakan kok, udah di rencanain jauh-jauh hari mau ke Surabaya," bantah mama Shenna lalu melanjutkan perkataannya.
"Nak David, jagain Shenna yah, kalo bandel kurung aja dia di kamar," ejek mama Shenna lalu pergi meninggalkan Shenna yang masih dengan ekspresi menatap mamanya lekat-lekat.
Vote and comment, jadilah pembaca yang meninggalkan jejak.
Thankyou.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galang dan Shenna [COMPLETED]
Подростковая литератураBercerita tentang sebuah kepercayaan yang harus di buat. tentang sakitnya sebuah penghianatan. tentang indahnya mencintai lalu berujung ke pernikahan. ** Dia mungkin awalnya kutub utara, sekarang dia hangat seperti asia timur. Dia suamiku yang terla...