Mawar

1.8K 44 0
                                    

Kenapa milih hitam kalau putih menyenangkan.

Shenna alive
Bandung, 25 januari 2010.


Setelah kejadian tadi malam yang bagi Shenna itu hari terindah dihidupnya. Shenna kembali dengan senyuman yang terus menghiasi bibir itu.

"Pagi Pak" ucap Shenna menyapa satpam sekolah dengan dibalas lambaian tangan Pak Satpam, Shenna langsung menuju ke kelas. Tumben-tumbennya ia menyapa.

"Sis, kamu tau nggak?" ucap Shenna sambil menoleh ke Siska. Ia sangat gembira tiada tara seakan ingin mengutarakan semua perasaannya ke Siska pagi ini.

"Enggak" jawab Siska sambil menggelengkan kepalanya, bingung.

"Nggak jadi deh" ucap Shenna sambil memperbaiki posisinya semula dengan senyum semringah. Siska hanya menganggap temannya ini sudah dirasuki oleh jin pagi ini.

Shenna memutuskan untuk tidak ke kantin, dia hanya duduk di kelas memainkan handphonenya. Tiba-tiba David menghampiri Shenna dengan membawa coklat.

"Shen, ini buat kamu" ucap David tulus lalu menyodorkan coklat berbentuk hati kepada Shenna. Shenna hanya kaget melihatnya.

"Brengsek ini" ucap Shenna dalam hati.

"Nggak usah, buat kamu aja" tolak Shenna sambil tersenyum masam.

"Shen, aku tuh tulus sama kamu" ucap David serius.

Shenna hanya terkejut, melihat David yang tak punya malu karna telah terciduk berciuman di toilet.

"Aku nggak suka cowok kaya kamu, kan kamu udah tau jawabannya. Sama seperti yang dulu" ucap Shenna tegas dan langsung meninggalkan David yang hanya terdiam tanpa sepatah kata dan berbalik melihat Shenna menjauh.

Flashback

David memarkirkan motor besarnya menuju tempat strategis, berniat untuk menjemput Shenna. Malam ini cuaca yang mendukung untuk mengambil hati Shenna. David hanya duduk diatas motornya sambil memainkan handphonenya menunggu Shenna. Tak cukup lima belas menit, iapun melihat supir Shenna yang baru saja parkir dan langsung menghampirinya. David berfikir Pak Bedo bisa-bisa mencuri momennya malam ini.

"Bapak cari Shenna?" tanya David yang langsung membuat Pak Bedo loncat kaget.

"Iiiyaa" ucapnya terbata-bata.

"Oh Shennanya sudah pulang Pak dengan pacarnya barusan"

"Masa sih?" ucap Pak Bedo kebingungan.

"Masa saya bohong Pak. Bohongkan dosa" ucap David lagi meyakinkan.

Pak Bedopun langsung memutuskan untuk pulang. David hanya tersenyum kemenangan.

Tiba-tiba Shenna keluar. David belum menghampiri Shenna karna mencari momen yang pas. Langkah kaki David terhenti melihat sosok dengan badan gagah, tegak menghampiri Shenna. Ia hanya fokus mengintai mereka berdua, setelah hampir setengah jam David akhirnya memutuskan untuk pulang.

***

Malam seperti sekejap menghampiri, seakan mantra yang menjadi harapan Shenna hari ini terkabulkan, yaitu kembali ke Genie.

"Kak Galang" ucap Shenna mengatur nafasnya untuk ini. Shenna sudah tak tahan lagi untuk menyampaikan perasaannya ke Galang. Langkah kaki Galangpun terhenti menuruti gadis ini.

"Kenapa?" ucapnya dingin.

Shenna terdiam sejenak mendengar respon Galang yang masih saja menjadi kutub utara malam ini, Shenna memberanikan diri untuk itu, dipasangnya ketahanan kuat untuk malam ini, dia sudah memikirkannya mulai kemarin. Rasanya sudah menggebu-gebu ingin tersampaikan oleh pembuat rasa itu ada.

"Aku suka sama Kak Galang" ucap Shenna lalu ruangan itu seperti terhenti, tak ada seorangpun disana, tak ada kicauan kecil sedikitpun. Pada detik itu menjadi hening. Hanya Allah, waktu, tembok dan mereka berdua yang tau. Galangpun sama seperti ekspresi sebelumnya, mulutnya terbuka untuk beberapa kata.

"Sejak kapan?" tanyanya membuat Shenna tersendak lalu melanjutkan pengikrarannya.

"Sejak pertama aku lihat Kak Galang" jawabnya. Shenna dengan tatapan berbinar ingin dibalas dengan kata (aku juga sama). Galang hanya terdiam melihat aksi gadis yang baru saja mengikrarkan cintanya lalu pergi begitu saja, karna ia rasa semua sudah berakhir. Tak ada percakapan yang harus dibicarakan.

Shenna hanya melihat Galang menjauh. Ada perasaan kecewa tercipta malam ini. Bagaimana tidak Shenna sudah membuang harga dirinya sebagai perempuan yang harus mengutarakan cintanya duluan. Entah harus dimana muka Shenna ditaruh untuk muncul lagi didepan muka Kak Galang.

Diperjalanan pulang Shenna hanya fokus pada jalan, berharap ia bisa memutar waktu untuk mengatasi kegilaannya malam ini. Dia hanya lesu memikirkan semuanya.

"Aku harus cari tau dia siapa" ucapnya horror.

***

Tiga hari berikutnya, Shenna sempat tak hadir dua hari. Dia masih membayangkan ekspresi Galang saat Shenna mengungkapkan perasaannya. Shenapun memberanikan diri ke Genie berhubung ujian nasional tak lama lagi.

"Oke, fokus Shen fokus" ucapnya meyakinkan dirinya lalu melangkah masuk ke Genie.

"Assalamualaikum" ucap Shenna.

*Tak dibalas*

Shennapun bergegas masuk ke kelasnya dan duduk di bangkunya. Shenna tertegun melihat bunga mawar hitam diatas mejanya dengan sepucuk kertas ping muda di sampingnya. Shenna hanya melihat kesana kemari untuk memastikan siapa pemilik surat itu.

"Ini punya siapa?" tanyanya bingung. Akhirnya ia memutuskan untuk memasukkan bunga mawar hitam itu kedalaman tasnya. Shenna bersyukur hari pertama masuk bukan Kak Galang. Dia akhirnya bisa hadir dan pulang diam-diam malam ini.











Please vote and comment kalau suka.
Thankyou.

Galang dan Shenna [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang