Perasaan aneh

1.4K 34 0
                                    



Mungkin aku mulai lupa dengan memulai cinta yang baru. Menurut pahamku.

Shenna Alive.







Setelah meminum habis OJnya, Shenna melirik arlojinya yang menunjukan hampir jam setengah dua pagi. Shennapun bangkit dari sofanya dan melihat David sudah ketiduran di sofa.

"Oy, yuk pulang," ucap Shenna sambil menepuk bahu David. Tak ada respon sama sekali.

Shennapun menepuk jidatnya memastikan dirinya tidak mengantuk walau sudah larut.

"Oy," panggil Shenna sekali lagi. Sama sebelumnya, tidak ada respon dari David. Shenna berfikir kalau dia sedang di kerjain oleh David.

"Aku pulang duluan," ucap Shenna lalu melangkah keluar. Shenna tidak merasakan sosok yang seharusnya mengikutinya, iapun berbalik, akan tetapi, David masih saja baring diatas sofa merah itu. Shennapun geram melihat David, ia meraih pipi David lalu memukulnya.

"Aduh," ucap David kesakitan.

"Yuk pulang, tidur dirumah aja. Dasar kebo!" cibir Shenna lalu meraih tegaknya.

David hanya mengigau. Shenna berfikir bahwa David sudah mabuk, Shennapun frustasi karna harus menopang tubuh David yang sispek itu menuju mobil, dengan terpaksa ia meraih bahu David agar meraih tegaknya, tapi ini terlalu berat bagi Shenna.

Iapun mendekap David lalu menyeretnya ke mobil, dengan segala tenaga yang ada ia gunakan untuk membawa David. Shenna juga kesulitan untuk membuka pintu mobil, akan tetapi ia berhasil. Didorongnya David masuk ke dalam mobil, tapi kepala David sempat terbentuk di pintu mobil. David hanya mengeluh kesakitan, Shenna hanya tersenyum melihatnya. Shennapun segera kembali ke kursi pengemudi.

"Mana kunci mobil?" tanya Shenna, David hanya menunjuk sakunya, mengisyaratkan bahwa kunci berada disana. Shennapun mengambilnya, ia mendapati wajah David yang sedang tertidur pulas bagai prince, muka yang blasteran sangat tampak di wajah David kalo di pandang lebih dalam. Tiba-tiba David membuka matanya, sontak Shenna memperbaiki posisinya lalu salah tingkah. Davidpun hanya tersenyum, kemudian David kembali memejamkan matanya lalu meraba sakunya mengambil kunci lalu ia berikan kepada Shenna. Shenna ragu-ragu mengambilnya. Jantung Shenna kini berdetak tidak jelas sepanjang jalan poros, dilihatnya lagi wajah David yang sudah ke alam mimpi.

"Apa mungkin, aku suka sama dia?" tanya Shenna. David hanya tersenyum mendengarnya. Sebenarnya David pura-pura memejamkan matanya agar memperdaya Shenna.

**

Suara deringan itu seperti memaki telinga Shenna untuk bangun. Ia mengucek matanya sebelum melihat jam berapa.

What the fuck. Shenna langsung buyar, mengambil cepat handuknya lalu bergegas menyelesaikan ritual mandinya. Tak lama kemudian ia keluar dengan baju mandi yang tampak selutut dan belahan baju hingga di atas dadanya. Seksi.

Shenna merias wajahnya dengan baby powder, sapuan lipglos ping naturalnya, tidak ada sapuan pencil alis karna alis Shenna bisa dibilang sempurna bagi cewek.

Shenna lalu menuruni tangga dengan memikul tas gucci toscanya.

"Non, sarapan dulu," teriak Bibi dari dapur.

"Nggak usah Bi, di sekolah aja ntar," kemudian Bibi menghampiri Shenna dengan membawa kotak makanan dan langsung memasukkan kedalam tas Shenna.

"Di makan non," perintah Bibi lalu Shenna mengangguk.

**

Lamunan Shenna terhenti saat Siska memberi pengumuman dengan suara toanya di depan kelas.

"Guys, hari ini free. Guru-guru pada rapat untuk persiapan UN," sontak membuat suasana kelas itu menjadi seperti di Club tadi malam, Oh iya. Shenna memikirkan kejadian yang ia alami bersama David. Shenna frustasi atas apa yang ia lakukan.

Lalu Siska menghampiri Shenna yang lagi menepuk pelipisnya dari tadi.

"Kamu kenapa?" tanya Siska dan langsung membuat aktivitas Shenna berhenti seketika.

"Enggak kok," bantah Shenna.

"Eh gimana kabar Galangmu?" tanya Siska dan langsung membuat ekspresi Shenna berubah. Entah ekspresi marah atau apa, pokoknya terlihat menyeramkan.

"Jangan bahas dia lagi," ucap Shenna lalu menelan ludahnya sembari mengingat sedikit perlakuan Galang yang dulu membuatnya begitu istimewa.

Tiba-tiba Shenna menjatuhkan air matanya, entah ada angin apa hari ini. Shenna sangat merindukan Galang. Siska meraih tubuh Shenna dalam pelukannya.

"Kan udah aku kasih tau, Galang itu cinta yang salah buat kamu," Siska mengerti perasaan temannya itu.

"Aku nggak tau dia bakal begini," lanjut Shenna dengan isakkannya meluap di dada Siska, air matanya jatuh begitu saja jika mengingat semua hal yang pernah dilakukan Galang padanya, membuat kejutan kecil yang begitu berarti sehingga sulit untuk dilupakan. Bagaimana tidak, orang yang memujanya begitu dalam malah pergi tanpa kabar.

"Semua cowok gitu kan?" lanjut Shenna tangannya dingin, dadanya sangat sesak hingga membutuhkan banyak oksigen hari itu, meluapkan segala perasaan sedihnya.

"Kenapa dia begitu sempurna di depan aku?, kenapa dia datang walau nanti akhirnya pergi?" tanya Shenna dengan air mata yang jatuh terus menerus. Siska tak menjawab Shenna, ia hanya mengusap punggung Shenna.












Vote and comment.

Thankyou.


Galang dan Shenna [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang