He's said "Marry Me"

2.1K 47 0
                                    

Terimakasih telah menciptakan dia di kehidupanku, wahai Tuhanku.

Shenna Alive.

7 tahun kemudian...

Hari demi hari dilalui, bulanpun ikut mengikuti. Postur tubuh Shenna berubah, yang dulunya pendek, imut menjadi gadis yang ideal, postur tubuhnya sangat ia tekan untuk goals. Shenna berjalan menuju lift, lalu memasukinya. Suara hentakan pantofel hak tinggi yang ia pakai ditambah rok selutut dan baju putih berkerah yang ia kenakan sangat membuat dirinya layaknya wanita karier, Yap. Setelah menempuh pendidikan manajemen di universitas indonesia, dia menjadi seorang manager di salah satu perusahaan real estate di Jakarta. Menjalani ldrrannya dengan Galang yang berada di Bandung selama kurang lebih lima tahun.

"Pak, ini berkasnya," ucap Shenna sambil menyodorkan berkas kepada CEOnya.

"Terimakasih," ucap sosok Ceo yang dermawan, postur tubuhnya indah, dan memiliki lesung pipi yang dalam.

Dia bernama Renov Zuineal.
Status : Baru tunangan beberapa bulan yang lalu.

Shenna Alive sekarang sudah menjadi Shenna yang mandiri dan pemberani. Ia menggunakan gajinya sendiri untuk menyewa apart di bagian kemang.

Galang kini sedang berada di perjalanan menuju Jakarta tanpa sepengetahuan Shenna, bekerja di salah satu perusahaan ternama di Bandung. Menjadi Direktur sangat membuatnya sibuk sampai tidak punya waktu untuk jalan-jalan ke Jakarta menemui Shenna. Pernah sekali ke Jakarta menemui kekasihnya itu, akan tetapi malam ini, di apart Shenna. Ia akan melamar kekasihnya itu menjadi teman hidup untuk selamanya.

Galang mengecek arlojinya menunjukkan jam 5 sore. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya pesawat yang ia tumpangi mendarat dengan sempurna.

***

"Mba, tolong berikan struk untuk  bucket bunga mawarnya" tanya Galang setelah memasuki toko bunga lalu melihat-lihat banyak bunga yang masih segar disana, mulai dari anggrek hingga mawar. Iapun tertuju pada bucket bunga mawar yang besarnya kira-kira selebar tapis, disusun rapi.

**

pukul 19.00

Shenna sangat malas malam ini, perutnya sudah bernyanyi. Shenna mengambil handphonenya untuk memesan delivery lalu menjalani rutinitas setiap malamnya yaitu menelfon Galang walau saat Galang masih lembur.

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.

Shenna mengendus kesal.

Tig tong ting tong...

Suara bel apartnya berbunyi, Shenna jelas tau siapa yang datang malam ini. Tukang delivery makanannya yang akan membawakan dia sedos makanan junk food. Shenna berlari kecil, membuka pintu apartnya.

"Makasih mas," ucap Shenna lalu kembali masuk setelah menerima makanannya.

Shenna lalu menuju dapur untuk mengambil orange juicenya lalu kembali ke ruang tv untuk menyantap makanannya.

Ting tong ting tong...

Shenna mengendus lagi-lagi saat mendengar bel apartnya. Ia sangat kelaparan malam ini, haruskah ada yang menganggunya saat ia hampir berhasil memasukkan sepotong pizza kedalam mulutnya. Pikirnya.

Dengan malas Shennapun berdiri meraih pintu. Shenna terkejut melihat sosok yang sedang berdiri gagah di depan apartnya. Sosok yang ia rindukan, memegang bucket bunga mawar merah sebesar tapis dengan senyumannya membuat Shenna kehabisan kata-kata.

"Galang," ucapnya.

"Surprise" ucap Galang.

Shenna lalu meraih tubuh Galang lalu memeluknya. Tak sangka melihat Galang yang begitu romantis malam ini, datang tanpa kabar lalu muncul dengan membawa bucker mawar.

"Kangen," ucap Shenna.

"Sama sayang," ucap Galang lalu mengelus ujung kepala Shenna mesra.

"Yang, kok bisa?" tanya Shenna saat mereka berdua duduk di depan Tv.

"Bisa dong," ucap Galang sombong. Galang melihat diatas meja Shenna banyak makanan junk food. Galang lalu menyoroti wajah Shenna yang membalasnya dengan senyuman.

"Junk food lagi" ucap Galang pasrah.

"Tadi lapar banget, jadi delivery deh. Nggak sempat masak aku" penjelasan Shenna dengan wajahnya manyun.

"Oh ya, kamu mau minum apa?" tanya Shenna.

"OJ aja," Shenna mengangguk lalu berjalan menuju dapur.

Galang merogoh sakunya, mencari berlian yang lama ia siapkan waktu di Bandung. Ia mencari momen yang pas untuk melamar Shenna. Di bukanya berlian lalu ia tutup kembali menunggu Shenna.

"Ini yang," ucap Shenna lalu meletakkan OJ di depan Galang.

Galang menatap kekasihnya itu lekat-lekat, Shenna juga begitu. Galang lalu memeluk Shenna hangat seakan waktu itu menjadi milik berdua, setelah beberapa menit Galang memeluk Shenna tak ada percakapan.

"Marry me" ucap Galang teduh yang berhasil membuat detik itu tak lagi sunyi.

Shenna terkejut, tak bisa bekata-kata. Air mata bahagia itupun jatuh begitu saja membasahi pundak Galang. Iapun memeluk Galang erat sambil mengangguk. Artinya "Ia mau menjadi istri Galang"

Galang memasangkan cincin berlian itu ke tangan Shenna, melekat dengan indah di jari Shenna. Shenna sangat cocok memakainya.

Galang lalu meraih leher Shenna untuk mencium bibirnya mesra, ia melumat bibir Shenna teduh. Shenna melingkarkan tangannya ke leher Galang. Mereka berdiri untuk melanjutkan ciuman dalamnya lekat. Tangan kanan Galang merekat kuat ke tubuh Shenna sementara tangan kirinya melekat mesra di leher Shenna. Galang memperdalam ciumannya, menyusuri setiap inci mulut Shenna.

"Ahh," Desahan Shenna membuat Galang makin bergairah. Bagaimana tidak, pacaran sudah 6 tahun akan tetapi Galang tidak pernah mencium Shenna seperti ini. Galang yang mesra hanya mencium dahi Shenna.

Mereka makin memperdalam ciumannya yang baru terjadi selama mereka pacaran menuju tempat tidur Shenna yang tak jauh dari ruang tv. Galang merebahkan tubuh Shenna lalu melanjutkan ciumannya.





Akan segera tamat..

Galang dan Shenna [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang