Cinta itu nggak tentu mau di balas atau tidak, tapi ada dan tiada cinta bagiku tak mengapa.
Shenna Alive Lyata.
di Bandung 18 januari 2010.Shenna dengan raut wajah yang tidak dapat didefinisikan, betul kata orang kalau orang yang jatuh cinta itu buta. Iya, sekarang Shenna buta dengan kelakuan Galang yang hanya sepele tapi membuat Shenna tidak bisa tidur semalaman. Waktu menunjukkan pukul 23.00 Shenna hanya menatap langit-langit kamarnya sambil memikirkan peristiwa yang tadi terjadi. Menurut Shenna hal-hal kecil yang dilakukan Galang olehnya dia bisa saja terbang kemanapun dan saat itu juga.
"Mata itu?" tanyanya sendiri sambil meraba dadanya apakah jantungnya masih berdetak atau tidak.
"Ahhh,,," teriak Shenna kegirangan ingin teriak sekeras-kerasnya lantaran bahagianya. Wajarlah Shenna begitu, ia baru merasakan cinta yang begitu dalam, walau ini bukan pertama kalinya dia jatuh cinta. Hujan yang masih meninggalkan tetesan-tetesan air itu jelas terdengar Shennapun menutup matanya diiringi alunan tetesan itu menuju mimpi indahnya malam ini.
***
"Sis?" tanya Shenna saat mendengar bunyi bel istirahat.
"Haa?" jawab Siska sambil mengecek hpnya lalu bersandar di kursinya.
"Tadi malam aku pergi les dan kamu tau nggak?" lanjut Shenna menatap Siska berbinar, Siska hanya ngeh melihat ekspresi wajah Shenna.
"Terus?" tanya Siska penasaran.
"Kak Galang kayaknya mulai suka deh sama aku," jawab Shenna dengan ekspresi menebak.
"Hah? emang dia bilang cinta gitu sama kamu?" tanya Siska lantang.
"Nggak, tadi malam entah angin apa, kak Galang nanya nama aku dan bilang namaku bagus," penjelasan Shenna hanya membuat Siska dengan ekspresi O.
"Terus kamu langsung putusin kalo kak Galang suka sama kamu?"
"Iya," jawab Shenna sekali lagi.
"Gila kamu yah, cuman hal sepele gitu kamu udah putusin kalo kak Galang suka sama kamu? heran aku sama kamu Shen" jelas Siska lalu memutar bola matanya, sejujurnya dia sangat prihatin oleh Shenna.
"Pokoknya setiap hal sepele yang dia lakuin ke aku itu bisa buat aku melayang ke udara," Siska hanya menggeleng-geleng kepalanya. Dia rasa temannya ini sudah gila.
"Hati-hati aja kamu, awas sakit nanti," ucap Siska sambil mengelus kepala Shenna sekilas.
***
"Shenn singgah ke Gramedia yuk" ajak Siska saat mobil honda jazz merah itu sebelum melewati salah satu mall di Bandung.
"emang kamu nyari apa?" tanya Shenna.
"nyari novel nih sekalian makan," jawab Siska.
"yukk!!!"
Mereka dengan lincah masuk dan menaiki eskalator ke lantai tiga, dua gadis centil ini akhirnya sampai di toko buku.
"Eh, ini kayaknya bagus nih?" tanya Siska sambil memperlihatkan novel berjudul Cinta dalam Diam. Siska suka dengan novel berbau remaja apalagi yang sad lalu happy ending itu favorit Siska banget.
"Bagus kok, udah itu aja," jawab Shenna sambil membuka buku-buku di sampingnya.
Tiba-tiba aktivitas mereka terhenti melihat Reny and the geng sedang berjalan masuk ke toko buku tersebut.
"eh cabe," ucap Siska sambil memutar bola matanya, sungguh hari yang menyebalkan melihat Renny dan geng.
"Shenn, pasti bentar dapat sial nih ketemu nenek sihir disini," Siska hanya mengepalkan kedua tangannya sambil melihat sinis mereka. Renny akhirnya menyadari keberadaan Siska dan Shenna.
"Ladies... kita makan dulu aja," ucap Siska yang pura-pura tak melihat Siska dan Shenna.
"Yuk!" ucap the geng alay sambil memutar badannya dengan sedikit lenggokan.
Sepanjang jalan the geng bertanya kepada ketua geng abal-abalnya ini.
"Ren? kenapa kita nggak samperin aja tuh si Siska?" tanya Putri.
"Aku nggak mau berurusan sama orang yang baru kaya seperti mereka," gerutu Renny sambil memainkan rambutnya dengan telunjuk mungilnya.
"Jangan bilang kamu takut sama mereka?" tanya Zero lalu di balas muka yang meremehkan dari Renny.
"hahahaha, gila kamu Zer" Renny seperti ingin memakan Zero saat itu juga.
"Siapa yang bakal ngalahin anak pengusaha terkaya di Bandung," tepisnya sambil memperbaiki rambut badainya.
"Tunggu aja pembalasan aku, mungkin bukan sekarang" ucapnya horror.
Harap memberi vote and comment kalau suka.
Thank you~
KAMU SEDANG MEMBACA
Galang dan Shenna [COMPLETED]
Teen FictionBercerita tentang sebuah kepercayaan yang harus di buat. tentang sakitnya sebuah penghianatan. tentang indahnya mencintai lalu berujung ke pernikahan. ** Dia mungkin awalnya kutub utara, sekarang dia hangat seperti asia timur. Dia suamiku yang terla...