Jika ada orang yang bilang sayang ke kamu, mungkin itu jelmaan dari diriku.
Galang Aditya.
Mobil putih itu akhirnya sampai di kompleks rumah Shenna. Shennapun keluar, tak lupa mengucapkan terima kasih karna David telah menjadi penyelamatnya hari ini. David langsung menancapkan gasnya lalu menghilang.
Langkah kaki Shenna terhenti, ketika melihat sosok yang sedang menunggunya di teras rumah. Galang sedang berdiri gagah mengintai Shenna yang barusan keluar dari mobil putih. Shennapun tertegun lalu menghampiri Galang dengan salah tingkah.
"Itu siapa?" tanya Galang.
"Oh itu" Shenna menghentikan jawabannya dan berfikir sedikit.
"Oh itu temen aku, namanya Syifa" ucap Shenna mengarang nama, Shenna berhasil membuat Galang percaya. Shenna tak bisa memberitahu Galang kalau itu David, entah bagaimana kalo Galang tau itu David, pasti urusannya berabe.
Merekapun masuk ke dalam, Shenna memutuskan untuk tidak mengganti bajunya dulu, ia prioritaskan untuk menemani Galang.
"Mau minum apa Kak?" tanya Shenna. Galang hanya membalas tatapan Shenna sedetik menjadi hening.
"Jangan pake Kak, formal amat sih" gerutu Galang. Shenna hanya tersenyum melihat ekspresi Galang yang imut.
"Mau minum apa Maboy" ucap Shenna. Ia memutuskan mulai sekarang untuk memanggil Galang dengan sebutan Maboy (My Boy).
"Maboy itu apa?" tanya Galang penasaran.
"Lelakiku"
Galang menatap dalam-dalam Shenna, mata itu memberi kesan hangat disetiap kali Galang mengalihkan pandangannnya. Ia meraih tegaknya lalu mengelus kepala Shenna dua kali, seperti anak kucing yang lagi di manja.
Drtt..ndrt...
Galang melirik display handphonenya, tertera nama "Sisi"
"Halo"
"Galang, kamu dimana? kita lagi ngumpul nih, buat skrip" suara cewek yang jelas di dengar oleh Shenna, Shenna mulai menyiritkan dahinya. ekspresinya berubah.
"Oke, tunggu. Aku kesana sekarang" Galang menutup telponnya.
"Shen, kayanya aku harus ke kampus sekarang" ucap Galang tergesa-gesa sambil meraih tasnya di sofa. Shenna hanya melihat Galang melambaikan tangan lalu menjauh. Ada perasaan sedih menyelingi hati Shenna, bagaimana tidak, setiap ada kesempatan bertemu selalu direbut oleh Skripnya Galang.
Akhirnya Shenna memutuskan ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya.
Tok tok ... tok...
"Shenna, temenin mama yuk" ucap mama Shenna di seberang sana.
"Kemana ma?" tanya Shenna.
"Ke butik tante Dilla, temen lama mama. Ada yang mau mama ambil" pinta mama Shenna dengan menyinggungkan Smirknya.
Shenna mengangguk mau.
***
Mobil hitam itu, akhirnya terhenti di salah satu butik di kawasan Jl. KH Ahmad Dahlan, Bandung.
Butik "House of Riamiranda"
"Assalamualaikum jeng," ucap mama Shenna membuka pintu butik. Shenna hanya mengekor di belakang.
"Walaikum salam jeng," ucap pemilik butik. Pertama dibenak Shenna melihat wanita muslim yang begitu ramah, pokoknya perfect bagi Shenna. Shenna memandang dirinya yang berada tepat pojok sudut ruangan yang menangkap bayangan Shenna. Shenna memakai dress selutut motif bunga, ia merasa asing berada di antara mama dan pemilik butik tersebut. Shenna telah memutuskan untuk memakai hijab jika dia kuliah nanti.
"Jadi ini anak kamu jeng," ucap mba Ria dan langsung membuat Shenna mengalihkan pandangan tubuhnya dari cermin, lalu tersenyum.
"Iya tant," ucap Shenna lalu mencium tangan mba Ria.
"Cantik" satu kata keluar dari mulut mba Ria ketika pertama kali melihat Shenna, Shenna hanya tersipu malu, diikuti dengan senyuman mama Shenna yang bangga mempunyai anak kaya Shenna.
"Kayanya kamu seumuran dengan anakku, David. Kamu kenal?" ucap mba Ria, refleks membuat Shenna kehilangan kata-kata.
"Sekolahnya di Sma 1 Bandung tan?" tanya Shenna melebarkan bola matanya.
"Iya, David Romansyah. Anak 12 Biologi empat,"
"Kenal kok tan," bak seperti tersambar petir, Shenna tak habis fikir kalo temen lama mamanya ternyata mamanya David.
Please vote and comment
Thankyou .
KAMU SEDANG MEMBACA
Galang dan Shenna [COMPLETED]
Teen FictionBercerita tentang sebuah kepercayaan yang harus di buat. tentang sakitnya sebuah penghianatan. tentang indahnya mencintai lalu berujung ke pernikahan. ** Dia mungkin awalnya kutub utara, sekarang dia hangat seperti asia timur. Dia suamiku yang terla...