8. Marahan

3.9K 272 4
                                    

“Lu yang apaan terus-terusan pura-pura pacaran ama Vanesha di depan media, terus aja kek gitu sampe lu jadian beneran ama dia”

Brakk..

Acha membanting pintu kamarnya di hadapan Iqbaal. Iqbaal yang masih shok dengan kejadian beberapa saat yang lalu hanya bisa berdiri mematung di depan pintu kamar Acha

‘Apa dia udah tau kalo dia mau ditunangin ama gua?’ batin Iqbaal langsung menebak

“Kenapa baal?” itu suara David yang berdiri di ujung tangga, setelah mendengar suara gebrakan pintu dari atas tadi David yang berada diruang tv langsung berlari ke ujung tangga

“Ngga ada apa-apa yah” jawab Iqbaal langsung menuruni tangga untuk menemui David

“Kayaknya Acha marah gara-gara Iqbaal godain tadi yah” ucap Iqbaal setelah sampai diujung tangga

“Kayaknyanya Acha kesel sama kamu, mungkin juga Acha cemburu ngeliat kedekatan kamu sama temenmu itu”

“Sasha yah?” tanya Iqbaal

David mengangguk, “Ayah udah ngasih tau ke Natasha rencana pertunangan kamu sama dia, tapi Natasha belum jawab. Ayah juga ga akan maksa apapun keputusan dia”

Iqbaal hanya mengangguk dan menundukkan kepalanya

“Kamu coba bujuk dia. Natasha ngga pernah betah lama-lama marah ke kamu” David menepuk pundak Iqbaal

“Iya yah”
***

Iqbaal menendang-nendang apapun yang ada dihadapannya, entah itu rumput, kerikil, atau bahkan kaleng bekas minuman. Matahari sudah menampakkan wujudnya sejak 30 menit yang lalu tapi awan menghalanginya untuk bersinar terang seakan sang awan sengaja berkomplot dengan Iqbaal dan ingin langit ikut merasakan kembimbangan yang Iqbaal rasakan

Ini yang Iqbaal takutkan. Iqbaal takut Natasha tidak bisa menerima kedekatannya dengan Sasha sebagai lawan mainnya di film. Kontrak film yang mengharuskan Iqbaal untuk selalu tampil mesra dengan Vanesha di tiap kesempatan

Hari ini Iqbaal memilih berjalan kaki kerumah Acha ditemani iringan mendung tipis yang membawa kesan sejuk di pagi hari, berusaha membawa kedamaian untuk hati Iqbaal

Iqbaal menenteng dua kotak cokolatos sebagai tanda rayuannya agar Acha tidak marah lagi kepadanya. Biasanya dengan cara ini Acha akan luluh kembali

Gampang sekali cara menjinakkan Acha yang sedang marah, tinggal sodorkan cokolatos atau bawakan kebab, atau bisa juga ajak jalan-jalan. Asal Acha lupa dan dia senang

Iqbaal menghentikan langkahnya, dari jarak 10 meter ini Iqbaal sudah bisa melihat Acha yang membuka gerbang rumahnya dengan masih mengenakan baju tidur dan rambut yang sedikit berantakan menandakan ia baru bangun tidur

Iqbaal tersenyum. Acha terlihat sangat menggemaskan jika baru bangun tidur

Ditanganya Acha menenteng 2 kantong kresek besar, sepertinya ia akan membuang sampah di tempat sampah depan rumahnya

Acha menepuk-nepuk tangannya seperti membersihkan jika ada kotoran yang masih menempel ditangannya. Ia berbalik untuk kembali kerumah tapi dari sudut matanya ia bisa melihat jika ada seseorang yang memperhatikannya

Acha mendengus dan langsung mengambil langkah lebar untuk kembali kerumahnya saat ia tahu siapa yang memperhatikannya itu

“Eh cha cha tunggu dulu” Iqbaal berlari dan berusaha menggapai tangan Acha untuk menahannya tapi Acha menepis dengan kasar

“Nih gua bawain mood booster lo” Iqbaal menyerahkan dua kotak cokolatos yang tadi dibawanya

Acha bergeming. Menautkan alisnya dan menatap Iqbaal seakan bertanya ‘apa maksudnya?’

MY BESTFRIENDNEMY [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang