34. LDR itu berat

2.6K 260 12
                                    

Pas next ini pengen deh cepet-cepet Juni biar bisa maaf-maafan kalo nextnya lama wkwkwk

Spesial part Rahma-Gavin ya, Iqbaal-Achanya disimpen dulu buat besok besok hehehe

Happy reading gaess~

***

“Mama, aku berangkat dulu ya” Acha langsung mengamit tangan Sindy saat papasan di ujung tangga

Tadi dari jendela kamarnya, Acha melihat mobil Gavin sudah terparkir di depan gerbang rumahnya. Gavin menjemputnya untuk pergi ke sekolah, padahal Acha sama sekali tidak ada janjian untuk berangkat bareng

“Berangkat sama siapa?” tanya Sindy heran saat anaknya itu buru-buru untuk mengenakan sepatu

”Gavin udah nunggu diluar” jawab Acha

“Sama Gavin?”

Acha mengangguk, tangannya mengikat simpul tali sepatu yang ia kenakan

“Kamu akrab ya sama Gavin, itu Gavin mantan kamu itukan?”

Acha hanya bergumam pelan, “Mantan yang belum sempet jadian kali mah”

“Boleh kok kamu berteman sama siapa aja, asal dijaga, jangan sampe Iqbaal salah paham, ldr itu rentan salah paham Cha” ujar Sindy, memandang Acha yang masih berkutat dengan sepatunya

Acha mencerna perkataan mamanya baik-baik. Ia sudah berusaha untuk berteman sebiasa mungkin dengan Gavin, ia juga tidak ingin hubungannya dengan Iqbaal disana akan hancur hanya karena kesalah pahaman. Hubungan jarak jauh benar-benar butuh kepercayaan dan komitmen yang sangat besar

“Apa Acha ngga usah berangkat sama Gavin aja ya?” ujar Acha ragu

“Berangkatlah, kasian dia udah nungguin kamu dari tadi”

Setelah beberapa saat melihat Acha yang belum beranjak dari posisinya, Sindy berujar lagi, “Udah berangkat aja”

“Yaudah deh ma, Acha berangkat”

***

“Vin, Vin, gue turun sini aja deh” ucap Acha tiba-tiba. Padahal jarak mobil Gavin untuk sampai di gerbang sekolah masih 50 meter lagi tapi Acha sudah minta berhenti

“Nanggung lah, masuk aja ke dalam”

“Gue turun sini aja, liat tuh di depan ada siapa?” Acha menunjuk sepeda motor yang melaju di depannya dengan dagunya

Gavin menyipitkan matanya. Mengetahui cewe yang mengendarai motor matic di depannya itu adalah Rahma ia pun segera menginjak rem

“Makasih Vin” ujar Acha membuka pintu mobil Gavin

Gavin mengangguk. Setelah Acha menutup kembali pintunya, ia pun meneruskan untuk masuk ke dalam sekolah dan memarkirkan mobilnya yang tempat parkirnya benar-benar bersebelahan dengan tempat parkir motor

Maka dari itu Gavin membolehkan Acha untuk turun lebih dulu karena jika nanti Rahma tau Acha berangkat dengan  Gavin pasti gadis itu langsung melontarkan rentetan kata-kata bijak yang intinya adalah melarang Acha untuk dekat dengan Gavin. Gavin tidak tau apa faedahnya Rahma selalu senang berceloteh ria, yang jelas sepagi ini Gavin tidak ingin telinganya mendengar omelan dari Rahma yang selalu tak santai itu

Gavin membuka pintu mobil dengan cuek, setelah meraih tas di jok belakang, cowo itu langsung melenggang meninggalkan parkiran, bahkan sama sekali tidak melirik Rahma yang masih berkutat dengan helmnya itu

“Heh main nyelonong ae tuh bocah” gerutu Rahma tak terima Gavin sudah melewatinya begitu saja bahkan menganggapnya tidak ada

“Vin”

MY BESTFRIENDNEMY [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang