Pertanyaannya : Sudah berapa lama aku tak next cerita ini?
Ada yang bisa ngitungin?Wkwkwk udahlah ngga usah jawab, langsung baca aja
Happy reading gaesss~
***
Pagi ini Acha bangun dalam keadaan acak-acakan. Matanya sembab parah, rambutnya juga tak tertata. Gadis itu menangis semalaman, dengan bodohnya meratapi kepergian Iqbaal. Acha berharap kejadian semalam hanya mimpi buruknya, tapi berubah menjadi nyata saat ditatapnya jari manis tangan kirinya sudah tak ada cincin yang melingkar disana. Ternyata kejadian itu bukan mimpi, ia sudah mengembalikan cincin itu pada pemiliknya dan Iqbaal pun sudah meninggalkan Acha tanpa mengucap sepatah katapun selain kata ‘maaf’ yang sempat terlontar dari mulutnya meskipun terdengar seperti bisikan
Apa yang pria itu lakukan sekarang? Tidakkah Iqbaal bersedih dengan keputusan Acha itu? Ah mungkin sekarang pria itu sedang bertukar kabar dengan kekasih barunya dan mengabari kalau dirinya akan segera kembali ke Amerika karena hal penting yang dimaksudkannya di Indonesia sudah selesai ia kerjakan. Ya! Iqbaal sudah menyelesaikan hubungannya dengan Acha kan? Lalu hal penting apa lagi yang akan pria itu kerjakan di Indonesia? Tidak ada. Mungkin Iqbaal akan mempercepat kepulangannya ke Amerika lebih cepat dari lima hari
Jika kepulangan Iqbaal kali ini hanya untuk membuat hubungannya dengan Acha selesai, maka Acha tidak akan pernah berharap Iqbaal untuk pulang. Kepulangan Iqbaal kemarin benar-benar seperti mimpi bagi Acha. Bagaimana tidak? Iqbaal yang tiba-tiba ada didepan matanya saat Acha membuka mata, dan Iqbaal yang tiba-tiba pergi setelah Acha mengembalikan cincin itu. Itu benar-benar mimpi buruk bagi Acha, apalagi setelah tau kenyataan bahwa Iqbaal sudah punya kekasih baru disana. Hal apa lagi yang lebih menyakitkan bagi seorang wanita setelah mengetahui bahwa kekasihnya, oh lebih tepatnya tunangannya mempunyai kekasih lain di belakangnya
Acha geleng-geleng kepala seraya tersenyum miring. Ia tidak menyangka dibalik wajah manisnya, sifat dan sikap lugu Iqbaal yang begitu dielu-elukan oleh banyak orang ternyata sudah dengan teganya menyakiti hati wanita yang sudah dilamarnya didepan keluarganya
Acha menegakkan tubuhnya untuk bersandar di sandaran ranjang. Kepalanya terasa berat. Ah sial, Acha sakit lagi setelah kemarin ia sudah benar-benar sehat karena kehadiran Iqbaal
Dengan tertatih Acha berusaha meraih gagang gelas yang ada di atas nakasnya. Tenggorokannya terasa kering, ia ingin minum. Tangannya gemetar berusaha menjangkau gelas yang jaraknya cukup jauh dari tepi ranjang itu. Gelas itu terlihat berputar-putar dikepalanya. Ah sial, bahkan untuk mengambil minum saja susah. Tangan Acha merayap masih berusaha meraih gelas, tapi kenapa rasanya gelas itu semakin menjauh di penglihatannya. Tenggorkannya terasa kering tapi kepalanya terasa benar-benar berat. Acha berusaha sekuat tenaga untuk menjangkau gelas itu dann–
PYARR…
“Acha, kamu kenapa sayang”
“Mamaa–” ucap Acha nyaris tidak terdengar
Sindy langsung berlari kedekat tempat tidur anaknya dan menaruh mengkuk bubur yang dibawanya diatas nakas, mengelus-elus puncak kepalanya yang saat ini terasa begitu panas, “Kamu mau minum?”
Acha hanya mengangguk-angguk. Untuk membuka mulutnya saja saat ini terasa begitu susah
Dengan cekatan Sindy langsung menuangkan air minum pada gelas lain yang terletak di atas nakas dan membantu Acha untuk minum
Acha merasa lega, tenggorokannya sudah tidak lagi kering
“Kamu kalo minta bantuan panggil mama dong” omel Sindy seraya melihat pecahan beling di bawah ranjang Acha. Untung saja anaknya tidak ikut terluka juga
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BESTFRIENDNEMY [IDR]
JugendliteraturSiapa yang tidak kenal Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan? Artis cilik mantan personil boyband yang baru berulang tahun ke 18 ini ternyata diam-diam sudah bertunangan dengan seseorang Apakah pertunangan itu keinginan Iqbaal atau ambisi kedua orang tuanya? ...