“Batalin aja pertunangannya” ucap Acha tiba-tiba dan refleks membuat Iqbaal semakin membulatkan mata
“Hah? Maksud lo?” tanya Iqbaal berusaha mencerna perkataan Acha
“Gausah ada pertunangan di antara kita kalo hati lo aja masih jalan-jalan” tegas Acha
“Gue tau kita masih remaja, masih labil, emang ga seharusnya ada pertunangan di usia anak yang masih duduk dibangku SMA. Gue kira cerita guru gue yang bilang kalo dia dilamar suaminya pas masih SMA itu seru gitu ya. Tapi ternyata enggak”
Acha mengibas-ngibaskan tangannya dan berlalu tapi Iqbaal tetap mencegahnya, “Dengerin gue dulu. Lo boleh marah-marahin gue setelah gue jelasin yang sebenernya, ini ngga kayak yang lo bayangin”
“Apa sih baal? Lepasin ngga atau gue teriak?” ancam Acha memelototi Iqbaal
“Oke oke tapi lu tetep disini?” perlahan Iqbaal melepaskan tangannya yang menahan Acha. Iqbaal masih was-was kalau Acha tiba-tiba berlari tanpa membiarkan dirinya menjelaskan, tapi sepertinya Acha tenang dan menyimak apa yang akan keluar dari mulut Iqbaal
“Sasha sekarang dirumah sakit” ucap Iqbaal lesu
Acha kaget, tapi ia sebisa mungkin menyembunyikan raut terkejutnya. Jujur ia sedikit kesal dengan Sasha tapi lebih banyak ia kesal ke Iqbaal
“Kemaren dia tiba-tiba pingsan pas kita selesai dari bioskop itu dan langsung dia dibawa kerumah sakit deket situ. Kata dokter dia cuma kecapekan aja, ya mungkin emang karena jadwal kita yang padet banget saat ini” jelas Iqbaal. Bola matanya terus menatap Acha seakan memberi tahu bahwa tidak ada kebohongan dalam setiap penjelasannya barusan, sedangkan Acha hanya menunduk dan sesekali menatap mata Iqbaal yang terus mengikutinya
“Gue ga mencintai Sasha, tapi bukan berarti gue harus ngebenci dia kan?” perlahan Iqbaal meraih tangan Acha dan menggenggamnya
“Maaf Natasha aku membuatmu cemas karena tidak ada kabar dua hari ini. Aku juga mencemaskanmu disana, tapi aku tidak bisa selalu memberi kabar kepadamu. Aku rindu kamu Natasha. Aku bilang ke panitia meet and greet kalau aku harus menghubungi seseorang tapi tidak bisa. Aku terus dikejar waktu dan orang-orang yang berbondong-bondong untuk hanya sekedar ngomong satu dua kata denganku atau sekedar meminta foto. Nata, aku bisa ngobrol sepuasnya denganmu bahkan sampai menghabiskan waktu berjam-jam denganmu tapi ngga dengan mereka, maaf aku mendahulukan mereka, semoga kamu mengerti Nata. Jangan mencemaskan aku, cukup aku saja yang mencemaskanmu”
Tanpa sadar ada bulir bening menetes melewati pipi Acha. Iqbaal yang mengetahui itu langsung menyekanya, “Maaf Natasha aku udah buatmu sedih”
Acha memberanikan diri menatap Iqbaal tapi pandangannya kabur, ada air mata bergerumul yang menghalangi penglihatannya dan siap tumpah saat Acha mengedipkan mata. Tanpa banyak bicara Acha langsung memeluk Iqbaal yang membuat Iqbaal hampir terjungkal karena tidak siap dengan serangan tiba-tiba itu
Iqbaal diam saja, ia tidak ingin bertanya, Iqbaal hanya mengelus rambut Acha dan membiarkan menangis sepuasnya dipelukannya sampai dia lega
Setelah beberapa menit berlalu akhirnya Acha melepaskan pelukannya, mata sembabnya masih menandakan kalau ia habis menangis
Dengan lembut Iqbaal mengusap air mata Acha dannn– Cup!
Acha refleks menutup kedua matanya karena Iqbaal yang tiba-tiba mendaratkan kecupan pada kedua matanya secara bergantian. Dan hatinya langsung menghangat
“Kita jenguk Sasha di rumah sakit yuk? Abis itu kita langsung jalan jalan”
Acha hanya mengangguk patuh
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BESTFRIENDNEMY [IDR]
Novela JuvenilSiapa yang tidak kenal Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan? Artis cilik mantan personil boyband yang baru berulang tahun ke 18 ini ternyata diam-diam sudah bertunangan dengan seseorang Apakah pertunangan itu keinginan Iqbaal atau ambisi kedua orang tuanya? ...