29. Menyambut Hari-Hari Penuh Rindu

3K 250 8
                                    

Iqbaal mengusap air mata Vanesha yang jatuh begitu saja saat dirinya pamit akan pulang lebih dulu

Vanesha menangis ditinggal Iqbaal pergi jauh lagi. Iqbaal akan kembali ke Amerika besok pagi tapi dirinya tidak bisa ikut mengantar Iqbaal ke bandara karena Vanesha masih ada keperluan pekerjaan di Bandung

Malam ini Iqbaal pamit untuk lebih dulu balik ke Jakarta karena harus bersiap untuk penerbangannya besok pagi. Tentu semua cast dan kru film Dilan yang ada sedih dan belum siap melepas Iqbaal lagi tak terkecuali Vanesha yang sedari tadi menangis sesenggukan

"Jangan nangis" Iqbaal mengusap air mata Vanesha yang terus-terusan jatuh itu

Mata Vanesha memerah mungkin karena terlalu banyak menangis sedari tadi, "Cepet balik" katanya lirih. Posisinya berhadapan dan sangat dekat dengan Iqbaal

"Iya"

"Baik baik disana" ucap Vanesha masih terisak

"Iya Sha"

Cast Dilan dan kru yang ada hanya bisa melihat Iqbaal dan Vanesha dari posisi yang cukup berjarak. Memberi privasi pada keduanya untuk meluapkan kesedihan karena akan ditinggal Iqbaal beberapa bulan

"Aku balik dulu ya" perlahan Iqbaal melepaskan genggaman tangannya pada Vanesha

Vanesha membekap mulut dengan tangannya yang bebas, berusaha agar tidak terisak lebih keras. Berada jauh dari Iqbaal rasanya aneh untuk Vanesha setelah hampir satu bulan ini mereka selalu bersama dan dirinya nyaman selalu berada di dekat Iqbaal, tapi sekarang dirinya harus berpisah lagi dengan Iqbaal dan menyambut hari-hari penuh rindu sendirian

Sebelum Iqbaal benar-benar pergi, Vanesha lebih dulu menyambar tubuh Iqbaal untuk memeluknya. Masa bodo ia diperhatikan oleh teman-teman dan kru yang lain, yang jelas Vanesha tidak akan menyia-nyiakan momen terakhirnya bersama Iqbaal untuk beberapa bulan kedepan

"Pokoknya kamu jangan sakit, kamu jangan stress, jangan banyak mikir yang macem-macem, kamu harus selalu mikir yang buat kamu seneng" bisik Iqbaal memperingatkan Vanesha untuk selalu menjaga kesehatannya dan bahagia

"Terimakasih Iqbaal"

Setelahnya Iqbaal menyalami teman-teman yang lain dan para kru tentunya, melambaikan tangan dan mengucapkan permohon maaf jika dirinya ada salah dan benar-benar pergi

Vanesha menatap punggung Iqbaal yang semakin menjauh dengan nanar sehingga benar-benar menghilang ditelan belokan

***

Acha memasang wajah bete saat dilihatnya Iqbaal yang semakin mendekat. Sudah hampir setengah jam yang lalu Acha menunggui Iqbaal di dalam mobil

"Lama banget sih" protes Acha sewaktu Iqbaal membuka pintu mobil dan mulai duduk disebelahnya

"Vanesha nangis ya?" tebak Acha

"Iya" Iqbaal mengangguk singkat

Kemudian mobil Iqbaal yang dikemudikan Bang Omen berjalan dengan kecepatan normal, membelah malam dan meninggalkan Bandung dimana terdapat banyak sekali kenangan Iqbaal dan Vanesha di Kota ini

***

Acha lebih mengeratkan pelukannya pada Iqbaal yang memboncengnya berkeliling Jakarta

Ini tengah malam tapi Iqbaal malah membawa Acha untuk berjalan-jalan dengan motor cb 100 kepunyaan Dilan yang sudah menjadi hak milik Iqbaal

Baru beberapa jam yang lalu mereka sampai di Jakarta, bukannya malah istirahat karena besok Iqbaal akan melakukan perjalanan panjang ke Amerika tapi Iqbaal malah mengajak Acha untuk berkeliling Jakarta di tengah malam seperti ini

MY BESTFRIENDNEMY [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang