Acha berdecak kesal saat mendapati artikel yang memuat berita tentang film Dilan di laman online tersebut
‘TEMBUS SEJUTA DALAM 3.5 HARI, PENGGEMAR MENAGIH JANJI IQBAAL-VANESHA UNTUK JADIAN BENERAN’
“Artikel macam apa ini?” kesal Acha saat sudah membaca keseluruhan inti berita itu
Baginya Dilan dan Milea hanyalah tokoh dalam film yang kebetulan diperankan oleh Iqbaal dan Vanesha saja. Meskipun itu diangkat dari kejadian yang sebenarnya tapi tetap saja para penggemar tidak berhak untuk mengatur urusan percintaan keduanya, apalagi sampai meminta Iqbaal dan Vanesha untuk menjalin hubungan asmara di dunia nyata. Lagi pula Dilan dan Milea tidak benar-benar berjodoh nantinya, lalu apa hak mereka untuk mengatur-ngatur kisah asmara keduanya?
Acha menatap ponselnya yang tiba-tiba berdering itu dengan malas. Seperti biasa, jadwal harian Iqbaal untuk menelpon Acha adalah jam 7 malam waktu Indonesia, sedangkan di tempat Iqbaal baru jam 5 shubuh. Karena perbedaan waktu 14 jam itu cukup menyulitkan keduanya untuk berkomunikasi, jadilah Iqbaal selalu menyempat beberapa menit setelah ia sholat shubuh untuk menelepon kekasihnya itu. Berharap mendapatkan semangat untuk dirinya menjalani hari
“Selamat pagi sayang” sapa Iqbaal dengan semangatnya
“Disini malem ih”
“Tapi kan semangatnya harus tetep semangat pagi” Iqbaal nyengir, tapi beberapa saat mukanya berubah menjadi heran saat melihat wajah Acha yang seperti sedang bete itu ia pun bertanya, “Kamu kenapa mukanya asem gitu?”
“Kamu janji apa ke penggemar kamu?” todong Acha
Iqbaal yang tidak mengerti maksud Acha pun langsung mengerutkan dahi, “Apaan sih Cha?”
“Ini nih–” Acha menuding-nuding layar laptonya yang masih menyala dan masih menampilkan artikel yang baru saja dibacanya, “Masa aku nemu artikel kalo film kamu nembus sejuta kamu bakal jadian beneran sama Sasha?”
“Hahaha masa sih?”
“Apaan coba” Acha memajukan bibirnya kesal, “Kamu bilang apa ke mereka?”
Iqbaal terlihat berpikir, “Oh iya waktu itu pas promo kan host nanya kalo film ini nembus sejuta apa yang bakal aku lakuin gitu”
“Terus?”
“Ya aku diem aja,trus host ngalihin pertanyaanya ke penonton”
“Terus?”
“Ya waktu itu ada anak cewe yang minta kalo film ini nembus sejuta dia minta aku sama Sasha jadian” jelas Iqbaal disertai cengengesan di akhir kalimatnya
Acha yang tersenyum kecut mendengarnya, “Trus kamu ngeiyain aja gitu?”
“Ya nggak lah”
“Trus kalo kamu ngga nyanggupin kok bisa muncul artikel kayak gini?”
“Sasha aja tuh kali yang senyum-senyum ngga jelas gitu, keknya dia kesenengan”
Acha tersenyum tipis, mengangguk-angguk, dan mengedarkan pandangannya ke penjuru kamar. Penjelasan Iqbaal itu sudah cukup baginya. Acha tidak ingin bertanya masalah itu lagi, karena Acha percaya sedekat apapun Iqbaal dan Vanesha itu tidak lebih untuk kepentingan pekerjaan. Untuk apa dia cemburu, lagipula Iqbaal sekarang sudah jadi miliknya, bahkan Iqbaal sudah melamarnya. Ia berada satu langkah lebih maju dari Vanesha yang mungkin juga menginginkan Iqbaal menjadi kekasihnya
***
Keesokan harinya Acha memutuskan untuk pergi ke gramedia sendirian. Buku bacaannya sudah habis ia baca semua, ia butuh novel baru untuk dibaca. Kemarin ia menghubungi Rahma untuk diajaknya pergi bersama ke gramedia tapi tadi pagi Rahma tiba-tiba membatalkan janjinya karena mamanya mendapatkan telpon yang mengabari kalau pamannya sakit dan sedang dirawat dirumah sakit, jadilah Rahma ikut pergi bersama keluarganya untuk menengok pamannya itu dan terpaksa membatalkan janji dengan Acha setelah gadis itu melontarkan maaf berkali-kali pada Acha kalau dirinya tidak bisa ikut
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BESTFRIENDNEMY [IDR]
Novela JuvenilSiapa yang tidak kenal Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan? Artis cilik mantan personil boyband yang baru berulang tahun ke 18 ini ternyata diam-diam sudah bertunangan dengan seseorang Apakah pertunangan itu keinginan Iqbaal atau ambisi kedua orang tuanya? ...