11. Cemburu itu Sakit, Za

64.7K 3.8K 290
                                    

Hai hai hai...

Ada yang kangen nggak nih sama cerita ini?

Langsung aja, cusss baca....

Happy Reading....


***

Dara melihat dari luar jendela, lebih tepatnya ia sedang mengintip kelasnya. Ternyata dosennya sudah ada di dalam kelas. Sial. Semua ini gara gara Reza. Kalau saja ia tidak disuruh membaca dokumen yang nggak berfaedah kayak tadi, pasti dia sekarang sudah tenang belajar di dalam sana.

"Awas kamu Za." Geram Dara. Ia mengambil napas dalam dalam lalu membuangnya, ia akan memberanikan diri untuk menghadapi risiko yang akan dia dapat setelah masuk ke dalam.

Decitan pintu terdengar saat Dara membuka pintu kelasnya, menampilkan wajah Dara yang tampak bersalah. Semua mahasiswa dan dosen itu menatap Dara. Dara berjalan pelan menuju kursi dosennya.

"Maaf pak saya telat," cicit Dara meminta maaf. Ia sekali lagi merutuki Reza, kalau sampai ia dihukum, Dara akan membuat perhitungan sama Reza.

"Keluar!" lirih jawaban dari dosen itu. Dara menatap melas pada dosen itu, berharap ia akan dimaafkan. Namun tatapan mengintimidasi itu, membuatnya mendengus pasrah. Dilangkahkan kakinya keluar dari kelas itu. Benarkan dugaannya tadi, pasti dosennya itu tidak akan membiarkan dirinya masuk mengikuti mata kuliahnya. Semua ini gara gara Reza, awas aja tuh cowok, rutuknya sekali lagi dalam hati.

Astaga....

Kagetnya saat keluar dari kelas itu, Reza sedang berdiri tepat di depannya. Otak Dara pun langsung berpikir saat Reza berada tepat di depannya. Pasti sebentar lagi Reza akan membantunya masuk ke kelas, senyum cerahnya langsung menghiasi wajahnya. Namun, kenapa wajah Reza terkesan santai, apalagi tangannya yang dimasuki ke jaket, terkesan tak peduli apa yang baru saja Dara alami.

"Kenapa keluar?" pertanyaan Reza membuat senyum Dara luntur seketika, dia juga membalas tatapan Reza dengan malas. Kenapa Reza masih bertanya padanya soal ini, pasti ia sudah tahu kalau Dara keluar karena telat masuk kelas. Dan semua itu karena Reza.

"Telat," balas Dara malas.

"Oh." Dara membuka mulutnya cengoh. Bisa bisanya Reza hanya ber oh ria tanpa ada penyesalan karena penyebab Dara keluar kelas adalah Reza. Ia pikir Reza di depan kelasnya ingin membantunya berbicara sama dosen itu supaya mengijinkannya masuk, tapi ternyata Reza sama sekali tak peduli.

Dara kembali terpaku akan tingkah Reza yang seenaknya pergi tanpa bertanggung jawab. Reza dengan santainya berjalan melewati koridor kampus, meninggalkannya sendiri. Dan apa itu tadi, Reza membalas senyuman mahasiswi kampus ini. Oh My God. Apa benar itu Reza? Dengan kekesalannya Dara mengacak rambutnya.

"Bener bener tuh cowok nyebelin." Kesal Dara.

Dor...

Belum sempat kekesalannya hilang kepada Reza, seseorang dengan seenaknya mengagetkannya.

"Apa sih Va?" kesal Dara menatap Eva emosi. Sebenarnya ia emosi pada Reza, berhubung Reza tak ada semua emosinya dilimpahkan pada Eva.

Eva menangkupkan kedua tangannya di pipi Dara, "Muka lo kenapa? Lo sakit?"

Dara melepas kasar tangan Eva yang memegang pipinya, "Lo nggak liat, nih gue lagi kesel?"

"Sama kak Reza lagi?"

"Kalau nggak dia, siapa coba?" dengusnya kesal, lalu berjalan menuju kantin, Eva mengikutinya.

"Emangnya kak Reza ngapain lo sih?" Dara menghentikan langkahnya, "Tuh liat!" Dara menunjuk seorang cowok yang sedang mengobrol dengan seorang cewek.

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang