19. Dia, khawatir

44.9K 3.5K 234
                                    

"Ayo, ayo kumpul semuanya!" Rizal mengintrupsi mereka semua untuk berkumpul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo, ayo kumpul semuanya!" Rizal mengintrupsi mereka semua untuk berkumpul. Anggota inti lainnya pun juga membantu Rizal untuk menyuruh semuanya berbaris rapi.

Setelah semua berkumpul dan berbaris rapi, Rizal mulai menjelaskan agenda kegiatannya hari ini. Agenda hari ini adalah menyusuri sungai atau arum jeram.

"Sesuai agenda hari ini, kita bakal menyusuri sungai yang berada tak jauh dari sini. Dan kami sudah membagi beberapa kelompok buat kalian," jelas Rizal.

Penjelasan dari Rizal membuat Dara mengeluh. Pasti dirinya nanti akan satu kelompok dengan Reza. Dia sudah menebak dari ekspresi Reza yang tersenyum tipis itu.

"Semoga satu kelompok sama kak Reza, semoga sama kak Reza, sama Kak Reza, sama Kak Reza." Dara menoleh saat mendengar lontaran doa dari mulut Dita. Dita di sampingnya sedang merapalkan doa sambil memejamkan matanya.

Huh. Disaat dirinya ogah satu kelompok sama Reza, gadis di sebelahnya ini malah berdoa semoga Reza satu kelompok dengannya. Apa segitunya Dita pengin dekat dengan Reza?

"Oke, sekarang Wulan yang bakal bacain kelompok kalian," Rizal mempersilahkan Wulan membacakan kelompok masing-masing.

"Kelompok satu, Fika, Sinta, Hendra, Tyo, Siska dan Ziko."

"Kelompok dua, Dinis, Elsa, Bagas, Zuna, Erik dan Dita." Keluhan Dita jelas terdengar di telinganya. Sepertinya dia kecewa karena tidak satu kelompok dengan Reza.

"Yaahh.. kenapa nggak sama kak Reza, sih?" kesalnya.

Dara menepuk pundak Dita, "Mungkin bukan jodoh lo kali." Dara kepengen tertawa sekarang melihat ekspresi kesal Dita yang semakin jelas.

"Sekarang bukan jodoh, tapi nanti Kak Reza bakal jadi jodoh gue. Apa ya istilahnya." Dita tampak berpikir, "Oh istilahnya, jodoh yang tertunda." Dara menggeleng mendengar itu.

"Kalau lo satu kelompok sama Kak Reza, tukar ya, Ra." Dita menaikkan alisnya membujuk. Dara memutar bola matanya, masih belum menyerah ternyata si Dita.

Tinggal satu kelompok yang belum dibacakan, dan fix dirinya bakal satu kelompok sama Reza. Secara namanya dari tadi belum disebutin.

"Tuh kan, lo kok satu kelompok sih sama kak Reza?" cemberut Dita. Padahal Wulan belum membacakan kelompok terakhir. "Pokoknya gue tukar kelompok ya, Ra. Please..." mohon Dita.

"Iya..iya Dit. Ya ampun." Akhirnya Dara menyetujui dan itu membuat Dita tersenyum senang.

"Kelompok terakhir, Reza, Bayu, Fendi, Lala, dan Nesha." Dara mengangkat tangannya saat Wulan membacakan kelompok terakhir. Namanya ke mana coba?

"Kak," panggil Dara

"Ada apa, Ra?" tanya Rizal mengenal anggota barunya itu.

"Namaku kok nggak ada sih?"

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang