28. Dan terjadi

37.6K 2.7K 474
                                    

"Menikahlah denganku, Ra," ulang lagi ucapan Reza.

Dara masih diam tak menjawab. Baginya itu pertanyaan sulit. Andai hubungannya dengan Reza saat ini tidak seperti ini, pasti dia dengan senang hati menerima lamaran Reza.

Tapi tidak. Dia tidak bisa menerima lamaran Reza sekarang. Menerima lamarannya akan menambah masalah baru. Itu tidak akan menyelesaikan masalahnya.

Lagipula, menurutnya lamaran Reza ini adalah keterputusasaan Reza. Dara tau, Reza sudah diambang keterputusasaan akan hubungan mereka.

Reza terluka, begitupun dia.

"Ra," panggil Reza.

Sejenak, Dara menatap Reza. Tangannya meraih kedua pipi Reza. Mengelus lembut pipi itu.

"Aku bingung jawabnya, Za." Lirihnya.

Dara tau sorot mata Reza menatapnya kecewa.

Reza melepas tangan Dara, sekarang gantian Reza meraih tangan Dara.

"Kamu tinggal jawab iya aja Ra, dan semua bakalan selesai." Kata Reza memegang erat kedua tangan Dara.

Dara menggeleng kecil, dilepasnya genggaman tangan Reza.

Dia menunduk, "please, jangan kayak gini,"

"Aku enggak..." Ketika Dara mengangkat kepalanya, dia tercengang dengan yang ada di depannya sekarang.

"Aku serius. Aku nggak main main ngelamar kamu." Kata Reza memperlihatkan cincin bermata berlian itu.

Cincin lamaran.

Bibir Dara masih tak berucap. Pikirannya pun seakan berhenti sejenak saat menatap cincin lamaran itu.

"Menikahlah denganku, " ulang Reza untuk ketiga kalinya.

"Za, aku..." Takut takut Dara menjawabnya sampai sebuah ketukan penyelamat itu bergema di dalam mobil.

"Ck.." decak Reza penuh kesal saat Pengawalnya mengganggu acara lamarannya.

"Cepat buka pintunya Tuan. Orang tua anda menyuruh untuk segera pulang." Ucap pengawal berpakaian resmi hitam itu.

Masih terus mengetuk kaca mobil, pengawal itu tidak menyerah.

Decakan kesal terus keluar dari mulut Reza. Dara meraih gagang pintu mobil untuk dibuka, tapi tangan Reza menghentikannya.

"Kita harus segera pergi," kata Reza sambil menarik tubuh Dara untuk perpindah posisi.

"Tapi, Za, itu..." Sekarang posisi Reza sudah ada di pengemudi.

Reza mulai menyalakan mobilnya, membuat pengawal itu buru-buru pergi untuk mengikuti mobil Reza. Benar sekali, mobil pengawal itu terus saja berusaha mengejar mobil Reza.

"Pikirkan baik-baik lamaranku tadi. Setelah kita lolos dari mereka, kamu harus menjawabnya." Ucap Reza kemudian menambah kecepatan mobilnya.

Dara menatap Reza yang masih fokus ke jalanan depan, kemudian matanya beralih ke tangan kanannya yang dipegang erat oleh tangan hangat Reza.
Begitu hangat sampai dia sendiri pun tak ingin genggaman tangan itu terlepas.

Reza berhasil lolos dari pengawal itu. Dan sekarang mobil pengawal itu terjebak di lampu merah. Reza tersenyum puas. " Oke, sekarang gimana?" Tanya Reza.

"Gimana apanya?" Dara malah balik bertanya.

Reza menoleh ke samping, "lamaranku tadi gimana?"

"Hah?" Reza berdecak akan respon Dara.

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang