🎶Citra Scholastika - Galau🎶
"Please, hug me."
-Arreza & Adara-❤️
Untuk pertama kalinya setelah seminggu Reza tidak pulang ke rumah, dia menginjakkan kaki di rumah orang tuanya. Dia berjalan memasuki rumah dengan wajah yang bahagia, tentu saja karena Dara tidak menyerah dengan hubungannya.
"Kak Reza pulang?" Ucapan seseorang yang sedang berjalan menuruni tangga membuat langkahnya terhenti.
Reza menatap perempuan itu, ternyata Ditta. Reza menghiraukan, dia berlalu melewati Ditta tanpa menyapa, sekadar menoleh pun tidak.
"Kak Reza nggak mau makan dulu?" Ditta berusaha mengikuti langkahnya. Dan tentu saja Reza tetap tak merespons.
"Aku tadi udah masak buat..." Ditta menutup matanya saat pintu kamar Reza ditutup tepat di depan wajahnya.
Memang benar, kalau seseorang tak menganggap kehadiranmu itu menyakitkan.
Ditta bingung harus dengan cara apa agar Reza menganggap kehadirannya. Dia hanya ingin dianggap. Tidak apa apa jika Reza tak memperhatikannya sebagai seorang calon istri, tapi setidaknya Reza menganggap kehadirannya. Apakah dia salah berharap seperti itu?
Suara pintu terbuka membuatnya menghentikan langkahnya, Ditta menoleh dan mendapati Reza di sana.
"Kak Reza mau makan?" Ditta bertanya, dia masih berharap.
Reza berjalan ke arahnya, Ditta tersenyum.
"Lo!" Reza menatap Ditta tajam. Sepertinya Reza marah.
"Di mana semua foto Dara di kamar gue?" Benar, Reza sedang marah karena semua foto Dara di kamarnya tidak ada.
"Kak Reza udah nggak butuhin foto Dara lagi." Reza berdecak.
"Di mana foto Dara?" Tanyanya penuh penekanan.
"Kak, kita mau menikah. Aku nggak mau ada foto perempuan lain selain aku," kata Ditta.
"Siapa yang mau nikah sama lo! Ingat, pernikahan yang lo pengenin itu enggak akan pernah terjadi!" Balas Reza.
"Tapi Kak, seminggu lagi kita menikah."
"Berhenti berharap!" Kata yang diucapkan Reza barusan adalah tamparan yang sangat menyakitkan baginya.
"Tapi kak Reza," lirihnya
"Di mana foto Dara?"
"Di gudang." Jawab Ditta lemah. Reza berlalu menuju gudang untuk mengambil semua foto Dara.
Belum sempat menuruni anak tangga, suara David menghentikan langkahnya.
"Masih ingat rumah kamu?" Tanya David, berjalan mendekati Reza, disusul Maya, Oma dan Opanya.
"Sudah puas kamu membuat Ayah malu di depan keluarga Ditta kemaren?" Gertak David.
"Itu semua karena Ayah," balas Reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Teen Fiction"Sequel My Possesive Boyfriend" Bukannya berkurang sifat Possesivenya Reza tapi malah bertambah, membuat Dara harus ekstra sabar menghadapi itu. Apalagi ditambah hukuman darinya, Reza malah semakin menjadi. Sungguh menyebalkan. "Ooh, jadi kamu nggak...