" semua orang pernah mengalami yang namanya luka, tapi akhir dari sebuah luka tergantung bagaimana kau menghadapinya"
........
Hoseok mendudukkan dirinya di sudut kamar dan mulai meringkuk.
Wajah tampan itu ia tenggelamkan di antara lipatan kedua tangannya yang bertumpu pada kaki.Hoseok menyesal mengingat itu semua , keputusasaan jimin adalah hal terberat yang ia temui selama belasan tahun terakhir hidupnya
" hyung... biarkan aku mati...eomma akan menghajarku habis habisan saat tau nilai ku mengalami penurunan "
Selanjutnya jimin benar benar menangis , hoseok melihat sebuah kertas yang tergeletak di atas nakas di depan cermin yang memang sengaja di pasang di dalam kamar mandi.
Hoseok meraih dan membukanya dengan kasar , mata hitamnya menelisik setiap huruf dan juga angka yang tertera disana.
Hoseok menatap sendu ke arah jimin yang masih menangis , nilai jimin nyaris sempurna kalau saja nilai bahasa koreanya tak mendapatkan angka 95.
Jimin anak yang pintar dan ia selalu mendapat nilai sempurna atau bisa dikatakan dipaksa mendapat nilai sempurna.
Tanpa kata lagi Hoseok merengkuh tubuh jimin ke dalam pelukannya. Berkali kali ia melihat jimin seperti ini. Dan berkali kali juga hal ini menyakitinya
Saat pertama kali mereka bertemu, jimin juga seperti ini. Mengunci dirinya di kamar mandi sekolah dengan air yang terus mengalir membasahi tubuhnya. Andai kata jung hoseok terlambat mungkin jimin akan benar benar mati karena hipotermia
Jimin pintar , dulu mentalnya baik baik saja . Namun karena terus mendapat tekanan untuk menjadi sempurna, mental anak itu menjadi terluka.
Park jimin , hatinya benar benar rapuh . Ia tak suka aturan dan bentakan dan itu semua karena ibunya. Setelah pertemuan pertama itu, jimin tak pernah mau lepas dari sisi hoseok , entah karena apa.
Hoseok tak pernah bertanya , toh ia sangat nyaman kala jimin berada di dekatnya. Bisa dikatakan jimin adalah penenang bagi dirinya selain benda terkutuk itu.
Jung hoseok mengajak jimin ke psikiater beberapa hari setelah kejadian di kamar mandi sekolah.
Dan kalian tau apa yang psikiater katakan soal jimin ? Jimin memiliki gangguan mental. Ia harus dihindarkan dari ibunya sendiri agar mentalnya perlahan membaik.
Dan dengan berat hati sosok Park Soo Young ibu dari park jimin menyetujuinya. Menyetujui jimin yang akan tinggal bersama hoseok dengan sebuah persyaratan.
" kalau sampai nilaimu kembali turun. Eomma akan menjemputmu dan membawamu ke rumah jimin-ah "
Dan setelah hampir 2 tahun , hal ini terjadi.
" eomma mu tak akan menjemputmu jimin-ah. Hyung akan melindungimu. Jadi berhentilah "
" hyung.... aku lelah hyung.... bolehkah aku istirahat ? Bolehlah aku berhenti ? "
Hoseok semakin mengeratkan pelukannya , mencoba menenangkan namja bermarga park yang terus saja membicarakan soal kematian " hyung...biarkan aku mati hyung"
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPY ? it's Real or Fake [Complete]
FanfictionSummary : Biarkan Jungkook menanyakan satu hal, Kebahagiaan itu sebenarnya nyata atau tidak? Sedari awal Jungkook tak pernah mempermasalahkan semua rasa sakit yang ia terima dari Min Yoongi. Karena ia sudah terlampau bersyukur kakak tirinya itu ma...