" maafkan aku, kumohon jangan biarkan aku sendirian. Tetap pedulikan aku karna hanya kau yang yang mau peduli "
.
.
.
.
.
.Namjoon mendudukkan dirinya di sofa ruang keluarga dengan gerakan kasar. Namja berdimple itu terlihat menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Kim namjoon , ia hanya tengah terlalu khawatir. Pikirannya menimbang nimbang apakah keputusan yang benar membiarkan kim taehyung melakukan semua itu sendirian ?
" hyung " suara jungkook menginterupsi namjoon yang tengah mengacak kasar surainya
Terlihat bahwa namjoon sedikit terkejut pada kehadiran jungkook yang berdiri di sampingnya dengan secangkir coklat panas bertengger manis di antara jemarinya.
" oh jungkookie ? "
Jungkook mengangguk antusias sambil mendudukkan dirinya di dekat namjoon.
" kau sudah pulang ? " tanya namjoon dengan kernyitan bingung yang sangat kentara
" aku tidak kembali ke sekolah setelah pulangnya tae tae hyung dari rumah sakit "lagi lagi mata namjoon membulat mendengar pernyataan namjoon
" itu artinya kau mendengar perdebatan kami ? "
Jungkook mengangguk perlahan " kook-ah kau tidak seharusnya mendengar itu "
Pernyataan namjoon tentu saja membingungkan namja bergigi kelinci itu terbukti jungkook mengedipkan matanya beberapa kali sebelum menjawab " hyung kenapa ? Bukankah aku dongsaeng kalian. Dan kata jin hyung di sebuah keluarga tak boleh ada rahasia "
Namjoon tersenyum tipis lalu mulai mengusap surai kecoklatan jungkook dengan lembut
" justru itu kook. Kau ini dongsaeng kami , yang harus kami lakukan adalah membuatmu bahagia bukan menambah beban mu dengan masalah seperti ini "
" hyung aku ini bukan anak kecil yang harus selalu tertawa tanpa peduli masalah yang menimpa keluarganya " jungkook berhenti sejenak lalu menatap mata namjoon lekat lekat " aku tak bisa seolah tak peduli hyung....karena aku sudah mengerti semuanya "
" kook jangan buang waktumu untuk ini semua. Nikmatilah masa muda mu karena itu tak datang dua kali. Hiduplah dengan baik "
........
Taehyung terlihat berjalan gontai di sebuah gang kecil di penuhi toko toko yang sudah tutup di sisi kanan dan kiri jalannya.
Tempat itu terlihat remang remang karena minimnya penerangan yang di pasang disana. Terbukti hanya ada sebuah bohlam lampu kecil untuk menyinari dua buah toko.
Taehyung tersenyum sendu lalu mulai mendekat ke salah satu penutup toko yang terbuat dari aluminium.
Di penutup itu telah terdapat beberapa gambar yang sudah jelas dilukis dengan menggunakan pilok. Alat yang sekarang juga tengah berada di dalam genggaman taehyung.
Taehyung perlahan mengangkat jemarinya dan mulai menelusuri setiap lekuk dari gambar gambar yang ada disana.
Tanpa perintah bayangan dirinya dan namjoon terputar begitu jelas di kepalanya.
Dulu ia pernah ke tempat ini melakukan hal yang sama.
Perbedaannya adalah dulu ada namjoon yang menemaninya tapi sekarang ia sendiri " hyung....apa kau akan marah kalau aku mempercantik maha karya ini ? "
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPY ? it's Real or Fake [Complete]
FanfictionSummary : Biarkan Jungkook menanyakan satu hal, Kebahagiaan itu sebenarnya nyata atau tidak? Sedari awal Jungkook tak pernah mempermasalahkan semua rasa sakit yang ia terima dari Min Yoongi. Karena ia sudah terlampau bersyukur kakak tirinya itu ma...