Riuh tepuk tangan menggema di setiap sudut ruangan, saat jeki menjabat tangan pimpinan perusahaan dari PT Angin Ribut. CEO tampan itu berhasil memenangkan proyek kerjasama besar antara perusahaan JK .Corp dengan PT Angin Ribut.
Setelah menandatangani beberapa kontrak, dan berjabat tangan untuk terakhir kalinya. Jeki bersama Jimi dan staf-stafnya yang lain keluar dari ruang rapat dengan wajah Sumringah. Sebagai pemimpin dan tuan rumah yang baik, Jeki menyempatkan diri untuk mengantar rekan bisnisnya sampai ke loby perusahaan.
Sedangkan pihak lawan yang gagal mendapat kesempatan kerja sama tersebut, menatap sinis penuh rasa iri kepada Jeki, namun pria tampan itu hanya tersenyum manis ke arah mereka.
Sudah biasa bagi Jeki mendapatkan perlakuan seperti itu, memang begini dunia bisnis. Tidak kalah kejam dari politik. Tidak ada kawan maupun lawan sejati, semua orang bisa menjadi kawan maupun lawan dalam waktu yang bersamaan.
"Selamat ya pak, hari ini kita menang lagi." ucap salah seorang Staf kepada jeki
"Iyah, terima kasih semua juga berkat bantuan kalian kok"
"Ahh bapak terlalu merendah, yaudah kalo gitu kita duluan ya pak, mau makan siang dulu" pamit sang staf bersama teman-temannya
" owh iyah silahkan" responnya dengan senang hati
Jeki memang terkenal sebagai bos yang ramah dan bersahaja. Semua karyawan segan padanya dan menghormati jeki layaknya Boss yang memang patut di hormati bukan ditakuti.
Maka dari itu, saat kabar pernikahannya tersebar di kantor, seluruh karyawan wanita di kantornya patah hati massal.
Banyak yang penasaran sosok wanita seperti apa yang mampu bersanding dengan seorang Jefrey Kinan Hadinata Wijaya, direktur utama dari perusahaan JK. Coorporation.
Sayang karena pernikahannya cukup tertutup, jadi hanya beberapa staf saja yang diundang. Bahkan media pun dilarang meliput acara bahagia tersebut.
Tentu saja semua itu karena Una yang minta, gadis yang dianggap paling beruntung di dunia oleh seluruh pengagum Jeki, justru merasa hidupnya sangat sial saat harus dihadapkan pada pernikahan bodoh itu. Menikah karena dijodohkan, sungguh suatu bencana buat Una.
Setelah kepergian para stafnya, kini tinggal Jeki dan Jimi bersama Naya sekretarisnya yang mengekor di belakang. Mereka bertiga berjalan menuju lift, untuk kembali ke ruangannya masing-masing. Namun dalam perjalanan itu mulut Jimi benar-benar gatal untuk menanyakan satu hal.
"lo kenapa hari ini keliatannya seneng banget jek?" tanya Jimi
"ya seneng lah, kan kita menang proyek"
"bukan soal itu, aura-auranya sih kayak ada aura kasih nih di mata lo"
"hah maksudnya pak Jeki ada hubungan sama aura kasih? Gitu maksud pak Jimi" sahut Naya tiba-tiba, membuat Jeki dan Jimi spontan menoleh ke arahnya.
Naya menutup mulutnya yang keceplosan, ia merutuki dirinya yang terkesan ikut campur urusan pribadinya bosnya. Jimi hanya terkekeh pelan melihat Naya.
"ma...maaf atas kelancangan saya Pak" buru-buru ia menunduk hormat
"jangan pernah kamu dengerin omongan Jimi ya Nay, semua kata-kata yang keluar dari mulutnya itu hoax" jeki mengingatkan Naya tegas
Jimi tidak terpengaruh pada ucapan Jeki, baginya sudah biasa dicibir seperti itu oleh Jeki dan dia tidak pernah sakit hati.
"jadi kenapa lo seneng banget hmmm? Abis dapat jatah lo ya dari Una, iyah kan" kata Jimi sambil menaik-naikan alisnya
"jatah apaan? Jatah makan?" respon jeki malas
KAMU SEDANG MEMBACA
Kawin Kontrak (eunkook)
Фанфик"ayo kita bikin kontrak" "Kontrak apaan?" "Kontrak nikah lah apalagi" berawal dari KAWIN KONTRAK akankah pernikahan mereka bisa berlanjut atau berakhir sesuai Kontrak yang mereka buat sendiri. Who knows?