15. Move On?

8.1K 417 61
                                    


Malam ini Una pulang terlambat karena harus menemani ayahnya di rumah. Sudah satu bulan Una tidak berkunjung ke rumahnya. Membuat ayahnya rindu, begitupun Una. Dia harus mengecek keadaan ayahnya, jangan sampai orang tua itu lupa meminum obatnya ataupun telat mengecek kesehatannya secara rutin.

Untunglah saat Una main kesana ayahnya dalam keadaan sehat-sehat saja. Semua itu juga berkat bantuan Bi Inah, pembantu rumah tangga sekaligus pengasuh Una sejak kecil. Kini dialah yang bertanggung jawab mengurusi semua kebutuhan tuannya.

"kamu nggak pulang, udah jam 7 malem tuh" tanya sang ayah

Una yang kini tengah bersandar di dada ayahnya sambil meonton TV, menoleh menatap ayahnya dengan tatapan kesal.

"ayah ngusir Una?"

"bukan gitu sayang, tapi ayah Cuma takut Jeki khawatir istrinya nggak pulang-pulang" sang ayah mengusap lembut rambut putrinya

"biarin aja ihh, dia udah gede ini"

"nggak boleh gitu, kalo dia kangen gimana?"

"ya ampun ayah, kita tiap hari ketemu yah, sampe bosen Una liatnya. Emang ayah nggak kangen apa sama Una?"

"kangen kok, tapi kamu kan udah jadi istri jeki, jadi dia lebih berhak atas kamu"

"Una udah izin sama Jeki yah, jadi tenang aja"

Sang ayah tersenyum dan membiarkan anaknya duduk nyaman bersandar di dadanya. Meskipun sudah besar Una masih sering bermanja-manja seperti ini. Bagi sang ayah Una tetap putri kecilnya yang lucu dan menggemaskan.

Tiba-tiba dua orang yang sedang asik menonton Tv, dikagetkan dengan dering ponsel Una. Gadis itu beringsut mengambil ponselnya yang tergeletak di meja. Nama Si Nyebelin tertera di layar ponselnya.

"hallo kenapa?"

Bruk, Una mendengar bunyi lemparan barang.

"Jek lo kenapa?' Una mulai khawatir

"Una tolongin gue, pliss lo pulang sekarang juga.."

Brak,

Bunyi barang-barang jatuh kembali terdengar disertai pekikan Jeki yang cukup keras.

"aww, aduh, Una cepetan pulang plisss tolongin gue Na"

"iyah tapi lo kenapa Jek?" Una semakin khawatir

"udah pulang aja cepetan"

Tut, Jeki memutus sambungan telphonenya.

"halo..halo jek, haloo" Una menjauhkan ponselnya dari telinganya

"ihhh kenapa sih nih orang," buru-buru ia merapikan barang-barangnya bersiap mau pulang.

"ayah Una pulang dulu ya, kayaknya Jeki lagi nggak baik deh di rumah"

"yaudah, kamu hati-hati ya. Biar pak Joni yang antar kamu sampe rumah yah"

Una hanya mengangguk mengiyakan, dia tidak mau membuat ayahnya khawatir. Setelah berpamitan Una masuk kedalam mobil yang akan membawanya pulang ke rumah Jeki.

Di jalan Una masih memikirkan apa yang sebenarnya terjadi pada suaminya. Dia benar-benar khawatir sekarang. Apalagi Jeki tidak bisa dihubungi sejak tadi, Una Cuma takut rumahnya kerampokan dan Jeki jadi korbannya. Dia hanya berdoa semoga tidak terjadi apa-apa pada suaminya.

____oOo____

Sementara di rumah besar itu, Jeki dan Wonu masih sibuk berlarian kesana kemari. Rupanya Wonu masih belum puas menghukum adiknya. Dia terus mengejar jeki untuk memberikan pelajaran pada anak itu. Wonu tahu pagi tadi Jeki berangkat buru-buru untuk menghindari amukannya.

Kawin Kontrak (eunkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang