2. Keputusan

6.7K 427 41
                                    

Luna segera menarik tangan Seje yang masih asik nyeruput es teh manisnya.

"Eh..eh mau kemana? Minum gue belum abis woy!" protes seje sambil lap mulutnya.

"Gece gue harus ketemu ka Tiway sekarang"

Luna narik tangan seje paksa.

"Aduh Na pelan-pelan dong jalannya, gue baru abis makan doang ini" protes Seje sambil memegangi perutnya yang terasa sakit.

Seperti orang Tuli Luna terus berjalan cepat, pokoknya jangan sampe dia telat ketemu sang pujaan hati. Meski kenyataannya dia sudah telat lima menit dari waktu yang mereka sepakati.

Setelah berjalan cukup cepat akhirnya sampailah mereka di pendopo fakultas Seni. Untungnya kak Tiway belum datang, Luna bisa bernafas lega.

"Hufttt" Luna menyeka keringat di dahinya, sedetik kemudian ia mengadahkan tangannya ke arah Seje "kaca mana kaca?" pertanyaannya lebih kepada perintah buat Seje.

"Nih" seje memberikan kaca kecil yang dia maksud

Seje hanya memutar bola matanya jengah melihat kelakuan Luna yang berlebihan. Kalo udah menyangkut kak Tiway Luna berubah jadi cacing kepanasan.

Senyum-senyum sendirilah, atau jingkrak-jingkrak kesenengan lah, atau kayak gini nih, ngaca sambil berkali-kali nanya ke Seje dia udah cantik apa belum.

Sekalinya dijawab dia nggak percaya dan kembali memandang cermin. Sebenernya dia ingin menegur Luna karena menurutnya sikap Luna sudah berlebihan.

Seje hanya muak mendengar sahabatnya jadi bahan pergunjingan mahasiswi lain yang menganggap Luna seperti cewek kecentilan atau keganjenan, hanya karena berambisi untuk bisa dekat dengan kak Tiway.

Lagian baru kali ini Luna suka sama cowok sampe segitunya. Biasanya dia yang selalu jadi pusat perhatian. Banyak cowok yang bertekut lutut dihadapan luna. Pokoknya dikedipin dikit tuh cowok langsung nyangkut.

Tapi untuk kali ini Luna beneran dibuat mabuk cinta sama si Tiway itu. Padahal menurut Seje seorang Tiway tidak lebih dari seorang manusia biasa yang makan dan bernafas sama seperti dirinya dan Luna. Hanya saja mereka beda kelamin.

Meskipun banyak orang memuja ketampanan dan kepiawannya dalam bermain musik, buat Seje Tiway sama aja kayak cowok lainnya, berbatang dan berjakun.

"Eh itu dia dateng, Je." Luna narik-narik tangan Seje kesenengan.

Gimana nggak seneng kalo disamperin cowok sekeren ini.

"Aduh gue harus gimana nih? Kalem aja kali ya, duh sapa duluan aja apa ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aduh gue harus gimana nih? Kalem aja kali ya, duh sapa duluan aja apa ya. Sumpah deg-degan banget gue Je gimana dong?"

Mulai deh si Luna kayak cacing kepanasan, uget-ugetan nggak jelas.

"Biasa aja kali Na"

"Gimana gue biasa aja kalo yang nyamperin gue goddes gitu"

"Tch, serah lo Na" Seje melengos males.

Kawin Kontrak (eunkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang