Sepuluh menit lagi jam kuliah pertama dimulai, Una dan Seje memutuskan untuk kembali ke kelas mereka.
Sepanjang jalan Seje terus termenung dan menundukan wajahnya. Seje sepertinya masih kepikiran soal Wonu yang ternyata berbeda dari laki-laki normal lainnya.
“udahlah Je, nggak usah dipikirin” Una menepuk-nepuk pundak Seje pelan.
“bukan gitu Na, Cuma gue masih nggak percaya aja, masa sih kakak ganteng belok. Sayang banget”
“ya terkadang keinginan tidak sejalan dengan kenyataan Je”
“iyah sih, eh tapi Na” dengan semangat Seje langsung menghadap Una dengan mata berbinar,
“gimana kalo gue tetep usaha deketin dia, kali aja kan dia bisa lurus lagi sama gue. iyah bener gue nggak boleh nyerah” ucapnya dengan keyakinan penuh.
“hahhaha, terserah lo aja deh. Cumanya lo tahan nggak LDR’an sama dia” Una menimpali
“hah maksudnya?”
“Kak Wonu itu suka travelling keliling dunia, dia ada di Jakarta tuh paling Cuma seminggu abis itu pergi berbulan-bulan entah kemana.”
“ya ampun sekalinya gue naksir cowok hambatannya banyak banget sih” sebel Seje
“haha, udah gue bilang lo sama si Jimi aja, gue jamin sama dia mah lancar jaya bebas hambatan pokoknya” Una merangkul sahabatnya dan Seje memicingkan matanya tanda tidak suka dengan pernyataan Una barusan.
“sory ya, gue nggak suka sama cowok kerdus kayak dia”
“dont Judge a book by the cover, lo belum kenal dia sepenuhnya kan. Gitu-gitu dia keren loh”
“yah cowok kerdus rata-rata emang keren Na, kalo jelek itu namanya nggak tahu diri” respon Seje kesel.
“hahahhaha” Una ketawa ngakak menanggapi ucapan Seje
“eh iyah BTW, lo udah minta kontak tuh cowok sama Jeki belum?”
Bicara tentang Jimi. Seje ingat bahwa Una belum memberikannya kontak si cowok yang jadi perbincangan mereka sejak tadi.
“ecieee, yang nggak sabar mau ketemuan ahahaha”
“isshhh apaan sih, nggak usah ledekin gue terus deh. Udah mana kirimin cepetan”
“emm, sory Je, sebenernya gue belum mintain kontaknya ke jeki hehe”
“ishhh, yaudah sekarang pintain cepetan”
“iyah ihh nggak sabaran banget sih yang mau ketemu gebetan haha”
Seje hanya memutar bola matanya malas. tanpa mereka sadari, keduanya sudah sampai di depan kelas mereka. Sebelum pelajaran di mulai Una sempat mengirim chat ke jeki untuk meminta kontak Jimi.
___oOo___
Jeki yang sedang sibuk membaca berkas-berkas penting dikantor, terkejut dengan bunyi pop up di handphonenya. Diraihnya smartphone kesayangannya itu, Jeki melihat satu pesan masuk dari Una. Tanpa sadar kedua sudut bibirnya terangkat.
Si bawel:
Jek gue minta kontak Jimi dongMata Jeki membulat penuh membaca chat tersebut.
Apa-apaan neh ngechat gue Cuma buat minta no Jimi. lagipula darimana dia kenal sama Jimi. batin jeki kesal sekaligus was-was.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kawin Kontrak (eunkook)
Fanfic"ayo kita bikin kontrak" "Kontrak apaan?" "Kontrak nikah lah apalagi" berawal dari KAWIN KONTRAK akankah pernikahan mereka bisa berlanjut atau berakhir sesuai Kontrak yang mereka buat sendiri. Who knows?