"Go sebenernya rahasia apa sih yang lo maksud, kasih tahu dong" Aming masih berusaha membujuk Yugo untuk memberitahunya.
"bukan rahasia penting sih, Cuma lo kan tahu si Bos gengsinya kayak apa? jadi menurut dia, ini rahasia besar banget wkwkwkk"
"emang apa sih, duh gue jadi tambah kepo nih Go"
"udah nyetir aja yang bener, lo masih sayang kan sama bonus lo?"
Aming berdecih sebal, tapi dia juga nggak mau kalo sampe bonusnya raib. Jadi Aming Cuma bisa pasrah dan kembali melakukan tugasnya untuk mengantar Yugo balik ke Rumah Sakit sekalian menebus obat ke apotek.
"tapi Ming yang gue heran, Jeki kok segitu perhatiannya ya sama istrinya. Gue kira hubungan rumah tangga mereka bakalan nggak akur, karena lo tahulah mereka kan nikah karena dijodohin."
"emang mereka nikah karena dijodohin?" kaget Aming
"yeee, kemana aja lo item" Yugo menoyor kepala sahabatnya
"yaa kan gue nggak ngeh Go, gue Cuma dapet undangan nikah waktu itu, tanpa mau tahu kisah dibalik pernikahannya Jeki. Gue pikir mereka udah pacaran sebelumnya. Ahh tapi kalo gue jadi Jeki juga nggak bakal nolak lah, dijodohin sama cewek secantik Luna"
"ahhh, lo mah kambing dibedakin juga mau Ming, dasar kerdus. Sama aja lo kayak si sipit, tukang modus" ucap Yugo dengan tatapan meledek.
Aming mengurut dadanya dan berulang kali batinnya mengucap kata sabar.
"Iyah tahu dah lo mah suci aku penuh dosa" sarkas aming
"elah gitu aja ngambek lo Ming, nanti makin item lo" ledek Yugo sambil menoel dagu Aming.
"tau ahh" balas Aming malas menaggapi ocehan Yugo
"eh tapi lo harus liat ekspresi Jeki tadi. Dia bener-bener panik dan khawatir banget. kayaknya Jeki mulai sayang deh sama istrinya, gue jadi lega akhirnya tuh anak bisa move on juga" terang Yugo sambil menghembuskan nafas lega.
"baguslah daripada dia mikirin orang yang nggak jelas ada dimana? Gue kesel banget sama cewek yang sok kecakepan itu. Nggak tahu diri banget dia ninggalin bos gue yang gantengnya 12:12 sama gue. dia nggak tahu apa? Jeki tuh cinta mati sama dia, ehh dia malah ngilang gitu aja. untung lah si Jeki dijodohin sama Luna, udah cakep, jago masak lagi katanya. Kata Jeki sih" jelas Aming
"ya, kan semua peristiwa pasti ada hikmahnya Ming, semoga rumah tangga temen sekaligus bos kesayangan kita itu langgeng ya Ming, Amin" doa Yugo tulus
"AMIN" Aming hanya mengamini tanpa berkomentar lebih banyak.
___oOo___
Jeki masih setia menggenggam tangan Una, sambil sesekali memeriksa suhu tubuh istrinya.
"eunghhh.." Una melenguh pelan, namun matanya masih terpejam.
"Una, Na lo udah bangun?" tanya Jeki sambil mengguncang bahu Una pelan
"eunghhh..Ayahh" igau Una pelan, nyaris tak terdengar, matanya juga masih terpejam.
"hah, kenapa Na? Lo mau apa?" Jeki mendekatkan telinganya supaya bisa mendengar ucapan Una lebih jelas
"ayahhhh..."
"ayah, jadi lo mau ketemu ayah. Bentar ya Na, gue telepon ayah dulu"
Jeki bangkit dari duduknya untuk mengambil ponsel, dan sesegera mungkin menghubungi ayah mertuanya. Cukup lama Jeki menunggu dering telepon, hingga tepat pada dering telepon yang terakhir. Seseorang menjawab panggilannya.
"hallo assalamualaikum, ada apa Jek?"
"waalaikumsalam, Om, eh ayah lagi sibuk nggak sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kawin Kontrak (eunkook)
Fanfiction"ayo kita bikin kontrak" "Kontrak apaan?" "Kontrak nikah lah apalagi" berawal dari KAWIN KONTRAK akankah pernikahan mereka bisa berlanjut atau berakhir sesuai Kontrak yang mereka buat sendiri. Who knows?