46. Jalan-Jalan

6.3K 384 172
                                    


Una senang bukan main karena hari ini jeki berjanji mengajaknya jalan-jalan keliling Bali.

"Una udah siap belum?" teriak Jeki dari arah luar.

Pria itu sedang memanaskan mobilnya terlebih dahulu.

"Bentar lagi" balas Una

Entah apa yang dilakukan Una di dalam, tapi daritadi gadis itu tidak juga keluar Villa. Bahkan sampai Jeki selesai memanasi mobilnya, Una belum juga muncul.

ngapain sih nih anak.

jeki pun mengalah dan memilih menyusul istrinya ke dalam.

"lo ngapain sih Na, la....apa-apaan nih?" tanya Jeki saat melihat Una dengan bungkusan segambreng ditangannya.

"nggak usah banyak tanya udah bawa aja nih" Una menyerahkan 2 bungkusan besar ke dada Jeki. Sedang dia membawa kotak bekal persis seperti orang yang akan piknik ke gunung.

Jeki membuka bungkusan itu, matanya membulat penuh melihat Una membawa segala macam snack yang ada di kulkas. Beberapa botol minuman dan benda-benda dapur lainnya seperti piring dan gelas pisau dll. Bayangkan itu.

"una ngapain sih bawa snack sama air minum sebanyak ini, beli aja di jalan nanti" protes Jeki.

"ya ampun Jeki kita nggak boleh boros, abisin dulu yang ada, nanti kalo abis baru beli lagi. udah jangan banyak protes pokoknya bawa aja"

Una melenggang pergi meninggalkan Jeki yang masih terperangah di tempanya.

Sebenernya yang pengusaha itu gue atau dia sih. Perasaan tuh anak itung-itungannya lebih parah dia dari gue huftt.

Ia memandang dua bungkusan besar di tangannya, tersenyum sekilas lalu melangkah pergi mengikuti Una.

___oOo___

"kita mau kemana Jek?" tanya Una sambil mengunyah biskuit coklat berbentuk wajah panda.

"lo maunya kemana? mau ke pantai? Pedesaan? Atau outbond?"

Una berpikir sejenak sambil mengetuk-ngetuk jarinya ke pipi. Padahal sebenarnya ia tidak punya referensi apapun mengenai tempat-tempat seru di Bali.

"gue sih maunya outbond sama wisata air, kalo lo?" tanya Jeki tidak sabar

"pedesaan aja" jawab Una spontan, ia sedikit ngeri dengan outbond apalagi wisata air. Una tidak ingin mati muda, ia masih ingin menikmati hidup lebih lama lagi.

"serius? nggak mau outbond aja?"

"nggak makasih"

"kalo surfing, naik speedboot gitu nggak mau?"

"NO, BIG NO, lo mau bikin gue mati. Sama kolam renang aja gue takut apalagi sama laut"

"ya justru itu lo harus ngelawan rasa takut lo supaya sembuh. Lagian kan ada gue nggak usah takut. lo percaya kan sama gue hmm "

"gue sih percaya sama lo, tapi gue nggak yakin sama diri gue sendiri. Ke pedesaan aja Jek, enak adem" bujuk Una

"yaudah iyah, kita main ke ubud aja kalo gitu"

"hehe, makasih jeki"

Keduanya saling melempar senyum, Una senang karena keinginannya terkabul. Sedang Jeki senang karena melihat Una tersenyum.

"maaf ya Jek, gara-gara gue lo harus ngalah terus. Abis gimana, gue beneran takut tenggelam. Lo pasti seneng banget outbond ya? sorry ya Jek kalo gue sering nyusahin lo"

Jeki menoleh memperhatikan wajah Una yang tiba-tiba murung. Wajahnya tertekuk lesu, tangannya saling bertaut resah.

"hei kok murung, coba liat gue bentar"

Kawin Kontrak (eunkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang