Musim Gugur, 10 Oktober
Getaran ponsel yang tidak berhenti sejak lima menit yang lalu itu mengganggu sosok yang sedang sibuk mengolah data yang harus ia selesaikan hari ini, Uzumaki Naruto, mengeluh dan mendesah kesal karena sosok di sampingnya itu terus mengabaikan telepon yang seharusnya ia terima sejak lima menit lalu,
"Kau tak mengangkatnya?" Tanya Naruto pada Sasuke yang masih sibuk mengolah data yang dikirimkan di emailnya oleh Chief-nya Hatake Kakashi, Sasuke hanya bergumam yang artinya jelas ia tidak akan mengangkat telepon itu.
"Sasuke.." Naruto mendesis karena menahan kesal terhadap sikap Sasuke. Siapa yang tidak kesal dan ingin mengumpat saat itu juga karena di ruangan yang serba putih dan hening itu, suara sekecil apapun pasti sangat mengganggu siapapun yang ada di sana.
Getaran di ponsel itu kembali, membuat Naruto sangat geram dan akhirnya menyambar telepon itu dan mengangkatnya, Sasuke melotot dengan wajah yang mengeras namun Naruto tidak mengindahkan tatapan yang seolah berkata 'aku-akan-membunuhmu-sekarang-juga' suara yang ada di dalam telepon itu membuat wajah Sasuke semakin keras dan kaku.
"Halo Sasuke-kun?" Suara Sakura membuat Naruto melirik lagi ke arah Sasuke yang masih memberikan death-glarenya.
"Sasuke-kun?"
"G-gomen, Sakura-chan... Ini aku Naruto.." Naruto tertawa kikuk pada Sakura.
"Naruto?" Cicit Sakura karena heran teleponnya bukan Sasuke yang menjawabnya.
"I-iya, Sasuke sedang ada rapat dengan Chief Kakashi, jadi aku yang mengangkat teleponnya.
"Oh jadi begitu..." Suara Sakura memberat dan semakin kecil, merasa khawatir jika ia mengganggu pekerjaan Naruto.
"SASUKE!!-- Sakura dia sudah selesai rapat."
"Sakura meneleponmu." Menahan tawa karena tingkah bodoh Naruto yang berteriak tidak jelas karena meneruskan akting murahannya padahal Sasuke jelas ada di depannya.
"halo." Sasuke menyapa Sakura setelah menerima ponselnya dari Naruto.
"Sasuke-kun?" Sasuke hanya bergumam menjawab Sakura berharap semuanya cepat berakhir.
"Apa kau sibuk malam ini? Aku ada siaran malam ini, apa kau keberatan jika kau menjemputku?" Sakura harap-harap cemas menunggu jawaban dari Sasuke.
"Akan kuusahakan." Jawab Sasuke datar.
"Baiklah, aku akan menunggumu. Jangan lupa makan, Selamat bekerja, Aku mencintaimu.."
"Hn." Panggilan itu berakhir menyisakan keheranan bagi sasuke maupun Naruto. Sasuke sendiri ingin cepat-cepat mengakhiri teleponnya dengan Sakura dengan menjawab serentetan kalimat panjang Sakura dengan gumaman miliknya itu.
"Jangan ulangi tingkah konyolmu itu, dobe." Sasuke menarik jas lab milik Naruto setelah ia meletakkan ponselnya kembali diatas meja, dengan malas dan nada penuh ancaman dari Sasuke ia kembali berkata, "Atau aku akan membuat pipimu ini merona keunguan!" Kalimat ancaman itu keluar dari mulut pedas Uchiha Sasuke.
Naruto menepis kasar tangan Sasuke yang berada di jas lab miliknya, dan menghempaskan kasar lengan itu menjauhkannya dari jas labnya yang sedikit lusuh karena SAsuke. "Aku heran dengan sikapmu akhir-akhir ini. Sebenarnya aku tidk ingin mencampuri urusan pribadimu dengan Sakura-chan. Tapi kurasa kau terlalu menyakiti Sakura, Teme..."
Sasuke mendesah kasar, menyisir rambut ravennya dengan jemarinya secara asal ke belakang, "Benarkah?" Tanya Sasuke dengan seringai menyebalkan miliknya. "Tahu apa kau dengan hidupku? Jangan bersikap seolah-olah kau tahu segalanya, Naruto."
KAMU SEDANG MEMBACA
TIMELESS [COMPLETE]
Fanfiction[END] Jika separuh waktuku bisa membawamu kembali padaku, aku rela memberikannya bahkan jika aku harus memberikan seluruhnya asal kau kembali bersamaku. Naruto belongs to Mashashi Kishimoto