11

5K 375 22
                                    

Tepuk tangan bergemuruh, menguasai ruangan luas yang terisi oleh puluhan orang. Auditorium berukuran luas itu terisi oeh 50 orang ilmuwan terpilih serta 20 Profesor senior. Sasuke kini tengah berdiri di depan dengan wajah yang sumringah, tersenyum seraya membungkuk-bungkukkan badanyya sebagai tanda ucapan terimakasih. Setelah itu berangsur para Profesir senior menghamprinya.

"Selamat, Uchiha Sasuke-san."

"Selamat atas terpilihnya dirimu."

"Selamat, Chief baru..."

Ucapan-ucapan itu saling bersahutan ketika mereka secara berangsur memberikan ucapan selamat pada Sasuke.

"Aku tidak menyangka anak buahku akan menjadi Chief untuk penelitian selanjutnya." Chief Kakashi menjabat erat tangan Sasuke. "Aku bangga padamu," imbuhnya.

"Terimakasih, Chief. Ini semua berkat bantuan dan bimbingan darimu selama ini, 'kan?" Ujar Sasuke yang kemudian ia membungkukkan badannya di depan Kakashi sebagai ucapan terimakasihnya. Kakashi tergelak dengan tingkah Sasuke, setelah itu ia menghampiri para petinggi Profesor yang mulai berangsur keluar dari auditorium.

"Chief Uchiha." Naruto menghampiri dengan wajah yang sangat bersemangt, senyum lebarnya mengiringi, memperlihatkan seluruh jejeran gigi di depannya.

"Jangan memanggilku seperti itu, dobe. Aku geli mendengarnya." Kata Sasuke mendengus geli.

Naruto memberikan gerakan hormat pada Sasuke. "Tidak. Kau sekarang adalah Chief-ku. Yoroshiku ne~~" Gurau Narutp seraya membungkukkan tubuhnya.

Sasuke tersenyum tipis kemudian ia menarik Naruto, dan mereka tertawa bersama, saling merangkul--tidak sebenarnya Naruto yang merangkul Sasuke dan kemudian mereka saling menepuk pundak-ala laki-laki, man~ "Selamat kawan, aku bangga padamu." Decak Naruto.

"Terimakasih." Sahut Sasuke kemudian ia tersenyum tipis.

"Kita harus merayakannya." Tiba-tiba si cantik Ino datang dan menghampiri mereka berdua. Selalu seperti itu. Dan tanpa menunggu Sasuke berkedip, Naruto langsung menunjukkan sikap tidak sukanya pada Ino. "Kenapa kau menatapku seperti itu, Naruto?!" Ino mendelik pada Naruto. Sedangkan Naruto hanya mengedikkan bahunya tidak peduli.

"Mungkin lain kali, setelah ini aku ada janji bertemu dengan seseorang." Tolak Sasuke dengan wajah yang sedikit menyesalnya, seolah tidak ingin melihat wajah kecewa Ino padanya.

"Dengan seorang gadis?" Tanya Ino, berusaha bergrau, namun kontaminasi dari nada tidak suka terdengar dengan jelas.

"Tentu saja!" Naruto menyambar pertanyaan Ino. "Kau tahu benar bahwa Sasuke sudah memiliki kekasih."

Ino mendecakkan lidahnya kesal, "Sebenarnya kau ini kenapa?!" Ia menatap sinis Naruto, seolah itu belum cukup, ia menatap tajam Naruto dengan wajah yang di buat segarang mungkin.

*

Sasuke dan Naruto baru saja melewati koridor, membelah sepi menuju lantai basement dengan suara tepukan alas sepatu mereka dengan lantai yang saling bersahutan.

"Aku sangat senang bahwa kau yang akan memimpin tim, tapi...." Naruto menoleh ke arah Sasuke. "Kau sudah bicara dengan--"

"Keluargaku tidak pernah ikut campur dengan keputusanku," Potong Sasuke. Kini mereka sudah sampai di basement. Ia menghampiri Porsche yang terparkir tidak jauh dari Avega milik Naruto.

"Sakura?" Tanya Naruto.

"Malam ini aku akan memberi tahunya... dan memberikannya pilihan."

TIMELESS [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang