29

4.4K 350 29
                                    


Coba baca sambil dengerin mulmednya deh. Kayanya kalo pake itu tambah feel nya wkwk

Peringatan:

Chapter ini berisi saus tomat, irisan bawang dan kacang 😂😂

****

"Aku mohon, aku mohon, Sakura." Sasuke berucap lirih. "Pergi." pintanya.

*
Sakura menggeleng kencang. Tangannya menarik-narik seat belt yang mengikat Sasuke. "Sasuke-kun..." lirihnya

"Pergi! Aku bilang pergi!"

"Tidak!" Sakura membentak kencang. Mengusap air mata dan lelehan darah di keningnya berkali-kali. "Aku tidak akan membiarkanmu disini sendirian."

"Aku mohon...." Sasuke memejamkan matanya lalu telapak tangannya menyentuh wajah Sakura.

Sakura kembali menggeleng. Ia menggeram, tangannya memukul-mukuli jok dengan gerakan mendorong, lalu menarik seat belt agar ikatannya terlepas. "Sasuke-kun! Aku mohon, berusahalah untuk keluar!" jeritan itu terdengar melengking, terdengar mengenaskan ketika mengetahui usahanya untuk melepaskan Sasuke sia-sia. Lalu suara gedukan itu kembali terdengar berkali-kali, Sakura kembali memukulkan lengannya pada jok, tidak peduli lrngan dan buku-buku jarinya sudah memar.

"Sakura...." Sasuke menarik lengan Sakura.

"Sasuke-kun aku mohon. Aku ingin pergi dari sini bersamamu." Sakura mengerang, lalu terdengar tangisannya berubah menjadi raungan. Melepaskan tangannya dari genggaman Sasuke lalu kembali memukul-mukul jok dengan membabi buta.

"Sakura! Sakura!" Sasuke berucap dengan mata berair. Tangannya kembali menarik lengan Sakura. "Cherry...." Sebelah tangan Sasuke mengusap sisi wajah gadinya. "Lihat aku," ujarnya menenangkan. Sakura menghentikan gerakannya, tubuhnya yang lemas kini terkulai. Gadis itu masih menangis, memandangi wajah Sasuke--Sasuke-kun-nya yang ia akui masih ia cintai.

"Lihat aku...," ujar Sasuke lagi. "Aku mencintaimu. Aku mohon, jangan biarkan aku kembali larut dalam kesedihan karena kehilanganmu."

Sakura menggeleng dengan tangis yang semakin menjadi. "Aku... men... cintai... mu," ujar Sakura terbata. "Maaf, maaf karena... aku sempat ragu." Sakura membalad gengganman tangan Sasuke. "Aku mencintaimu, aku yakini itu. Aku mohon, maafkan aku untuk saat ini." Sakura menggerakan tangannya untuk menelusuri wajah Sasuke, Sasuke-nya yang ia cinta.

"Aku...." Sasuke menghela napas sesak. "Biarkan untuk saat ini aku merelakanmu untuk bahagia dengan laki-laki lain." Tangan Sasuke mengusap air mata Sakura. "Walaupun ketika hidup aku akan berjuang sampai mati untuk memaksamu di sampingku."

"Kau akan hidup! Hidup bersamaku!" jerit Sakura, nyaris putus asa.

Sasuke menggeleng. "Jangan menangis," ujarnya. "Gaara... pria baik...."

Sakura menggeleng. "Tidak! Tidak ada pria yang bisa menandingimu." Sakura menggeram. "Aku mohon... Aku mohon...." Lengannya yang lemas kembali menarik-narik seat belt.

"Berhenti..." Sasuke kembali menarik lengan Sakura. "Gaara, aku tahu dia pria baik." Sasuke menghela napasnya. "Jadilah wanita yang baik... untuknya."

Sakura mengerang. Tangisannya terdengar semakin mengenaskan. Menyesali apa yang selama ini ia lakukan. Ketika Sasuke mengabaikannya, Sakura sempat menikmati waktu-waktu bersama Gaara, walaupun ia tetap berharap pada Sasuke. Namun... penelitian itu, waktu lima tahun di Kerguelen itu, sempat mengubah pikirannya tentang hubungannya bersama Sasuke.

"Tidak!" Sakura menggeleng. "Aku ingin dirimu! Kau, Uchiha Sasuke!" isaknya. "Saat ini aku yakini, aku ingin dirimu!"

"Percaalah padaku, betapa aku juga menginginkanmu. Percaya padaku, aku tetap mencintaimu, sampai... mungkin sampai aku berada di sana."

Sakura menggeleng, tangisannya kembali terdengar. Ia kembali memaksa tubuhnya untuk maju, mendekati Sasuke. Lalu mengalungkan lengannya pada leher Sasuke dengan erat. "Jangan pergi. Demi Tuhan, tidak ada laki-laku yang aku pikit bisa membuat aku mencintai seperti aku mencintaimu. Aku mohon," lirihnya.

Sakura mengecup ringan bibir Sasuke. Kembali menempelkannya dengan lembut. Menumpahkan perasaan yang tidak bisa ia ungkapkan, perasaan takut kehilangan. Merasakan Sasuke membalas, Sakura menekan lebih, menuntut lebih.

Sayup-sayup terdengar suara kendaraan dari kejauhan. Kendaraan tersebut terhenti. Sakura semoat terperangah lalu menjauhkan wajahny. Riuh, entah ada berapa orang yang kini ada di luatm "ada orang di dalam!" seru salah seorang pria yang terlihat melongokkan wajahnya ke dalam mobil. "Telepon polisi!" serunya lagi

"Anda, Anda harus keluar!" teriak pria kedua pada Sakura, ikut melongokkan kepalanya.

Terlihat di sisi lain pria ketiga tengah mendobrak-dobrak pintu yang berada di samping Sasuke. "Anda bisa keluar?" tanyanya. Belum sempat Sasuke menjawab, pria itu kembali berteriak, "Dia terhimpit jok! Tubuhnya terikat seat belt!"

"Bagaimana dengan wanitanya?" seru yang lain.

"Anda bisa keluar, Nona!" seru pria yang lain. Tubuhnya membungkuk. Memegangi kaki Sakura untuk diseret keluar.

"Sasuke-kun!" Sakura mencengkeram lengan Sasuke kuat. "Aku ingin bersamamu!" Sakura menatap Sasuke dengan wahah memohon.

"Keluar, Sakura! Selamatkan dirimu!"

"Tidak!"

"Aku akan baik-baik saja," janju Sasuke.

Baik-baik saja? Dengan kondisi terhimput jok dan tubuhnya terikat seat belt di dalam mobil yang sudah setengah hangus?

"Keluarkan wanitanya segera!" teriak pria lain di luar. "Api di bagian belakang mobil semakin membesar!"

"Sasuke-kun!" Sakura menjerit, tangan lemasnya masih berusaha mencengkeram lengan Sasuke. "Sasuke-kun!" jeritnya lagi ketika pria di luar mobil menyerey tubuhnya dengan paksa.

Sasuke menunduk. Seolah tidak mendengar jeritan memilukan Sakura. Sakura yang kini bergerak meronta-ronta ingin tetap di dalam bersamanya, ingin keluar bersama dengannya, Sakura yang kini cengkeraman lemahnya terlepas karena tubuhnya diseret keluar oleh orang-orang yang berusaha menolongnya.

"Sasuke-kun!!!" Suara memilukan itu kembali terdengar. Sakura berhasil di keluarkan. Diseret sejauh mungkin dari mobil yang masih berisi Sasuke di dalamnya. Lalu...

Terdengar suara, 'Whushh!' Api di bagian belakang mulai melahap kepala mobil. Dan... Ledakan mengenaskan itu terdengar.

"Sasuke-kun!!!" Sakura menjerit, sampai merasa suaranya nyaris habis. Melihat mobil yang kini hangus sempurna. Sakura meronta, memukul-mukul lengan yang menahan tubuhnya, tubuh lemasnya masih berusaha untuk terlepas. "Sasuke-kun!!!" jeritnya lagi. Ia ingin berlari, mendapati Sasuke yang masih berada di dalam, mengeluarkannya. Sasuke-nya... Sasuke yang ia cintai.

Namun tubuhnya lemas, tenaganya yang tersisa tidak sanggup melawan cengkeraman yang menahannya kini. Perlahan Sakura merasakan tubuhnya lemas. Lalu terkulai.

*
Pendek? Emang sengaja *ketawa jahat

Jangan baper...wkwkw

TIMELESS [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang