Terdengar suara 'gedebuk' ketika Sasuke baru saja membuka matanya, perlahan mengumpulkan kesadaran yang terasa berceceran. Sejenak tertegun, dan akhirnya ia berhasil menahan sakit di lutut kanannya. Oh Tuhan! Ternyata suara mengenaskan tadi adalah suara lutut Sasuke yang terjatuh di lantai, menyadarkan ia dari kegiatan rutinnya, tertidur di kantor.
"Aku harap Sakura tidak mengutukmu menjadi penderita penyakit sejenis... Ataxia. Kau terjatuh secara tiba-tiba seperti itu disaat sedang bekerja. Kau kehilangan keseimbanganmu?" Naruto berucap tanpa menolehkan pandangannya sedikitpun, ia masih sibuk menatap layar komputernya tanpa memberikan kesan prihatin sama sekali pada Sasuke yang kini berusaha bangkit dengan wajah meringis yang tertahan.
"Mungkin... aku tidak sengaja tertidur, seperti biasanya." Seperti biasanya, setelah Sasuke kehilangan Sakura beberapa minggu yang lalu, ia mengalami kesulitan tidur di malam hari, alhasil waktu tidurnya diganti ketika ia sedang bekerja.
"Seperti biasanya? Kau mengatakannya seolah kau memang terbiasa melakukannya. Seumur hidupku, aku belum pernah melihatmu tertidur ketika kerja." Naruto kini menatap Sasuke. Sedikit heran. "Kau terjatuh mungkin karena kau tak mengacuhkan telepon Sakura dari tadi. Mungkin saja di seberang sana Sakura sedang mengutukmu."
Sasuke bangkit dengan cepat. "APA?!" Menarik jas lab Naruto, menggagalkan niat Naruto yang hendak mengalihkan kembali pandangannya pada layar komputer.
"Kau tak mengacuhkan telepon dari kekasihmu! Kau tidak mendengar ponselmu sudah bergetar sejak tujuh menit yang lalu, ya?! Dia meneleponmu terus-menerus!" Naruto menjelaskan dengan nada jengkel.
Sasuke merasakan tubuhnya mengejang, kakinya dengan lemas melangkah mundur lalu kembali duduk di kursi kerjanya. "Katakan padaku, sekarang tanggal berapa?!"
"Uchiha Sasuke-sama, tanggal gajian masih sangat lama."
"Katakan!" Sasuke membentak, tentu saja membuat Naruto sedikit berjengit.
"Ada apa denganmu?" desis Naruto, menatap heran ke arah Sasuke yang dari tadi meledak-ledak. Mungkin karena tidak ingin berdebat lebih panjang, dengan cepat tangan kanannya meraih kalender lipat di depannya. "Hari ini tanggal 10 Oktober,"
Sasuke mematung mendengar kata-kata Naruto yang memberitahunya tanggal hari ini. "Ada apa denganmu hari ini, Mr. Genius?" cibir Naruto.
"Apa?" Sasuke masih belum bisa memercayai apa yang di dengarnya barusan.
"Haruskah aku mengulanginya?!" Naruto semakin terlihat kesal.
Sasuke masih bertahan dengan wajah kebingungan dan terheran-heran. Ia mengingat tulisan pada pusara Sakura. Haruno Sakura,-19 Oktober. Itu artinya Sakura meninggal tanggal 19 Oktober, dan saat ini adalah 10 Oktober. Apakah... apakah Sasuke berhasil memundurkan waktu sesuai dengan perintah Hoshi-sama?
"Tampar aku!" perintahnya pada Naruto. meligat Naruto hanya menatapnya dengan kening yang semakin berkerut dalam, Sasuke sedikit membentak, "Tampar aku!" ulangnya.
"Aku akan menamparmu jika kau terus-terusan mengabaikan telepon dari kekasihmu itu! Kau tidak mendengar betapa mengganggunya suara getaran ponselmu yang beradu dengan meja kerja? Aku tahu kau bosan, aku tahu kau sedang-"
Kalimat Naruto terhenti ketika Sasuke tiba-tiba meraih lengan Naruto dan memukulkan pada pelipis kananya sendiri. Sempat terdengar Sasuke memekik kesakitan, lalu setelah itu Sasuke terkekeh sendiri. "Ternyata rasanya sakit." Gumam Sasuke. Sakit? Tentu saja, ia tidak tanggung-tanggung memukulkan lengan Naruto pada pelipisnya sendiri sampai terdengar bunyi mengenaskan yang kencang."
Kau--" Naruto menatap Sasuke dengan kaget dan tentu saja wajahnya telihat khawatir. bagaimana tidak? laki-laki itu memukul dirinya sendiri, setelah merasa sakit ia lalu terkekeh. Mungkin saja ini mampu membuat Naruto merinding karena ia menyangka rekan kerjanya itu... gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIMELESS [COMPLETE]
Fanfiction[END] Jika separuh waktuku bisa membawamu kembali padaku, aku rela memberikannya bahkan jika aku harus memberikan seluruhnya asal kau kembali bersamaku. Naruto belongs to Mashashi Kishimoto