🌌 Tiga Puluh Tujuh

5.5K 355 53
                                    

Ketika Wonwoo berkunjung keesokan harinya, dia melihat binar kebahagiaan di wajah Jihoon dan Soonyoung. Dan dia bersyukur dalam hatinya. Kedua orang ini benar-benar telah berbahagia.

Jihoon sedang mengeluarkan kue dari oven dan meletakkannya di meja dapur untuk mendinginkannya sebelum diiris, bau harum kue strawberry dan kelapa memenuhi penjuru ruangan. Jihoon mendapatkan resep kue itu dari Alfred ketika mereka berada di pulau itu dan baru sempat mempraktekkannya sekarang.

"Sepertinya kau berhasil. Aku pernah mencoba resep dari Alfred dan hasilnya berantakan, bagian dalamnya masih mentah." Wonwoo memandang penuh nikmat ke arah kue itu dan menghirupnya, "Hmmmm dan baunya sangat harum.

Jihoon tertawa melihat Wonwoo tampak sudah ingin mencicipi kue itu, "Harus dibiarkan dingin dulu, kalau tidak lidahmu akan terbakar."

"Aku akan mengambil resiko." Wonwoo tidak peduli, dia mengiris kue itu dan mendorongnya ke piring, lalu membawa piring itu sambil meniup-niupnya.

Soonyoung sedang menggendong putrinya sambil menggodanya dengan boneka karet bebek yang bisa berbunyi kalau ditekan. Helena selalu tersenyum lebar ketika mainan itu berbunyi. Soonyoung melirik ke arah Wonwoo dan tertawa melihat tingkah adiknya.

"Biarkan saja lidahnya terbakar Jihoon, Wonwoo sangat menyukai kue kelapa buatan Alfred, dan sepertinya buatanmu tidak kalah enaknya." Lelaki itu lalu berfokus menyuapi putri kecilnya sambil menggodanya supaya si kecil tertawa.

Jihoon menatap Wonwoo di sampingnya, dan tersenyum tulus, "Terima kasih Wonwoo atas bantuanmu mengantarku ke makam... lalu kau membantuku yang hampir melahirkan.. aku tahu itu berat untukmu mengingat pengalaman di masa lalumu..."

"Pengalaman di masa laluku?" Wonwoo menghentikan gerakannya meniup-niup kuenya, menatap Jihoon dengan bingung.

Jihoon menelan ludahnya gugup. Bukankah Soonyoung dulu pernah bilang kalau Wonwoo pernah mengalami masa lalu kelam, dikhianati kekasihnya dan kemudian menggugurkan kandungannya, lalu tidak mau jatuh cinta lagi, "Eh...Soonyoung bilang kalau...kalau..."

"Wah." Wonwoo tiba-tiba mengerti jalan pikiran Jihoon, dia melirik geli kepada Soonyoung yang tiba-tiba tampak pura-pura fokus menggendong puterinya, "Kak Soonyoung belum menjelaskan tentang yang satu itu ya." Sengaja dia mengeraskan suaranya sambil melirik ke arah Soonyoung, dan langsung mendapatkan hadiah pelototan dari kakak lelakinya. Wonwoo tiba-tiba tidak bisa menahan tawanya, dia meletakkan piring kue itu di meja dapur, "Sepertinya memang aku harus mendinginkannya" Wonwoo lalu melangkah dan mengambil Helena dari gendongan Soonyoung, menimangnya lembut, "Aku akan mengajak Helena main, sambik menunggu kuenya dingin." Lalu dia tertawa, suara tawanya masih terdengar sampai kejauhan ketika dia melangkah pergi.

Jihoon mengamati kepergian Wonwoo, lalu bersedekap dan menatap Soonyoung dengan tatapan menuduh,

"Well?" gumamnya, meminta pengakuan ketika Soonyoung masih tidak mengatakan apa-apa.

Soonyoung mengangkat kepalanya dan menatap Jihoon dengan tatapan meminta maaf yang meluluhkan hati,

"Maafkan aku. Tentang yang satu itu aku juga membohongimu."

"Jadi Wonwoo tidak pernah mengalami masa lalu kelam, keguguran, dan trauma akan percintaan? Dan alasanmu yang mengatakan menikahiku demi tanggung jawab kepada Wonwoo itu omong kosong belaka?"

Soonyoung mengangkat bahunya, tersenyum menggoda kepada Jihoon."Aku tidak pernah menikahimu demi tanggung jawab kepada siapapun. Aku menikahimu karena aku mencintaimu" Suaranya sensual, menggoda Jihoon supaya tidak marah kepadanya.

Tetapi Jihoon bertahan, dia melemparkan tatapan mencela kepada Soonyoung, "Kau membuatku memandang Wonwoo dengan sedih dan iba selama ini. Teganya kau!" Nadanya memarahi, tetapi Jihoon tersenyum, tiba-tiba bisa mengerti betapa menggelikannya kejadian ini, Soonyoung menatapnya dan ikut tersenyum geli, akhirnya mereka tertawa bersama-sama.

Jihoon mendekat dan memukul lengan Soonyoung dengan main-main, "Aku malu sekali pada Wonwoo."

"Dia tidak akan memikirkannya. Aku yakin dia masih tertawa geli di sana, menertawakan kita."

Soonyoung lalu menarik Jihoon ke dalam pelukannya.

"Aku telah banyak berbohong kepadamu, dan kemudian menyakitimu. Mulai sekarang aku berjanji kepadamu. Kau akan mendapatkan kejujuranku, keseluruhan diriku, Nyonya Kwon Soonyoung."

Jihoon mendongak dalam pelukan Soonyoung dan tersenyum, "Kau harus memegang janjimu, kalau tidak kau akan mendapatkan hukuman." Ancamnya.

Mata Soonyoung bersinar nakal, "Hmmm...aku memikirkan ada banyak sekali hukuman yang bisa kita praktekkan di atas ranjang. Mungkin kita bisa memakai pita sutra dan borgol...."

"Soonyoung." Jihoon menyela Soonyoung dengan nada mencela, tetapi senyumnya melebar penuh cinta.

Soonyoung tertawa dan mencium bibir Jihoon dengan lembut, ciuman itu diperuntukkan untuk luapan kasih sayang, tetapi kemudian bibir Soonyoung terlalu menggoda, lelaki itu melumatnya, memainkan bibir atas dan bawahnya bergantian dengan hisapan dan jilatannya. Lalu ketika Jihoon membuka mulutnya untuk mengerang. Soonyoung memasukkan lidahnya dan melumat keseluruhan Jihoon.

Suara pintu terbuka membuat Soonyoung dan Jihoon melompat kaget dan memisahkan diri, mereka menoleh ke arah pintu, Wonwoo sedang berdiri di sana, menggendong Helena dan rupanya kaget melihat Soonyoung dan Jihoon sedang berciuman. Senyumnya melebar melihat pipi Jihoon yang memerah dan Soonyoung yang tampak salah tingkah.

"Oh Ya Ampun. Kalian sepertinya harus mencari kamar." Wonwoo masih tersenyum lebar sambil menutup pintu dapur kembali. Meninggalkan Jihoon dan Soonyoung yang berpandangan salah tingkah.

Soonyoung tersenyum nakal sambil menatap Jihoon, "Mau ke kamar?"

"Soonyoung!" Jihoon tertawa mendengar godaan suaminya. Dibiarkannya suaminya memelukknya dengan sayang dan mengecupinya. Lelaki ini adalah pahlawannya. Pahlawan yang menanggung beban berat, tetapi dengan maaf darinya, beban itu sudah hilang. Dan Jihoon berharap mereka akan hidup bahagia selamanya, seperti kisah-kisah dalam dongeng.

End

Sampai jumpa dibook ku selanjutnya 👋

Makasih yang udah setia baca dari awal sampai akhir. Yang udah voment juga makasih banyak. Aku sayang kalian deh😘

【√】HEROES ↪soonhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang