🌌16

4K 291 13
                                    

Perempuan itu sangat cantik bagaikan boneka Barbie. Kakinya begitu panjang dan jenjang, dipamerkan dengan indahnya karena dia mengenakan rok hitam sutra yang elegan membungkus pinggulnya yang bergoyang indah ketika dia sedang berjalan. Bagian atas tubuhnya lebih bagus lagi. Dadanya menggantung indah, membuat semua lelaki yang berpapasan dengannya pasti menoleh dua kali. Kalau bukan karena dadanya, pasti karena kecantikan wajahnya.

Rambutnya yang berwarna cokelat kemerahan panjang dan tebal, hasil dari penata rambut terkenal. Jemari lentiknya dengan kuku yang di cat warna peach menjepit batang rokok di bibirnya, mengarahkan ke bibir ranumnya dengan warna peach yang sama. Bibirnya menghembuskan asap dengan elegan.

Perempuan yang sedang duduk sendirian di balkon rumahnya itu adalah Yuju. Seorang wanita pengusaha mandiri, dengan beberapa anak perusahaan di bidang desain interior yang sangat sukses. Yuju adalah perempuan bebas dan mandiri dengan aura yang sangat menggoda. Dan sekarang Yuju sedang gundah. Ditatapnya Yerin, asisten pribadinya dengan tatapan tajam.

"Kau yakin informasi yang kau dapatkan itu benar?"

Yerin menganggukkan kepalanya gugup. Dia telah bekerja bertahun-tahun dengan Yuju, tetapi entah kenapa aura mengintimidasi Yuju selalu membuatnya gugup. Perempuan itu mengingatkannya akan medusa, perempuan cantik yang dengan tatapannya bisa mengubah siapapun yang berani membalas tatapannya menjadi batu.

"Itu info yang saya dapat dari orang di perusahaan Tuan Soonyoung. Mereka mengatakan Tuan Soonyoung menikahi asistennya, Jihoon. Dalam pernikahan buru-buru di Pulau Dewata, dan sekarang sedang menghabiskan bulan madunya di pulau pribadinya."

Yuju menghembuskan asap rokoknya dengan kesal.

"Pernikahan buru-buru dan rahasia eh?" Senyumnya sangat sinis. "Aku ragu kalau Soonyoung mengingat untuk memberikan undangan kepadaku. Harus diakui aku sedikit sakit hati mengetahui dia dengan mudahnya melupakanku dan menikahi perempuan itu. Kau dapat fotonya?"

Yerin menyerahkan foto yang dia dapat kepada Yuju. Yuju menerima foto itu, dan meletakkannya di meja.

"Baiklah, kau boleh pergi Yerin."

Sepeninggal Yerin, Yuju mengambil foto itu. Sebuah foto entah darimana yang bergambarkan Soonyoung sedang berjalan dengan perempuan yang kata Yerin tadi bernama Jihoon.

Jihoon, betapa bencinya Yuju dengan nama itu. Itu adalah nama perempuan yang membuat Yuju merasa muak. Diingatnya malam-malam menyakitkan ketika dia bercinta dengan Soonyoung, dan Soonyoung memanfaatkannya dengan memanggilnya sebagai "Jihoon", membayangkan sedang bercinta dengan "Jihoon" meskipun saat itu dia sedang bercinta dengan Yuju.

Soonyoung tidak bersalah, Yuju memang sengaja membuat dirinya tampak tidak terlalu ingin menjalin hubungan yang mengikat. Karena dia tahu, kalau dia kelihatan ingin mengikat Soonyoung, kalau kelihatan setitik saja perasaannya kepada lelaki itu, maka Soonyoung akan langsung meninggalkannya. Lelaki itu menutup hatinya, dan akan langsung menjauhi siapapun yang memiliki perasaan lebih kepadanya. Karena itulah Yuju berpura-pura. Dan membiarkan Soonyoung berpikir bahwa hubungan mereka adalah hubungan tanpa status, saling memanfaatkan, tanpa ikatan apapun satu sama lain.

Padahal Yuju mencintai Soonyoung, sangat mencintai lelaki itu dari lubuk hatinya yang paling dalam. Dan ketika Soonyoung memanggilnya sebagai Jihoon, memandangnya sebagai Jihoon, bercinta dengannya sambil membayangkan Jihoon, perasaannya hancur lebur. Hancur, marah, dan terhina. Bukan kepada Soonyoung, dia terlalu mencintai lelaki itu. Tetapi kepada perempuan yang entah siapa dan di mana yang bernama Jihoon.

Berani-beraninya perempuan itu mengambil hati Soonyoungnya? Membuat Soonyoung menutup hatinya untuk semua perempuan? Yuju ingin namanyalah yang dipanggil Soonyoung dengan penuh kerinduan, seperti ketika Soonyoung memanggil nama "Jihoon" dengan begitu lembut.

【√】HEROES ↪soonhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang