🌌11

2.7K 327 12
                                    

"Hebat. Kau menjadikan aku perempuan yang pernah ditipu kekasihku di masa remaja lalu menggugurkan kandungan dan mencoba bunuh diri berkali-kali?" Wonwoo berkacak pinggang di depan Soonyoung, "Hebat kakak. Dan setelah ini, Jihoon akan memandangku dengan tatapan iba sembunyi-sembunyi."

Soonyoung tersenyum melihat kemarahan adiknya, lalu menatap Wonwoo lembut sambil tersenyum, adiknya itu tidak pernah bisa marah terlalu lama padanya kalau dia menatapnya seperti itu.

"Maafkan aku Wonie, harus mengarang cerita bohong seperti itu. Tetapi aku kehabisan ide. Dan hanya itu yang terpikirkan. Aku tahu Jihoon mempunyai rasa empati yang besar, dan dia akan menerimaku kalau hal itu aku lakukan demi adikku. Seorang perempuan yang sama sepertinya."

"Kau memang hebat dalam berbohong dalam waktu sempit."

Wonwoo menyipitkan matanya, masih belum memaafkan kakaknya karena mengarang cerita tentang dirinya untuk melelehkan hati Jihoon, "Dan aku duga kau berhasil?"

Soonyoung tersenyum, "Dia menerima cincin itu lagi dan mempertimbangkan lamaran pernikahanku."

Wonwoo menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir dengan obsesi kakaknya terhadap Jihoon.

"Aku tak bisa menahan kemauanmu kak.... Aku harap kau tidak menyakiti dirimu sendiri nanti." Wonwoo menatap Soonyoung dengan hati-hati, "Malam itu kau tidak menyentuhnya bukan?"

"Tidak." Soonyoung bergumam tak jelas, "Aku hanya membuatnya berpikir bahwa kemungkinan besar aku telah merusaknya."

"Oke. Sepertinya tujuanmu tercapai. Kau akan memiliki Jihoon, bahkan mungkin menikahinya. Tetapi semua ini didasarkan oleh kebohongan, sadarkah kau kak? Apakah kau tidak takut kalau nanti semua kebohongan itu terungkap? Kalau nanti Jihoon mengetahui yang sebenarnya?"

Soonyoung terdiam, lama

"Aku tidak tahu apa yang akan terjadi nanti." Suaranya pelan, ditelan oleh kepahitan, "Yang terjadi, biarkan terjadi..."

***

Perputaran dunia sungguh tidak dapat diduga. Begitupun perjalanan hidup manusia. Jihoon melirik cincin berlian elegan yang berkilau di jari manisnya. Dia datang ke perusahaan ini karena sebuah panggilan keberuntungan yang datang tak diduga. Dan hanya karena satu kejadian di malam pesta itu, tiba-tiba dia menjadi tunangan pemilik perusahaan ini. Siapa yang bisa mengira? Bahkan di dalam imajinasinya yang paling liarpun dia tidak pernah menduganya.

Semua ini terjadi terlalu cepat... terlalu tiba-tiba. Dia bahkan tidak mengenal jauh Tuan Hoshi....

Jihoon membatin dalam hati, dan tanpa sadar mengernyitkan dahinya. Yang dia ketahui tentang Tuan Hoshi hanyalah info dari majalah bisnis yang dibacanya ketika mencari tahu tentang perusahaan yang memanggilnya untuk interview itu, dan beberapa info dari Seungkwan, yang sekarang sudah mengambil cuti hamilnya. Seungkwan akan sangat terkejut kalau saja dia ada di kantor untuk menyaksikan semua drama ini. Jihoon tahu bahwa Tuan Hoshi adalah pendiri perusahaan yang jenius, berdarah Jepang dari ibunya, dan mempunyai adik perempuan dengan masa lalu yang sungguh menimbulkan empati. Meskipun sekarang Wonwoo sudah menjadi wanita yang tegar.

Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu alasan utama Jihoon menerima pertunangan ini adalah karena empatinya kepada Wonwoo, dan kekagumannya akan rasa bertanggungjawab Tuan Hoshi karena begitu memikirkan kesedihan yang pernah dialami Wonwoo. Tuan Hoshi pasti sangat menyayangi adiknya. Jihoon tidak pernah punya saudara kandung, dia anak tunggal, yang pada akhirnya harus berakhir sebatang kara. Karena tragedi itu...

Tragedi yang sudah dilupakannya dan dikuburkannya dalam-dalam. Karena setiap dia mengingatnya akan muncul rasa marah terpendam, membuatnya ingin berteriak atas ketidakadilan kehidupan. Ingatan tentang kemarahan itu menjadi samar-samar seiring berjalannya waktu. Jihoon belajar menyimpan jauh-jauh. Tidak sepenuhnya melupakan. Tidak sepenuhnya memaafkan.

【√】HEROES ↪soonhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang