【√】HEROES ↪soonhoon

🌌26

Soonyoung sebenarnya tidak ingin meninggalkan rumah, dia sudah bilang kepada Wonwoo untuk menggantikannya hari itu, karena dia ingin menjaga Jihoon. Dia tidak mungkin mengurung Jihoon terus-terusan. Mereka harus bicara. Nanti, setelah emosi Jihoon mereda. Tetapi pagi itu dia menemukan berkas-berkas di dalam map itu di meja ruang tamunya. Berkas itu berisi artikel-artikel yang memuat berita kecelakaan sepuluh tahun lalu.

Ada yang sengaja memberitahu Jihoon, untuk merusak pernikahan mereka. Dan Soonyoung tahu siapa orangnya. Di dalam map itu terlampir kartu anggota perpustakaan nasional atas nama Seungcheol. Kurang ajar.

Lelaki itu ternyata masih menjadi duri dalam daging dalam pernikahannya bersama Jihoon.

Dengan langkah berderap, Soonyoung turun dari mobilnya dan membiarkan supirnya memarkir mobilnya. Kemarahannya bergolak, seluruh emosi dan frustasinya bertumpuk, mencari pelampiasan. Langkahnya semakin cepat ketika dia mendekati ruangan IT Manager, tempat Seungcheol seharusnya berada.

Seungcheol ada di sana. Lelaki itu bahkan tidak sempat mengucapkan satu patah katapun karena Soonyoung langsung menerjangnya hingga terjengkang di lantai dan menghajarnya habis-habisan. Seungcheol yang meskipun kaget pada awalnya, mencoba memberontak dan melawan, berhasil melemparkan satu atau dua pukulan ke bahu Soonyoung, yang kemudian dibalas dengan pukulan keras yang menohok mukanya, membuat kepalanya berdentam-dentam. Pada akhirnya, Seungcheol bukan tandingan Soonyoung kalau harus bertarung satu lawan satu. Hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Seungcheol kalah, babak belur di lantai dengan wajah penuh lebam.

Soonyoung menarik kerah baju Seungcheol dengan kasar, kemarahan menyala di matanya, membuat siapapun yang melihatnya takut. Begitupun Seungcheol, Soonyoung seperti ingin membunuhnya, "Jangan pernah berani muncul lagi dalam kehidupanku dan Jihoon, aku akan mengawasimu mulai saat ini. Dan aku tidak akan segan-segan melenyapkanmu." Soonyoung menggeram dengan nada mengerikan penuh ancaman kepada Seungcheol, lalu membanting tubuh Seungcheol yang terkulai ke lantai, dia melangkah dengan marah. Sebelum keluar, Soonyoung menoleh lagi dan menatap Seungcheol dingin, "Oh ya. Ngomong-ngomong, kau dipecat."

Setelah itu Soonyoung meninggalkan ruangan Seungcheol dengan pintu dibanting

***

"Kau bisa dituntut atas penganiayaan terhadap anak buah." Wonwoo menempelkan es batu di atas sudut bibir Soonyoung yang lebam, "Ya Tuhan kak, kau adalah lelaki paling berkepala dingin yang pernah kukenal, tak kusangka kau memilih menyelesaikan ini dengan cara barbar."

Soonyoung mengernyit dan memegang es batu di sudut bibirnya. Rasanya sakit. Lelaki sialan itu berhasil memukul bibirnya dalam usahanya membela diri tadi. Brengsek.

"Seungcheol pantas menerimanya. Dia memberitahu Jihoon semuanya dengan tujuan jahat, dan entah racun apa lagi yang dia tanamkan ke dalam pikiran Jihoon." Soonyoung mendesis marah. "Sekarang isteriku membenciku."

"Kita kan sudah menduga ini akan terjadi Soonyoung." Wonwoo menarik napas panjang, "Sekarang apa yang akan kau lakukan?"

"Aku akan pulang, dan menunggu sampai Jihoon sudah tenang. Semoga dia bisa menerima penjelasanku ketika dia sudah lebih berkepala dingin."

"Apakah menurutmu dia akan bisa memaafkanmu?"

Soonyoung mengernyit sedih, "Aku tidak tahu. Tetapi aku tidak bisa melepaskannya, Nonu. Aku tidak bisa. Aku terlalu mencintainya untuk melepaskannya." Soonyoung mengusap wajahnya dengan frustasi. "Kalau dia tidak bisa menerimaku, kalau dia tetap berusaha pergi dariku, aku akan membawanya ke pulau pribadiku dan menahannya di sana. Di sana dia tidak akan bisa pergi kemanapun." Gumam Soonyoung penuh tekad.

"Astaga kak." Wonwoo menggeleng-gelengkan kepalanya, "Kau tidak akan bisa mempertahankan pernikahan atas dasar pemaksaan."

"Aku tidak tahu harus bagaimana." Soonyoung menghela napas panjang, "Aku tidak tahu harus bagaimana Nonu. Dia bilang dia membenciku dan akan meninggalkanku."