Sudah sebulan lebih mereka menjalani 'percobaan hubungan pacaran' itu. Tidak ada yang tahu, termasuk Mira yang paling dekat dengan mereka. Di kelas, Abi selalu bersikap biasa saja kepada Monica seolah mereka tidak ada apa-apa. Di luar sekolah, mereka selalu menyempatkan waktu untuk berdua. Monica selalu khawatir karena sepertinya papinya mulai mencium ada yang tidak beres dengan putrinya itu karena Monica selalu pulang telat dengan alasan kerja kelompok dahulu dan sekarang menjadi lebih sering, padahal ia baru saja pulang berkencan dengan 'pacar kaca matanya' itu.
"Eh, tahu gak, Mon?" Monica menolehkan wajahnya menatap Mira di sampingnya yang baru datang sambil menaruh tasnya di meja.
"Apa gitu?" tanyanya dengan raut wajah penasaran.
"Kamu tahu kan si Angel kelas XI-6?" Monica mengangguk.
"Angel geng Queen itu, 'kan?" Mira mengangguk.
"Iya. Dia bilang lagi PDKT dengan Abi dan anak-anak pada tahu. Kamu tahu kan mereka populer dan selalu jadi trending topic di kalangan anak-anak?"
Deg deg ....
Seperti ada yang menyentil hati Monica. Ia merasa panas dan meradang. Entah itu hanya gosip murahan atau bukan, yang jelas, ia tetap saja cemburu. Semakin hari, perasaannya kepada Abi tumbuh semakin kuat dan ada rasa tidak rela di hatinya jika ia harus kehilangan Abi.
"Wah..., yang bener??" tanya Monica pura-pura terkejut, padahal ia seakan ingin meledak saat ini juga. Mira mengangguk.
" Iya. Tapi aku gak setuju kalau Abi nyampe jadian sama dia. Dia terkenal playgirl dan juga mantannya Kak Leo. Gayanya terlalu tinggi dan berlebihan. Aku gak suka." Monica mengangguk setuju. Jangan sampai kekasihnya tergoda dengan gadis yang selalu terlihat menyebalkan di matanya itu dengan gaya angkuhnya yang selalu membuatnya muak. Monica pernah berurusan dengan Angel gara-gara Leo yang saat itu berusaha untuk mendekatinya. Ia sempat dilabrak oleh Angel dan gengnya, tapi Monica tak pernah takut dan melawan mereka dengan lantang sehingga mereka tak berani mencari-cari masalah dengannya lagi.
"Iya, mendingan jangan. Aku juga gak setuju." Jelas, lah... Kan aku pacarnya. Mana ada cewek yang rela pacarnya dideketin cewek lain, lanjutnya dalam hati.
***
Drrt ... drrt ....
Monica merasakan getaran di saku roknya. Ia melirik Mira di sampingnya yang sedang fokus menulis di buku catatannya sambil melihat papan tulis. Diam-diam, ia merogoh ponselnya dan ada satu pesan dari kekasihnya.
'Tunggu aku di warung belakang sekolah seperti biasa'
Monica menghela nafasnya. Ia rasa ia harus memberitahukan kabar burung itu pada Abi. Apa benar ia sedang dekat dengan Angel meski ia yakin jika Angel-lah yang mencoba mendekati kekasihnya karena ia tahu karakter Abi yang tak mudah dekat dengan orang lain selain yang sudah begitu dikenalnya. Ia melirik Abi yang juga sedang fokus pada buku dihadapannya.
Tak terasa, jam pulang sekolah sudah tiba karena mereka sedang sibuk mencatat dan presentasi di depan. Ia melihat Abi yang sedang mengobrol dengan guru PAI yang seusia kakak maminya. Ia beranjak dari bangkunya setelah semua siswa bubar dan berjalan menuju mereka untuk menyalami guru itu. Ia melirik Abi yang sedang fokus mengobrol dengan guru wanita itu seakan tak menyadari keberadaannya sama sekali. Ia memilih untuk berlalu meninggalkan mereka dan menuruti perintah kekasihnya untuk menunggunya di tempat biasa mereka bertemu sepulang sekolah untuk menghabiskan waktu berdua, berkencan, dan memadu kasih mengelilingi tempat-tempat terbuka seperti tempat piknik dan taman bermain yang merupakan area yang cocok bagi pasangan seperti mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Pieces
RomanceSejauh apa pun cinta meninggalkanmu, jika dia memang takdirmu, dia akan selalu menemukan dirimu lagi bagaimanapun caranya. Masalah usia yang masih muda membuat Abi dan Monica harus merelakan cinta mereka terputus oleh jarak dan waktu setelah mereka...