Monica tersenyum lebar saat menatap pantulan dirinya di cermin. Ia kini mulai senang dengan penampilan barunya yang berhijab dan tertutup. Ia menatap gamis katun warna biru tua yang berpadu dengan biru metalik sebagai line-nya yang polos namun anggun dan pas untuknya dengan hijab pashmina biru metalik bermotif polkadot ungu yang pas membingkai wajahnya yang berahang tegas dan menonjolkan lekuk wajahnya. Dengan make up natural yang terlihat glow dan memberi kesan manis membuatnya terlihat semakin anggun dan mempesona tanpa membuatnya terlihat tua dari usia sebenarnya. Hari ini, ia akan menghadiri acara fashion show butiknya sebagai ajang untuk mempromosikan produk-produk hasil karyanya yang masih baru dan mulai banyak peminatnya dari berbagai kalangan.
"Udah cantik, kok." Monica membalikkan tubuhnya dan tersenyum saat melihat suaminya yang masuk ke kamarnya. Ia melihat Abi sudah siap dengan kemeja batik biru tua lengan pendek yang senada dengan gamis istrinya dipadu celana bahan hitam.
"Aku seneng banget pake baju-baju panjang ini, Mas." ucapnya sambil tersenyum dan menatap sekali lagi penampilannya di depan cermin. Abi tersenyum.
"Aku juga, sayang. Karena aku tak pernah rela jika tubuh indah istriku juga dilirik oleh lelaki lain selainku." Monica tertawa pelan.
"Aku seneng suamiku menunjukkan sisi posesifnya daripada lihat dia cuek dan datar tanpa ekpresi seperti biasanya." Abi hanya tersenyum.
"Jangan terlalu lelah, ya! Princess kita takut sakit nantinya." ucapnya sambil mengelus sayang perut buncit istrinya. Monica tersenyum dan mengangguk.
"Pasti, Mas."
***
5 menit lagi, acara akan dimulai. Monica dan Abi sudah menempati tempat duduk paling depan dan para tamu undangan yang sudah datang memenuhi ruang aula tempat diadakannya acara pertunjukkan itu termasuk mami dan papinya, kedua mertuanya, dan Mira dengan suaminya. Monica memeluk manja lengan suaminya dan merapatkan duduknya mendekat ke suaminya. Suara MC yang membuka acara mulai terdengar sebagai pertanda bahwa acara sudah dimulai. Mereka mulai fokus dengan MC yang sedang berbicara di atas panggung.
"Kita panggilkan Mbak Monica Cedric sebagai pemilik produk Roses yang saat ini menunjukkan respon yang positif dari penggemar-penggemar mode. Kepada Mbak Monica, saya persilakan untuk maju ke panggung." suara tepuk tangan yang meriah memenuhi ruangan aula itu. Dengan susah payah dibantu Abi, ia beranjak dari duduknya karena kehamilannya yang sudah besar dan baru menginjak usia 8 bulan.
"Hati-hati, sayang!" pesan Abi. Monica mengangguk dan berjalan menaiki tangga kecil menuju panggung dengan dibimbing oleh suaminya. MC menyerahkan michrophone kepada Monica. Monica menarik nafas sejenak. Suasana hening seketika.
"Terima kasih kepada para hadirin yang sudah menyempatkan waktunya untuk datang ke acara ini. Saya Monica Cedric selaku pemilik Roses mengucapkan terima kasih kepada anda semua yang telah ikut berpartisipasi dan menjadi inspirasi serta motivasi bagi saya untuk terus berkarya memenuhi keinginan dan selera para konsumen penggemar mode." ia melirik kedua orang tuanya yang sedang tersenyum ke arahnya. Ia tersenyum.
"Terima kasih juga kepada Mami dan Papi yang selalu mendukungku dalam mewujudkan cita-citaku hingga aku bisa sampai di puncak kesuksesan ini. Tanpa kalian, mungkin aku belum tentu bisa berada di sini sebagai pemilik Roses."
"Tak lupa juga kepada kedua mertua saya, adik ipar saya sekaligus sahabat saya, Mira." ucapnya sambil melirik ke arah kedua mertuanya dan Mira yang duduk bersama suaminya sambil mengacungkan kedua jempolnya ke arahnya. Mereka saling tersenyum.
"Saya ucapkan terima kasih juga kepada kalian semua yang sudah memberi dukungannya kepada saya yang menjadi motivasi bagi saya untuk menjadi lebih baik lagi tiap waktunya. Juga teman-teman saya yang lain yang tak bisa saya sebutkan satu per satu." Monica menarik nafas sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Pieces
RomanceSejauh apa pun cinta meninggalkanmu, jika dia memang takdirmu, dia akan selalu menemukan dirimu lagi bagaimanapun caranya. Masalah usia yang masih muda membuat Abi dan Monica harus merelakan cinta mereka terputus oleh jarak dan waktu setelah mereka...