Sebut saja Jinyoung kini makin gencar mendekati Siyeon. Mereka sering terlihat bersama saat makan siang di kampus. Bahkan beberapa kali anak kampus memergoki mereka berdua sedang olahraga bersama di minggu pagi, atau mendapati mereka menonton film di bioskop hanya berdua.
Perkembangan yang menjadi sebuah kebahagiaan bagi Siyeon, meski Jinyoung hanya berdalih dia butuh teman untuk hangout saja.
"Kak Jinyoung sama Kak Siyeon itu jadian gak sih sebenernya?"
Sudah terlalu banyak mereka berdua mendengar pertanyaan seperti itu saat mereka melintasi lorong kampus. Dan mereka baik-baik saja dengan asumsi yang dibuat oleh orang lain.
Mau disebut jadian ya gak papa, gak disebut jadian juga gak papa.
Mereka tetap profesional kepada ikatan pekerjaannya.
Dan pagi ini, Jinyoung sudah berada di ruang tamu rumah Siyeon. Menjemput gadis itu untuk berangkat ke kampus bersama.
Karena kontrak apartment Jinyoung yang dulu sudah habis dan sekarang dia pindah ke apartment yang tidak jauh dari rumah Siyeon, dia bisa bertemu Siyeon setiap hari.
"Jadi kapan mau jadian sama Siyeon?"
Rose meletakan segelas susu dingin di hadapan Jinyoung. Bukan hanya Siyeon, Rose yang notabene adalah kakak Siyeon sudah mengenal Jinyoung lebih jauh semenjak tahun baru.
"Gak tau, Siyeon kayaknya masih gak bisa move on dari Jeno. Tau banget kan dia sayang Jeno kayak gimana. Gak siap gue kalo harus gantiin Jeno."
Rose terkekeh, dugaannya benar. Jinyoung memang menyukai Siyeon, dan Siyeonpun terlihat menyukai Jinyoung. Tapi tak ada dari mereka yang peka satu sama lain.
"Padahal dicoba dulu aja, siapa tau dugaan lo salah. Adek gue gak bisa ditebak, emosinya terlalu stabil."
"Ngomongin apa sih woy, serius amat."
Siyeon sudah muncul dihadapan mereka, dengen seragam yang biasa dia gunakannya untuk belajar.
"Apasih dek, kepo banget. Lagi pdkt nih gue sama Jinyoung. Siapa tau jodoh."
"Dah punya kak June masih aja gatel, sini lo gue garukin."
Jinyoung gemas, Siyeon memang selalu cantik. Tapi tidak setiap waktu dia bersikap manja. Dan Siyeon manja hanya kepada orang-orang terdekatnya. Seperti papa dan mamanya, Kak Rose, dan Jeno.
Jinyoung masih terlihat seperti orang luar bagi Siyeon. Siyeon masih bersikap dewasa di sekitar Jinyoung. Antara Jaga image dan salah tingkah.
"Udah lah, kuy berangkat. Gak penting banget ngurusin kakak gue yang macam ginian."
Siyeon dan Jinyoung melangkahkan kakinya menuju mobil Jinyoung yang terparkir rapi di depan rumah Siyeon.
"Kunci loker gue ketinggalan. Bentar."
Siyeon melangkahkan kakinya keluar dari mobil Jinyoung dan bergegas masuk kerumah.
"Siy! Ada telfon nih."
"Angkat aja."
Jinyoung melihat display name yang terpampang di handphone Siyeon, ragu antara mengangkatnya atau tidak.
"Halo Siyeon? Ini aku, Jeno."
tbc.
ZuhauseMaaf aku lama banget updatenya(╥﹏╥)
Sekalian sedikit curcol aja deh, aku baru beres KKN selama 35 hari. Disana super duper susah sinyal, sinyal tlkmsl aja susah. Harus turun ke kecamatannya dulu atau ke lapangan terbuka buat dapet sinyal H+.Tapi ternyata KKN itu gak se menakutkan yang dibayangkan, dan banyak cerita yang jadi inspirasi buat aku. Apalagi perbedaan-perbedaan paham, kisah cinta segitiga, kisah sibuk ini itu, kisah nyari sinyal. Ah pokoknya banyak deh.
Aku jadi terinspirasi buat bikin book tentang KKN. Castnya ofc antara 99-01 linet, belum aku seleksi siapa aja yang masuk cast. Isinya 12 cewek 8 cowok.
Kalo kalian punya saran cast mohon comment di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zuhause+bjy
Short StoryI look front and back, left and right. But when it comes to you, there's no exit. I try to find the entrance, but I cant find the way back. I'm trapped in you.