18th

492 88 12
                                    


Siyeon membiarkan dirinya dibawa kemana saja oleh Jinyoung. Allen sudah dipulangkan ke orang tuanya tadi siang, yang tersisa kini hanya mereka berdua.


Sejak siang hari mereka berdua sudah mampir ke berbagai kedai makanan, mulai dari yang murah hingga yang bisa dibilang mahal.


Siyeon menganggap semua ini kompensasi atas kandasnya hubungan Jinyoung dan Somi. Meski jauh di lubuk hatinya Siyeon bersorak gembira mengetahui laki-laki yang kini ada disampingnya itu bukan milik siapa-siapa lagi.



"Lo gak punya janji sama siapapun kan malem tahun baru ini?"



Jinyoung masih asik menyetir saat Siyeon sibuk memindah-mindahkan lagu yang diputar di mobil Jinyoung.


"Ada, sama drama korea. Gue sampe rela pending kencan gue sama drakor buat lo yang baru putus nih."






Sesungguhnya sedih karena putus itu hanya kebohongan belaka, hanya modus seorang Jinyoung agar Siyeon mau menemaninya. Dia sudah berniat di dalam hati untuk memperjuangkan Siyeon, apapun caranya.






"Main ke rumah gue ya. Tahun baru lo pasti bakalan rame kalo di rumah gue."





Secara tiba-tiba Jinyoung terfikir untuk mengucapkan itu, rumah Jinyoung memang selalu ramai karena jumlah keluarganya tidak sedikit. Orang tuanya selalu ada, ditambah Binnie yang ternyata kakaknya sedang menikmati liburan di rumah. Tidak melupakan adik kembar Jinyoung yang masih bersekolah di sekolah dasar, Jisung dan Jiheon.




"Boleh-boleh aja sih, tapi emang bokap nyokap lo ngizinin anaknya bawa cewe ke rumah?  Malem malem lagi."





"Tenang aja, mereka open minded ko orangnya. Selagi bukan sebuah kejahatan ya ngapain juga mereka ngelarang."



Akhirnya mereka berdua meluncur menuju rumah Jinyoung. Rumahnya tidak sebesar rumah Siyeon, tapi pekarangannya luas. Halaman belakang langsung menghadap ke pemandangan kota karena rumah ini berada di dataran yang cukup tinggi.



"Ma? Pa?"


Jinyoung dan Siyeon melangkahkan kakinya masuk ke rumah Jinyoung dan langsung disambut hangat oleh kedua adik Jinyoung yang memiliki eye smile yang indah.




"Kak Jinyoung, ini siapa? Pacar kak Jinyoung ya? Cieeee."



Jinyoung terkekeh dan sedikit menoyor kepala adiknya yang sok tahu itu.



"Sok tahu banget kamu, ini namanya Kak Siyeon temennya kak Jinyoung."



Jisung langsung melambaikan tangannya dan menyapa Siyeon, sedangkan Jiheon melirik Siyeon malu-malu dari belakang tubuh Jinyoung.


"Kak Siyeon gak gigit ko Jiheon."



Akhirnya Siyeon berlutut dan menyapa Jiheon terlebih dahulu, Jiheon tersenyum meski agak malu-malu.




"Ada siapa ini rame-rame?"



Mama Jinyoung akhirnya muncul dengan senyuman manis, mirip seperti senyun Jinyoung.



"Ini Siyeon, klien Jinyoung yang pernah Jinyoung ceritain."





Siyeon berjabat tangan dengan mama Jinyoung, reaksi mama Jinyoung bertemu dengannya biasa saja hanya tersenyum dengan hangat.






"Kalian ke halaman belakang sana, ada papa lagi bakar-bakar."




Jinyoung menarik tangan Siyeon untuk mengikutinya, jemari kecil Siyeon digenggam dengan erat oleh Jinyoung. Membuat mamanya sedikit menyunggingkan senyum dengan arti berbeda.





Zuhause+bjyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang