"Saya ngikutin jadwal kamu aja, dari jam 12 siang saya free tiap hari."
Jinyoung mengetuk-ngetukan tangannya di meja, seakan-akan berfikir waktu yang tepat untuk bertemu lagi dengan gadis di hadapannya ini.
"Rabu sore, jam 4. Sama Sabtu malem jam 7."
Siyeon mengangguk mantap menyetujui waktu yang ditentukan oleh Jinyoung.
"Udah bereskan?"
Siyeon mengangguk lagi, Jinyoung berdiri dan menjinjing drafting tube.
"Terus, kalo bisa pake lo-gue aja."
Siyeon masih terdiam dan tersenyum saat Jinyoung tinggalkan di meja cafe tersebut.
Jinyoung melesat ke gedung arsitektur, siap mencari bahan buat hari Rabu.
Di wifi corner Jinyoung ketemu Jihoon teman dekatnya yang sedang bermain game.
"Gimana? Siyeon cantik 'kan?"
Se-antero Creandsion University pasti tau siapa itu Anandia Xiyeon Maheswari, Miss Intellectual Beauty Pageant tahun 2016. Baru aja turun tahta ke Herin tahun ini.
"Ya, namanya juga cewek."
Jihoon syok atas jawaban Jinyoung, biasanya kalau ditanya cantik atau tidak Jinyoung akan menjawab 'b aja menurut gue'.
" bisnis sama Siyeonnya lancar?"
"Bacot lo hoon."
Jinyoung membuka laptop dan mulai mencari referensi bangunan yang kemungkinan akan menjadi pilihan Siyeon.
Dan dia teringat sesuatu, dia dan Siyeon sama sekali tidak bertukar nomor kontak. Jadi Jinyoung memutuskan untuk datang ke kelas Siyeon besok siang.
"Cabut ah, gue balik ke rumah. Duluan ya young!"
Jinyoung hanya melambaikan tangannya sambil tetap menatap layar laptopnya.
Dilihat dari orangnya, Siyeon orang yang ramah dan murah senyum. Harus ada ruang untuk diri sendiri.
Otak Jinyoung berjalan dengan mulus saat ia memikirkan tentang bagaimana gerak-gerik Siyeon yang melambangkan bagaimana sifatnya.
Beberapa gambar sudah Jinyoung download dan tinggal di print out untuk referensi Siyeon mengeluarkan idenya.
Mengingat Siyeon, Jinyoung jadi tersenyum sendiri. Siyeon memang dia akui cantik, dan selain itu Siyeon juga unik.
— zuhause —
Siyeon memasuki rumahnya sesaat setelah ia turun dari taksi, dan berjalan melewati Rose —kakaknya yang sedang konsultasi dengan arsitektur profesional yang ia sewa jasanya.
"Siyeon, ada cheesecake oreo di kulkas."
Siyeon meluncur ke dapur buat ngambil dessert kesukaannya.
Siyeon hidup berdua sama Rose, ayah sama ibunya memilih hidup nomaden dari negara satu ke negara lain, mengagumi kecantikan destinasi wisata yang disediakan negara tersebut.
"Gimana kuliah dek?"
Rose tiba-tiba duduk di depan Siyeon yang sedang makan cheesecake sambil main climbing block.
"Ya biasa, tipikal hari senin yang boring. Terus gue ketemu sama arsitek gue gitu tadi, orangnya serem kak auranya gelap gila, tapi saran dari Kak Jihoon dia terbaik di angkatannya. Ya gue harus mengusahakan yang terbaik demi mimpi gue."
Rose mengangguk-anggukan kepalanya.
Anindia Rose Maheswari dan Anandia Xiyeon Maheswari itu adik kakak yang terpaut umur tiga tahun.
Rose baru saja wisuda tahun kemarin, setelah menempuh program studi Bachelor of Music (Major in Composition) selama empat tahun.
"Oh iya tadi papa nelfon, katanya uang bulanan kamu papa lupa transfer. Kalo butuh uang minta ke gue dulu aja."
Siyeon memberikan sinyal 'oke' berbentuk jari kepada Rose.
Siyeon mengotak-atik ponselnya dan tiba-tiba ia teringat.
Tidak ada satupun kontak Jinyoung di ponselnya.
tbc.
Aku kayaknya harus bersemedi dulu biar bisa ngegambarin Jinyoung jadi arsitek.
Banyak yang masih aku pelajari tentang alat-alat arsitek sama istilahnya :")

KAMU SEDANG MEMBACA
Zuhause+bjy
Historia CortaI look front and back, left and right. But when it comes to you, there's no exit. I try to find the entrance, but I cant find the way back. I'm trapped in you.