10th.

537 117 15
                                    

Mereka memutuskan untuk bertemu, lebih cepat dari yang dijanjikan.



Jinyoung yang memintanya, Siyeon terdengar begitu shock dan bersalah.


Saat Jinyoung memasuki ruangan kedai, Siyeon duduk disana sambil menunduk tanpa melakukan apa-apa.







"Siyeon?"



Siyeon mendongak, wajahnya terlihat biasa saja tapi raut mukanya keruh. Dia menelan ludahnya beberapa kali dan menghembuskan nafasnya.





"Sorry."




Bukan ucapan itu yang Jinyoung ingin dengarkan, sedikit sapaan hai atau halo mungkin akan lebih baik daripada meminta maaf.





"it's okay, Siyeon."




"Gue bener-bener cuman pengen pengalihan isu doang. It must be hard for Jeno to handle all of this by his own, and I cant even do a thing for him. Tapi gue malah ngelibatin lo didalemnya."



Jinyoung tau maksud dari Siyeon, dan Jinyoung sama sekali tidak keberatan terlibat di dalamnya.




Semua ini takdir, begitulah kira-kira pemikiran Jinyoung. Apa yang dilakukannya sekarang adalah takdir yabg sudah tertulis.




"rasanya kaya gue pengen mati aja. Karena saat gue berfikir buat ninggalin satu hal, hal lain dateng buat ganggu gue. Dan gue cape."






"Kalo menurut lo ini yang terbaik buat lo, gue dukung."









Siyeon mendongakan kepalanya dan mengerjap-ngerjapkan mata dengan bingung. Ia mengerti apa yang diucapkan Jinyoung tapi ia tidak tahu maksudnya.









"Maksud gue gini, lo ngelakuin ini buat ngeringanin beban Jeno 'kan? Jeno dijebak dan dia harus ngejalanin hidupnya dengan berat, terus dateng berita aneh tentang Jeno dan lo pengen ngeringanin beban dia. Kalo ini emang buat kebaikan, gue bakalan dukung lo."






Siyeon memandang Jinyoung dengan takjub, ini kalimat pertama Jinyoung yang diucapkan dengan panjang.







"Tapi Jinyoung, disini lo bakalan jadi orang jahatnya."







"Emangnya gue bakalan peduli?"







Hati Siyeon menghangat, awalnya ia merasa takut akan reaksi Jinyoung tentang berita sialan itu. Tapi ternyata Jinyoung adalah orang yang baik, lebih baik dari perkiraannya.







"udah?"





Siyeon mengangguk, Jinyoung mengeluarkan beberapa gambar dan mulai berdiskusi.








Kini Jinyoung berjanji pada dirinya sendiri untuk melindungi Siyeon semampu yang ia bisa, karena Siyeon yang ia kenal memiliki hati yang mudah rapuh dan tingkat stress yang tinggi.








jygss
Neo Culture Park

jygss You've been through this tough day well

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jygss You've been through this tough day well. You have done your best, pal.

View all 456 comments
jihoonisk pal? Hm pal.
baerbinnie talk to me at home, Jin.
eunbinee err @siyeon.mhswr explain this to me.
jonancyyy err @siyeon.mhswr explain this to me.
siyeon.mhswr tq bro!
jygss @baerbinnie yes sir. Besok pulang.
jygss @siyeon.mhswr domayn.







tbc

Pendek ya? Iya sengaja





Zuhause+bjyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang