Kabar tentang bertemunya Jeno dan Siyeon di toko pakaian anak tiba-tiba saja berhembus kencang di kampus.
"Katanya ada yang liat Siyeon jalan sama Jeno di toko baju anak gitu loh Sabtu kemaren."
Telinga Jinyoung dan Jihoon mulai panas mendengar dua gadis yang ada di meja sebrang membicarakan gadis yang mereka kenal.
"Katanya mereka balikan lagi, Jeno sampe ninggalin Heejin di Aussie buat balik lagi ke Siyeon. Gila gak tuh?"
Keduanya saling melirik satu sama lain, Woojin yang menjadi pihak ketiga hanya bingung melihat kedua temannya ini.
"Sumpah ya Siyeon gak tau malu banget. Mending kalo rebut pacar orang, ini kan rebut suami orang."
Final, Jinyoung menggebrak meja yang ia gunakan untuk makan. Mengambil tasnya dan mulai berjalan ke arah pintu keluar cafetaria dengan puluhan pasang mata melihat ke arahnya.
"Anjing Jinyoung lo mau kemana, ini siomaynya belum abis woy."
Woojin hendak menyusul Jinyoung tapi tangannya dicekal Jihoon yang menatapnya sambil menggelengkan kepala.
Setelah Woojin kembali duduk, seisi cafetaria berbisik membicarakan sikap Jinyoung.
Jihoon dan Woojin awalnya acuh, sampai Jihoon beres memakan siomay Jinyoung yang ditinggalkannya.
"WEY CURUT-CURUT GORILA. KALO PUNYA CONGOR TUH JAGA. UDAH HUJAT ORANG, INFORMASINYA SALAH PULA. KULIAH LO ENGGA BERKAH ANJIR."
Jihoon tiba-tiba saya menyemprotkan ucapan kesalnya kepada dua gadis yang tadi sibuk membicarakan Siyeon.
Sedangkan di sisi lain Jinyoung berjalan dengan cepat menuju kelasnya Siyeon, dan mendapati gadis itu sedang duduk dikelilingi Eunbin dan Nancy yang saling menunduk.
"Ikut gue."
Tatapan Jinyoung yang datar dan menegangkan membuat nyali Siyeon menciut. Membuatnya menurut dan meninggalkan kedua temannya.
"Ada apa sih? Kenapa?"
Jinyoung tidak banyak bicara, lalu membukakan pintu belakang mobilnya dan mengisyaratkan Siyeon untuk masuk dan dia mengikutinya dari belakang.
Keduanya saling terdiam sesaat setelah masuk kedalam mobil.
"Gak usah sok kuat, kalo mau nangis ya nangis aja."
Siyeon awalnya menatap kaget ke arah Jinyoung namun beberapa saat setelahnya menangis sangat kencang.
Jinyoung mendekap Siyeon di dadanya, sedikit meredam tangisan Siyeon.
Jinyoung memang marah, bukan karena fakta Jeno dan Siyeon bertemu di toko baju anak. Jinyoung marah, karena Siyeon tidak mau berbagi rasa sedihnya.
Lagipula semua itu hanya kebetulan. Saat bertemu dengan Jeno sebenarnya Jinyoung ada disana juga. Jinyoung meminta Siyeon untuk menemaninya mencarikan baju untuk hadiah ulang tahun Allen.
Foto yang tersebar adalah foto yang diambil saat Jinyoung sedang mengambil dompet yang ia tinggalkan di mobil.
Andai saja dompetnya tidak tertinggal, mungkin ceritanya tidak akan seperti ini.
Zuhause
Bonus chapter yang keduanya aku pending dulu ya soalnya lagi banyak ide buat ff ini hehehe

KAMU SEDANG MEMBACA
Zuhause+bjy
NouvellesI look front and back, left and right. But when it comes to you, there's no exit. I try to find the entrance, but I cant find the way back. I'm trapped in you.