3rd.

541 117 14
                                    



Hari Selasa, seperti biasa Siyeon keluar dari kelasnya tepat pukul 12.00 sebelum jam makan siang.


Siyeon keluar dengan seragam pariwisata yang biasa ia gunakan, dan tersenyum kecil mendapati sosok Jinyoung yang tengah mendengarkan musik sambil menyandarkan dirinya ke dinding di ujung lorong.


"Gue duluan ya, ada urusan."



"Eh titisan jeruk bali mau kemana buru-buru banget."



Siyeon melambaikan tangannya ke arah Nancy dan Eunbin, lalu membalik badan dan menghampiri Jinyoung.





Siyeon menepuk pundak Jinyoung dengan pelan, Jinyounh mendengarkan lagu sambil menutup matanya.



"Jinyoung?"





Perlahan mata Jinyoung terbuka dan tubuhnya menegak.





"Udah bubaran?"





Siyeon mengangguk sambil masih tersenyum.



"Mau apa lo kesini? fakultas desain ke fakultas pariwisata kan jauh."




"Gue cuman mau nanya, besok tempatnya dimana?"





Akhirnya Siyeon ingat kalau dia dan Jinyoung belum merencanakannya.






"Enaknya dimana ya? Eh, lo belum makan siang kan? Gimana kalo ngobrolinnya sambil makan siang aja? Gue yang traktir."






Jinyoung berfikir antara menolak atau menerimanya. Tapi iya dia belum makan siang, bahkan belum sarapan karena semalam mengkonsep tugas.




"Boleh."






Siyeon berjalan terlebih dahulu.


Untuk ukuran perempuan Siyeon tidak begitu pendek tinggi sekitar 160-an ditambah kaki yang panjang dan stilettos cantik yang menghiasi kakinya membuat ia terlihat lebih tinggi.








"Mau pesen apa? Gue yang pesenin."




Jinyoung duduk terlebih dahulu, lalu melihat-lihat sekitar.






"Serah."







Siyeon langsung berbalik ke arah tukang soto, karena tukang soto yang paling sepi jadi tidak usah menunggu lama.




Beberapa saat kemudian Siyeon sudah duduk di hadapan Jinyoung lagi, dengan keadaan Jinyoung yang sedang memainkan ponselnya. Mungkin bermain game.





"Jadi, besok enaknya ketemu dimana?"




Jinyoung mem-pause game yang ia mainkan dan menatap ke arah Siyeon, namun beberapa detik kemudian memalingkan wajahnya ke arah lain, sambil menutup bibirnya dengan tangan





"Terserah client." Ucap Jinyoung.






"Di coffeeshop temen gue aja ya? Lo suka kopi kan?"






"Boleh."





Soto pesanan Siyeon datang, Jinyoung terlihat bingung saat menerima sotonya.





"Kenapa?"




Jinyoung menggigit bibirnya.



"Lo suka kacang gak? Sama kuning telur?"



"Suka, kenapa emang?"




Dengan segera Jinyoung memindahkan kacang dan kuning telur di mangkuk supnya ke mangkuk sup Siyeon.




Siyeon tertawa, sedikit.




"Kenapa gak suka sih? Kacang sama egg yolk itu enak tau. Atau alergi sama kacang? Sama kuning telur?"


"Gak suka aja."







Siyeon mengangguk-anggukan kepalanya dan mulai melahap sotonya.






Beberapa saat kemudian, keduanya telah menghabiskan soto yang dipesan.




"Masih ada jadwal?"




"Masih."




"Kalo gitu gue pulang duluan ya. Sampai ketemu besok, Jinyoung."






Siyeon berjalan menuju gerbang kampus sedangkan Jinyoung berjalan ke arah gedung lain.







Siyeon sudah masuk grab yang dipesannya, dan baru saja ingat.




Dia tidak memberitahu Jinyoung coffeeshop mana yang akan mereka kunjungi, dan parahnya dia lupa menanyakan kontak Jinyoung.






Disisi lain Jinyoung juga merutuki kebodohannya, terlalu salah tingkah di hadapan Siyeon.





tbc.


Mau ngobrol apa ya?





Zuhause+bjyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang